Liga 2 Dihentikan, Ini Sikap Tiga Tim asal Indonesia Timur

Persipal, Sulut United dan Persipura kompak merasa kecewa

Makassar, IDN Times - Keputusan kontroversial PSSI yang menghentikan Liga 2 2022-23 di tengah jalan mengundang kecaman dari banyak pihak. Tak cuma merasa dikadali, mereka juga menyoroti kurangnya komunikasi dengan pihak manajemen masing-masing peserta.

Tiga tim peserta asal Indonesia Timur yakni Persipal Palu, Sulut United (Manado) serta Persipura Jayapura, kompak satu suara dan berdiri di belakang gerbong klub-klub yang getol menyuarakan kritik.

1. Persipal menuding ada "oknum nakal" untuk masalah tanda tangan

Liga 2 Dihentikan, Ini Sikap Tiga Tim asal Indonesia TimurSalah satu momen laga pekan ke-2 Wilayah Timur Liga 2 2022-23 antara Persipal Palu versus Sulut United di Stadion Gawalise Palu, 4 September 2022. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Dalam pernyataan resminya pada Jumat lalu (13/1/2023), Persipal mengaku merasa kecewa dan dirugikan. Sama seperti tim-tim lain, Laskar Tadulako terus berlatih sejak kompetisi dihentikan pada Oktober lalu, sembari berharap ada titik terang terkait status Liga 2. Mereka menuding ada "oknum nakal" menyalahgunakan surat komitmen tim-tim melanjutkan kompetisi yang diteken pada 14 Desember 2022.

"Ada yang memanipulasi surat kesepakatan bersama klub Liga 2 pada owners meeting, yang mana surat kesepakatan yang ditandatangani saat rapat berbeda dengan surat yang menjadi konsideran PSSI menghentikan Liga 2," demikian petikan pernyataan tersebut.

"Termasuk tanda tangan perwakilan Persipal Palu yang mengikuti kegiatan tersebut," sambung mereka.

2. Sulut United menyoroti minimnya komunikasi dari federasi dan operator kompetisi

Liga 2 Dihentikan, Ini Sikap Tiga Tim asal Indonesia TimurPara pemain Sulut United berpose sebelum laga pekan ke-6 Wilayah Timur Liga 2 2022-23 melawan Persewar Waropen di Stadion Klabat Manado, 29 September 2022. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

CEO Sulut United, Mirza Hippy, menyebut keputusan tersebut jadi salah satu noda hitam di sepak bola nasional. Ia memberi contoh yang saling bertolak belakang. Indonesia sedang bersolek lantaran menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Mei mendatang, di saat untuk memutar kompetisi level klub pun tidak mampu.

"Jangankan berbicara di level dunia, di tingkat ASEAN pun sangat ketinggalan," ujarnya dalam pernyataan pada Sabtu siang (14/1/2023).

Mirza turut menyoroti minimnya komunikasi yang dijalin oleh pihak federasi serta operator selama kompetisi ditiadakan.

"(Ini) mencerminkan faktor manajemen kompetisi yang kurang baik. Ini perlu ditingkatkan," katanya.

3. Persipura siap layangkan gugatan kepada PSSI terkait kerugian materiil

Liga 2 Dihentikan, Ini Sikap Tiga Tim asal Indonesia TimurPara pemain Persipura Jayapura berpose sebelum laga pekan ke-6 Wilayah Timur Liga 2 2022-23 melawan Putra Delta Sidoarjo di Stadion Lukas Enembe Kab. Jayapura, 29 September 2022. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Manajer Persipura, Yan Mandenas, malah menyebut penghentian Liga 2 sebagai keputusan terburuk di akhir masa jabatan petinggi PSSI yang beberapa bulan lagi berakhir. Ia bahkan menuding ada penyebab lain yang disembunyikan dari publik.

"Saya mengetahui keputusan ini bukan dasar dari 20 klub yang diisukan, tetapi sebenarnya ada masalah internal yang tidak transparan dan jujur ke publik sehingga kami kena dampaknya," ujar Yan dalam pernyataan tertulis pada Jumat lalu (13/1/2023).

Manajemen Mutiara Hitam sendiri disebut sedang menyiapkan gugatan kepada PSSI terkait kerugian materiil.

"Kami juga akan terus berkoordinasi ke pemerintah dan DPR secara intens untuk meluruskan keputusan PSSI yang secara sepihak menghentikan kelanjutan Liga 2 tanpa alasan yang mendasar," tandas Yan.

Baca Juga: Liga 3 Sulsel: Perslutim dan Persim Lolos ke Putaran Kedua

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya