TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Makassar Old Car, Wadah Pencinta Mobil Antik di Kota Daeng

Sebab kendaraan retro memang tidak ada matinya

Suasana kopdar komunitas Makassar Old Car di pelataran Monumen Mandala pada Agustus 2020. Dok. Makassar Old Car

Makassar, IDN Times - Usia boleh tua, tapi mobil-mobil antik selalu mengundang perhatian saat mengaspal. Di tengah kerumunan kendaraan roda empat yang lebih modern, mereka datang memberi nuansa retro. Pesonanya tak pernah luntur, bahkan kian kuat seiring waktu.

Di Indonesia, perkumpulan mobil antik mulai terbentuk pada dekade 2000-an. Namun khusus untuk Makassar, sejumlah komunitas baru diiniasi beberapa tahun silam. Salah satunya yakni Makassar Old Car (MOC). Didirikan pada 17 Juli 2017, jumlah anggotanya sudah mencapai sekitar 70 orang. 

"MOC terbentuk dimulai dari kesamaan hobi akan kendaraan tua. Awalnya kami hanya sering ngumpul-ngumpul bareng, lalu kemudian kami sepakat untuk membuat nama komunitas," ungkap Humas MOC Andi Munawir Tahir kepada IDN Times, Kamis 1 April 2021.

1. Dibentuk pada 2017, Makassar Old Car rutin melakukan touring ke sejumlah daerah Sulawesi Selatan

Para anggota Makassar Old Car (MOC) saat melakukan touring ke Bone pada bulan Mei 2018. (Dok. Makassar Old Car)

Di bawah naungan MOC, kegiatan nongkrong para pemilik mobil tua di Kota Daeng mulai rutin dilakukan. Selain via daring melalui grup percakapan WhatsApp, mereka acapkali ngumpul terjadwal dua kali sebulan.

"Juga dengan membuat kegiatan-kegiatan tur atau kegiatan positif lain yang berhubungan dengan mobil tua," lanjut pria berprofesi wiraswasta tersebut.

Tak cuma rutin touring ke destinasi wisata di Sulawesi Selatan, MOC pun beberapa kali melakukan kegiatan amal. Salah satunya saat menyambangi Masamba pada September tahun lalu. Bersama Corolla Retro Makassar dan Toyota Kijang Kapsul Indonesia Makassar, mereka memberi bantuan untuk pemulihan pascabencana banjir bandang.

"Hubungan silaturahmi dengan komunitas mobil tua lainnya intens kami lakukan. Di antaranya dengan beberapa kali membuat agenda touring atau kopdar bareng. Bahkan saat ini kami sudah mempunyai cabang di sejumlah kabupaten/kota seperti Bantaeng, Takalar dan Pangkep," jelas Andi Munawir.

Baca Juga: Kenalkan Makassar American Jeep, Komunitas Mobil Sisa Perang

2. Salah satu perekat interaksi adalah proses saling bertukar informasi tentang onderdil

Para anggota komunitas mobil antik Makassar Old Car (MOC) saat beristirahat di tengah acara kopdar di kawasan Puncak Malino Gowa pada Desember 2019. (Dok. Makassar Old Car)

Tak cuma sebagai forum para pemilik, MOC yang diketuai Vriandy Siwy turut membantu anggotanya jika menemui kesulitan dalam proses reparasi. 

"Cara kami membantu anggota yang membutuhkan sparepart adalah dengan saling merekomendasikan toko atau bengkel favorit yang menjadi langganan dari teman-teman anggota, baik yang ada di dalam kota Makassar, di luar kota atau secara online," jelas pria 36 tahun tersebut.

Bantuan seperti ini jelas sangat berarti bagi para anggota. Sebab sudah jadi rahasia umum bahwa onderdil mobil antik sangat susah ditemui, apalagi kalau sudah uzur. Jika pun dapat, dompet harus dirogoh dalam-dalam lantaran harganya selangit.

Saling bertukar informasi sangat penting di dalam MOC. Tak cuma untuk perihal onderdil, juga ketika anggotanya ingin menambah koleksi mobilnya.

"Biasanya juga ada beberapa teman yang gemar memposting mobil-mobil tua yang akan dijual," jelas Andi Munawir. Hal sama juga berlaku saat mengurus surat kendaraan di kepolisian.

Baca Juga: Cerita Komunitas Sepeda Minion Makassar, Seni Merakit Frame Lawas

Berita Terkini Lainnya