Antarlini PSIS vs PSM: Saatnya Para Pemain Lokal Unjuk Gigi

Dua tim yang turun ke Piala Menpora tanpa pemain asing

Makassar, IDN Times - Babak perempat final Piala Menpora 2021 dibuka dengan duel dua klub yang merajai sepak bola Indonesia dekade 1990-an akhir: PSIS Semarang versus PSM Makassar.

Tak cuma berebut satu tiket ke semifinal, laga ini punya potensi berjalan dalam tensi tinggi. PSIS hendak mempertahankan rekor mentereng selalu menang atas PSM sejak 2019. Sementara PSM ingin menekuk sang lawan sejak melakukannya terakhir kali pada Maret 2018.

Pertemuan dua alumnus Perserikatan ini kian menarik, sebab mereka sama-sama mengandalkan pemain lokal di ajang pramusim ini. Sebagai pengantar, berikut IDN Times menyajikan sosok-sosok penentu dari masing-masing kubu.

1. Kiper : Jandia Eka Putra - Hilman Syah

Antarlini PSIS vs PSM: Saatnya Para Pemain Lokal Unjuk GigiKiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra - Kiper PSM Makassar, Hilman Syah (Instagram.com/psisfcofficial - Instagram.com/hilman_syah97)

Jandia Eka Putra mungkin saja banyak kebobolan sepanjang babak penyisihan grup. Dari tiga pertandingan, gawangnya jebol enam kali. Catatan tersebut mungkin kurang mentereng, tapi pelatih PSIS Dragan Djukanovic masih menaruh kepercayaan di puncak pria asal Padang itu. Kiper 32 tahun tersebut juga unggul dari segi pengalaman, meski coach Dragan masih punya opsi memainkan kiper senior lainnya yakni Joko Ribowo.

Dua belas penyelamatan di tiga pertandingan jadi bukti betapa besar pengaruh Hilman  Syah bagi PSM. Sulit bagi pelatih Syamsuddin Batolla menggeser pemuda kelahiran Jeneponto itu dari bawah mistar gawang. Cakap membaca arah bola dan tak ragu berduel bola udara adalah kelebihan Hilman. Di laga ini ia akan mendapat ujian tambahan: tendangan bebas penyerang PSIS yang selalu akurat.

2. Bek : Fredyan Wahyu - Abdul Rachman

Antarlini PSIS vs PSM: Saatnya Para Pemain Lokal Unjuk GigiBek PSIS Semarang, Fredyan Wahyu Sugiantoro - Bek PSM Makassar, Abdul Rachman (Instagram.com/fredyanwahyusugiantoro - Instagram.com/psm_makassar)

Fredyan Wahyu Sugiantoro selalu dipercaya turun sejak menit pertama. Menempati pos bek kanan, Ucil --sapaan akrabnya-- punya kemampuan menyerang dan bertahan yang memadai. Skill individu pemuda 22 tahun itu kerap merepotkan pertahanan tim lawan. Jebolan tim junior Persis Solo itu jelas akan belajar banyak dari tiga laga fase penyisihan grup. Terlebih sejak PSIS tanpa bek andalan mereka, Wallace Costa Alves.

Meski berstatus pemain baru, Abdul Rachman langsung nyetel dengan bek-bek Juku Eja. Eks penggawa Borneo FC tersebut merupakan salah satu dari sedikit pemain dengan waktu bermain lebih dari 270 menit. Beroperasi sebagai bek kiri, ia selalu bermain ngotot tanpa kompromi. Bahkan bisa dibilang cenderung keras. Uniknya, Abdul Rachman jadi pemain belakang yang belum mengantongi kartu kuning.

3. Gelandang : Finky Pasamba - Muhammad Arfan

Antarlini PSIS vs PSM: Saatnya Para Pemain Lokal Unjuk GigiGelandang PSIS Semarang, Finky Pasamba - Gelandang PSM Makassar, Muhammad Arfan (Instagram.com/psisfcofficial - Instagram.com/psm_makassar)

Bergabung di pertengahan musim 2019, Finky Pasamba nyaris tak tergantikan di lapangan tengah sejak itu. Lulusan program SAD Uruguay itu dikenal bisa membaca permainan dengan baik serta disiplin menjaga lini tengah PSIS. Tak lupa, gelandang asal Tulehu itu kerap memutus aliran bola menuju penyerang lawan. Kombinasi determinasi dan skill Finky juga ditambah tembakan jarak jauh akurat.

Di usia 23 tahun, Muhammad Arfan berhasil menembus tim utama PSM. Di Piala Menpora, "hilangnya" legiun asing membuat Arfan selalu diturunkan sebagai starter. Jadi pengisi lini tengah bersama Rasyid Bakri dan Sutanto Tan, pemuda 23 tahun tersebut punya kesempatan membuktikan diri. Menghadapi PSIS, ia dituntut bisa membaca permainan dan mengalirkan bola. Akankah Arfan jadi pembeda di laga krusial?

Baca Juga: Hadapi PSIS di 8 Besar, PSM Makassar Boyong 22 Pemain ke Malang 

4. Penyerang : Hari Nur Yulianto - Patrich Wanggai

Antarlini PSIS vs PSM: Saatnya Para Pemain Lokal Unjuk GigiPenyerang PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto - Penyerang PSM Makassar, Patrich Wanggai (Instagram.com/psisfcofficial - Instagram.com/psm_makassar)

Kendati cuma mencetak gol selama fase grup, peran Hari Nur Yulianto masih sangat besar di sektor depan Laskar Mahesa Jenar. Ia mengganti peran si plontos Bruno Silva yang masih berada di Brasil. Dengan ban kapten di lengannya, HNY harus membagi fokus. Tak cuma mencari gol, tapi juga memberi komando. Namun, pemain yang sudah bersama PSIS sejak 2013 ini bisa memberi kejutan kecepatan dan umpan silang berbahaya.

Menepi selama dua pekan lebih akibat cedera lutut, pelatih Syamsuddin Batolla menyebut kondisi Patrich Wanggai sudah pulih 90 persen. Tentu ini menjadi sinyal baik bagi Pasukan Ramang. Tanpa sosok asal Nabire itu, sektor depan PSM kurang menggigit. Beruntung mereka punya Yakob Sayuri sebagai pengganti sepadan. Agaknya, Wanggai dibutuhkan untuk menambah daya gedor.

Baca Juga: PSIS vs PSM: Sajikan Tensi Tinggi Demi Satu Tiket ke Semifinal

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya