TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPR Subsidi BTN Mudahkan Milenial Punya Rumah Sendiri

Tidak perlu duit banyak untuk bisa punya rumah

Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp16,66 triliun yang dibagi pada 157.500 unit rumah subsidi tahun 2021. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Makassar, IDN Times – Menurut hasil Sensus Penduduk 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah generasi Z di Indonesia mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94 persen dari total 270,2 juta penduduk. Sedangkan generasi milenial jumlahnya 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.

Bisa dibilang gabungan Generasi Z dan milenial mendominasi penduduk Indonesia. Namun fakta lain terungkap lewat survei konsumen yang digelar laman properti Rumah.com, yakni satu dari tiga milenial masih tinggal bersama orang tuanya. Dan 51 persen milenial belum memiliki rumah sendiri.

Survei pada H1 2021 melibatkan 1.078 responden yang didominasi kalangan milenial dengan rentang usia 22-39 tahun. Menurut survei itu, milenial yang tinggal bersama orang tua mengaku belum punya cukup uang untuk membeli atau menyewa rumah sendiri. Alasan lain adalah karena mereka belum menikah.

Meski begitu, milenial cenderung menyadari pentingnya memiliki rumah sendiri sejak usia muda. Sebanyak 56 persen milenial yang belum punya rumah berencana memiliki properti sendiri paling lambat di usia 31 tahun.

“Kesadaran memiliki rumah para milenial sudah cukup bagus. Mulai mencicil rumah saat sudah mampu secara finansial akan membantu Anda untuk mengatur pengeluaran dengan lebih baik,” kata Country Manager Rumah.com, Marine Novita, dikutip Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Guys, Kementerian PUPR Siapkan 222 Ribu Rumah Subsidi di 2021!

1. Memiliki rumah jadi salah satu prioritas awal menabung

Warga melintas di depan rumah komplek KPR bersubsidi di Desa Lam Ujong Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Aceh, Senin (3/8/2020). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Kesadaran memiliki rumah diungkapkan Ita Nur, seorang karyawati swasta di Makassar. Wanita berusia 32 tahun itu membeli rumah melalui fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) Bersubsidi Bank BTN pada akhir 2019. Kini dia sudah setahun lebih menempati rumahnya yang berukuran 30/72 meter persegi di daerah Kabupaten Gowa -sekitar 17 kilometer dari tempatnya bekerja.

“Memang ukurannya mungil, tapi setidaknya milik sendiri. Daripada setiap tahun menyewa kontrakan, jelas ini lebih menguntungkan,” katanya kepada IDN Times, Rabu 17 Februari 2021.

Ita mengungkapkan, fasilitas KPR Bersubsidi memudahkannya mendapatkan rumah dengan dana murah jangka panjang. Dia mengaku sejak awal tertarik dengan program KPR karena ingin berinvestasi sekaligus mengatur pengeluarannya secara lebih baik. Kini dia merasa cicilannya semakin ringan karena ditanggung bersama suami sejak menikah.

“Punya rumah jadi salah satu prioritas awal menabung, karena nilai investasinya akan terus naik. Di sisi lain, KPR membantu keuangan jadi lebih terkontrol. Pengurangan yang tidak perlu kini berkurang karena kita sadar punya cicilan,” ucapnya.

Baca Juga: 37 Bank Penyalur Kredit Pemilikan Rumah Subsidi, Cek Persyaratannya! 

2. Rumah bersubsidi jadi pilihan tepat

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Salah satu alasan milenial belum memiliki rumah adalah belum cukup uang untuk membeli. Memang, membeli hunian yang layak dan terjangkau tidak.ah mudah. Apalagi bagi orang yang masih merintis karier, tentu akan kesulitan jika harus membayar tunai.

Sebagai solusi, milenial bisa membeli rumah dengan fasilitas pembiayaan KPR dari perbankan. Harga yang tersedia antara Rp100 juta-Rp300 juta. Tersedia beragam tawaran kredit jangka panjang, mulai dari 10, 15, hingga 20 tahun.

Kemudahan itu dilengkapi subsidi perumahan dari pemerintah yang disalurkan beberapa tahun belakangan. Subsidi perumahan terbagi dalam dua fasilitas, yakni dari suku bunga melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Pada tahun 2021, pemerintah mengalokasikan dana Rp19,1 triliun untuk bantuan subsidi perumahan yang akan didistribusikan pada 9 bank nasional dan 21 Bank Pembangunan Daerah. Sedangkan di tahun 2020, realisasi penyaluran subsidi hunian mencapai Rp10,87 triliun untuk 105.960 unit rumah.

3. BTN optimalkan pembiayaan rumah subsidi

Pegawai Bank BTN (kiri) memberikan penjelasan kepada calon debitur (kanan) penggunaan fitur dan manfaat dari aplikasi BTN Properti Apps untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara daring di kantor Bank BTN Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Dari 30 bank, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mendapatkan alokasi terbanyak penyaluran dana FLPP. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan dana senilai Rp8,73 triliun.

Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, dana FLPP akan disalurkan lewat program KPR subsidi konvensional senilai Rp7,76 triliun, sedangkan KPR subsidi syariah nilainya Rp965 miliar.

“Kami akan menyalurkannya untuk pembiayaan 81.000 unit rumah subsidi pada tahun 2021," kata Nixon dalam siaran persnya, Kamis 21 Januari 2021.

Nixon mengungkapkan, pembiayaan rumah subsidi akan dioptimalkan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Di sisi lain, pihaknya sebagai bank pelaksana berupaya memastikan pengembang menjaga kualitas rumah subsidi yang layak difasilitasi KPR subsidi.

Dana FLPP di Bank BTN disalurkan dalam bentuk KPR Sejahtera, khusus masyarakat berpenghasilan rendah. Fasilitas itu memungkinkan kreditur memiliki rumah dengan uang muka mulai 1% dan suku bunga 5% fixed hingga 20 tahun. 

Hingga akhir Desember 2020, Bank BTN menyalurkan dana FLPP senilai Rp4,6 triliun untuk 334.367 unit rumah subsidi. Nixon optimistis KPR subsidi tumbuh positif di tahun 2021.

"Tahun ini, kami optimistis bisa menjaga pertumbuhan KPR subsidi di kisaran 4-6% secara tahunan," ucapnya.

Baca Juga: Subsidi FLPP Mencapai 102.665 Unit Rumah, Begini Cara Dapatnya

Berita Terkini Lainnya