PSSI Merespons Kasus Rasialis yang Menimpa Patrich Wanggai

Perlu peran seluruh pihak untuk menghentikan aksi jahat ini

Makassar, IDN Times - Induk sepak bola tertinggi Indonesia mengecam ujaran rasialis yang dilontarkan sejumlah warganet kepada pemain PSM Makassar, Patrich Wanggai. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi.

"Tentu kami menyesalkan tindakan oknum netizen yang mengatakan rasisme kepada saudara Patrich Wanggai. PSSI sangat menentang dan meminta semua suporter dan netizen di Indonesia untuk meninggalkan rasisme," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (25/3/2021).

1. PSSI menyesalkan adanya komentar bernada merendahkan

PSSI Merespons Kasus Rasialis yang Menimpa Patrich WanggaiPemain PSM Makassar Patrich Wanggai sedang merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persija Jakarta dalam pertandingan Grup B Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan Kab. Malang, Senin 22 Maret 2021. (Twitter.com/PSM_Makassar)

Akun Instagram pribadi Patrich Wanggai, @wanggaipatrich, menjadi sasaran komentar bernada rasis nan kasar oleh oknum warganet. Ini terjadi setelah PSM Makassar menundukkan Persija Jakarta dengan skor 2-0 dalam pertandingan Grup B Piala Menpora di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin, 22 Maret lalu.

Tak cuma Wanggai, hal tersebut juga dialami penggawa PSM lainnya yakni Yakob Sayuri. 

Manajemen Juku Eja sendiri telah bersurat kepada PSSI perihal tingkah buruk warganet yang merendahkan derajat manusia tersebut. Namun masih belum ada rencana membawa perkara yang menimpa pemainnya ke meja hukum.

2. Yunus Nusi menyebut perlu dukungan semua pihak agar ujaran rasialis tak terulang

PSSI Merespons Kasus Rasialis yang Menimpa Patrich WanggaiPlt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam sebuah pertemuan. (Dok. PSSI)

PSSI menyesalkan tindakan ini. Yunus berharap ada partisipasi secara luas agar hal ini tak terjadi lagi di kemudian hari. Mulai dari manajemen, pemain hingga suporter.

"Jangan sampai kejadian ini terulang kembali. PSSI akan terus memberikan edukasi serta butuh dukungan semua pihak untuk memerangi rasisme di sepak bola Indonesia," sambung Yunus.

Kampanye "Stop Rasisme" di sepak bola Indonesia sendiri sudah berlangsung sejak lama, dengan Liga 1 2019 sebagai momentum baru. Di sisi lain, kebijakan menggelar Piala Menpora tanpa penonton tak menghentikan oknum suporter melakukan tindakan jahatnya.

Baca Juga: PSM Makassar: Tindakan Rasisme kepada Wanggai Tidak Dapat Diterima

3. Ketua OC Piala Menpora, Akhmad Hadian Lukita, meminta suporter tak membuat kegaduhan di dunia maya

PSSI Merespons Kasus Rasialis yang Menimpa Patrich WanggaiKetua Organizing Committee Piala Menpora dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, saat memberi keterangan kepada awak media. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Tak cuma ujaran rasialis, helatan Piala Menpora juga diterpa masalah video hoaks. Cuplikan video palsu yang beredar di dunia maya tersebut berisi rekaman suara latar pertandingan Grup C antara Bali United vs Persib yang memunculkan kata-kata provokatif yang menyasar kelompok suporter tertentu.

Menyoal sepasang sorotan yang mencuat sepanjang matchday pertama, Ketua Organizing Committee (OC) Piala Menpora Akhmad Hadian Lukita meminta seluruh pihak agar mengendalikan diri.

"Mari kita saling menghargai dan menjaga kelangsungan Piala Menpora 2021. Jangan bikin gaduh, walau di dunia maya. Mohon dipahami dan sama-sama berkomitmen. Bagaimana pun, sepak bola telah menyatukan kita semua," ungkapnya seperti dilansir laman resmi PT. Liga Indonesia Baru.

Baca Juga: PSM Belum Berencana Lapor Polisi soal Kasus Rasisme Menimpa Wanggai

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya