Dari Patriot, Suporter PSM dan Persija Mengirim Pesan Perdamaian

Fanatisme buta harus dihentikan

Makassar, IDN Times - Ada pemandangan menarik di laga pekan ke-20 BRI Liga 1 2022-23 antara Persija Jakarta versus PSM Makassar, Rabu kemarin (25/1/2023). Pentolan Jakmania Ferry Indrasjarief serta Ketua Umum Jakmania Dicky Soemarno menyempatkan diri menyambangi tribun tempat para suporter PSM dan ikut menonton bersama mereka.

Rio Verieza, Ketua Gue PSM, mengaku terharu dengan gestur yang ditunjukkan oleh dua figur paling disegani oleh pendukung Persija tersebut. Ini disebut jadi awal untuk perdamaian antar suporter, hal yang didengungkan secara luas usai Tragedi Kanjuruhan.

"Kita respek dan terharu melihat mereka bisa seantusias itu dengan suporter PSM. Itu jadi bukti bahwa suporter Jakmania bersedia dan antusias untuk menerima suporter PSM, khususnya Gue PSM, di mana kita pernah sedikit bersinggungan dengan mereka," ujarnya saat dihubungi IDN Times pada Kamis (26/1/2023).

"Ini simbol perdamaian dan berlanjutnya persaudaraan," imbuh Rio.

1. "Big match" jadi momentum silaturahmi suporter kedua tim

Dari Patriot, Suporter PSM dan Persija Mengirim Pesan PerdamaianPara pentolan suporter PSM dan Koordinator Lapangan Jakmania jelang berangkat ke Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, 25 Januari 2023. (Instagram.com/gue_psm)

Dalam kesempatan tersebut, Bung Ferry dan Bung Dicky menemui sejumlah tokoh suporter PSM, termasuk Daeng Uki dari kelompok Laskar Ayam Jantan (LAJ). Dalam pertemuan tersebut, semua sepakat untuk mengubur hal-hal kelam di masa lalu demi membuka lembaran yang baru.

"Alhamdulillah semua aman dan lancar. Kami juga sempat membicarakan untuk ke depannya kami sepakat untuk melupakan hal-hal yang sudah terjadi dan bersedia membuka lembaran baru, dan meneruskan persaudaraan suporter PSM dan Jakmania," kata Rio.

Rio dan kawan-kawan menyampaikan rasa terima kasih telah menerima mereka di Patriot. Apresiasi ia tunjukkan pada Koordinator Lapangan (Koorlap) Jakmania yang mengawal mereka selama konboi, saat berada di tribun mendukung Wiljam Pluim dkk, hingga pertandingan selesai.

2. Gue PSM juga dilibatkan dalam rapat koordinasi dengan kepolisian setempat

Dari Patriot, Suporter PSM dan Persija Mengirim Pesan PerdamaianKelompok suporter Gue PSM saat melakukan rapat koordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota pada 24 Januari 2023. (Instagram.com/gue_psm)

Bicara lebih jauh tentang pengawalan, Gue PSM juga mengapresiasi pengawalan yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota serta Polres Jakarta Timur saat rombongan mereka berangkat menuju Stadion Patriot. Rio bercerita bahwa ia dan kawan-kawan diajak dalam rapat koordinasi beberapa hari sebelum pertandingan, mengingat penonton diizinkan datang meski dibatasi.

"Perihal keamanan dan pengawalan, ini juga hal yang kami syukuri dan sangat berterima kasih kepada pihak Polres Metro Bekasi Kota karena memang kami ikuti rangkaian persiapan dari awal. Kami diundang ke Polres Metro Bekasi Kota kemudian di sana disampaikan oleh Wakapolres bahwa prioritas keamanan itu memang ada di suporter PSM," katanya.

"Itu terbukti kemarin ketika kita memulai konvoi dari Pulogadung Jakarta Timur kami stadion, kami dikawal ketat. Kemudian di dalam tribun kami juga dijaga oleh polisi, sampai pulang kembali juga kami dikawal. Kami sangat mengapresiasi skenario keamanan oleh Polres Metro Bekasi Kota," sambung Rio.

3. Bagi Rio, suporter kedua tim adalah pemenang sesungguhnya

Dari Patriot, Suporter PSM dan Persija Mengirim Pesan PerdamaianPara suporter PSM Makassar yang menonton langsung di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, 25 Januari 2023. (Instagram.com/gue_psm)

Rio mengaku senang bisa melepas rindu kembali melihat langsung perjuangan Pasukan Ramang. Liga 1 sempat cukup lama terhenti, sehingga Gue PSM tak bisa hadir dalam pertandingan tandang anak asuh Bernardo Tavares itu di wilayah Jabodetabek.

Memang hasil akhir tak berpihak, tapi Rio enggan berkecil hari. Ia menganggap pemenang duel klasik ini adalah suporter kedua tim. Perdamaian lebih utama.

"Walaupun kalah, kami puas dengan hasil pertandingan. Bukan 4-2 tapi berlanjutnya persaudaraan suporter PSM dan Persija, khususnya Jakmania," ungkapnya.

"Rivalitas hanya 90 menit, setelahnya kita semua bersaudara. Kita lupakan masalah-masalah lalu. Dan hilangkan kebiasaan buruk yaitu fanatisme buta terhadap tim," lanjut Rio.

"Sekali lagi, antar suporter Liga 1 hingga 3 itu semua saudara. Ketika menonton tim kesayangan di stadion, semua bisa damai," tandasnya.

Baca Juga: PSM Pasif di Bursa Transfer, Ini Jawaban Bernardo Tavares

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya