TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pantang Impor, Stok Beras Sulsel Bertahan hingga Tiga Tahun

Sebagian persediaan dikirim hingga ke ibukota negara

Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Makassar, IDN Times: Jelang akhir tahun, Sulawesi Selatan diklaim menyimpan stok beras melimpah. Dengan persediaan 120 ton, bahan pangan pokok itu diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tiga tahun ke depan.

"Kita punya stok hingga 38 bulan," kata Kepala Divisi Regional Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Mansur Siri di Makassar, Selasa (18/12).

Baca Juga: Menunggu Data BPS untuk Masalah Impor Beras 

1. Serapan beras melimpah

IDN Times / Aan Pranata

Mansur mengungkapkan bahwa pihaknya tidak khawatir dengan kekurangan stok beras. Sebab selama ini Sulsel dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

Bulog, kata dia, secara berkala menyerap gabah dari petani di berbagai daerah. Sepanjang tahun ini misalnya, total 250 ribu ton gabah petani terserap dengan daerah penyumbang terbesar antara lain kabupaten Sidrap, Pinrang, Parepare, Wajo, dan Bulukumba.

"Stok 120 ribu saat ini segera bertambah karena sejumlah daerah sebentar lagi mulai panen hingga Maret nanti," ujar Mansur.

2. Beras disuplai ke luar provinsi

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Stok beras melimpah bukan berarti dibiarkan saja tertampung di gudang. Sebab masa tahan beras yang telah dikemas tidak bisa bertahan lama. Agar maksimal pemanfaatannya, sebagian stok pun disuplai ke luar daerah.

Bulog Sulsel mencatat sejumlah daerah yang jadi langganan suplai beras. Antara lain di DKI Jakarta, pulau Kalimantan, provinsi lain di Sulawesi, Papua dan wilayah timur Indonesia, hingga sebagian wilayah Sumatera. Rata-rata suplai ke luar sebesar 30 ribu ton per bulan.

"Yang paling besar jumlahnya ke Jakarta, Papua, dan Kalimantan," katanya.

Baca Juga: 71 ribu Ton, Stok Beras Banyuwangi Aman untuk Natal dan Tahun Baru

Berita Terkini Lainnya