Viral Surat Dokter di Enrekang Sebut Tidak Pernah Ada Diagnosis COVID

Polres dan Kodim Enrekang minta klarifikasi sang dokter

Makassar, IDN Times - Media sosial dihebohkan oleh sepucuk surat pernyataan seorang dokter di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, yang menyebut bahwa diagnosis virus corona atau COVID-19, tidak pernah ada. Surat itu dibuat oleh Dokter Adiany Adil yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu.

Surat itu dia unggah di media sosial pada Kamis, 26 Agustus 2021. "Betul saya unggah setelah saya berikan surat itu ke sekolah anakku," kata Adiany kepada IDN Times saat dikonfirmasi, Kamis (2/9/2021).

Berikut isi surat yang ditulis, dr Adiany Adil:

Yang bertanda tangan di bawah ini, atas nama dr. Adiany Adil sebagai salah satu pihak yang berwenang dan berkompeten membuat pernyataan akan COVID-19. Bahwa berdasarkan disiplin ilmu saya yaitu berkenaan dengan profesi dokter, sosok ahli dalam hal penegakan diagnosis, maka saya dengan tegas dan jelas tetapkan bahwa sejak dahulu hingga detik ini para dokter termasuk saya tidak pernah tegakkan diagnosis COVID-19. Bahwa dalam teori dan praktek kedokteran, TIDAK PERNAH ADA DIAGNOSIS COVID-19/CORONA VIRUS DISEASE-19. Dan olehnya itu, pasien COVID-19 itu tidak pernah ada. Demikianlah surat pernyataan yang saya buat untuk dipergunakan demi kemaslahatan ummat manusia.

1. Tidak pernah mendiagnosis pasien COVID-19

Viral Surat Dokter di Enrekang Sebut Tidak Pernah Ada Diagnosis COVIDIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Adiany menjelaskan, surat itu dibuat untuk membantu pihak sekolah anaknya. Menurut Adiany, kegiatan belajar tatap muka di SMP tempat anaknya bersekolah, dilarang oleh Satgas COVID-19 Enrekang. "Katanya (pihak sekolah, surat) mau diantatkan ke satgas kabupaten supaya anak-anak bisa kembali sekolah," jelasnya.

Padahal proses belajar mengajar tatap muka sudah berjalan beberapa hari. Adiany menyatakan, sejak bertugas menjadi dokter, dia tidak pernah mendiagnosis pasien COVID-19. "Kalau SARS, benar diagnosa. Namun saya tidak pernah temukan. Saya justru percaya yakin bahwa COVID-19 itu bukan diagnosa, makanya saya berani sebarkan," ujarnya.

2. Sempat dipanggil oleh kepolisian untuk klarifikasi

Viral Surat Dokter di Enrekang Sebut Tidak Pernah Ada Diagnosis COVIDIlustrasi (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Adiany juga mengaku, beberapa waktu lalu, sempat dipanggil oleh pihak Polres Enrekang untuk memberikan klarifikasi perihal pernyataannya dalam surat yang viral. Sebelum dipanggil, rumahnya lebih dulu didatangi oleh petugas pada Minggu, 29 Agustus. Dia baru datang ke Polres Enrekang pada Senin, 30 Agustus.

Tak hanya kepolisian, Adiany bilang, dirinya juga diminta oleh pihak Kodim Enrekang untuk mengklarifikasi pernyataanya. "Setelah menemui pihak Polres dan Kodim, justru beliau-beliau apresiasi dengan yang saya nyatakan," Adiany mengklaim.

Baca Juga: Satgas Klaim Penyebaran COVID-19 di Sulsel Melandai

3. Dokter Adiany berani tanggung konsekuensi pernyataannya

Viral Surat Dokter di Enrekang Sebut Tidak Pernah Ada Diagnosis COVIDIlustrasi tenaga medis mengenakan APD untuk menangani pasien virus corona. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Adiany menambahkan, dirinya berani menaggung segala konsekuensi atas pernyatannya. Dia bahkan mengaku tidak mau ambil pusing pada cercaan masyarakat. "Sebarkan ilmu pengetahuan ilmu Kedokteran kan baguss. Gratis lagi. Terus dosanya di mana?? Yang di sorot kan biasanya pendosa," tegasnya.

Adiany juga menantang secara terbuka dokter yang percaya dengan diagnosis COVID-19. Dia percaya dan yakin, apa yang dilakukannya benar. Sesuai dengan disiplin ilmu yang dijalani. "(COVID-19) bukan nama dari penyakit sebagaimana yang termuat dalam teori kedokteran," imbuhnya.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi COVID di Sulsel Baru 25 Persen, Jeneponto Terendah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya