Viral Dugaan Salah Tangkap Polisi di Makassar, Bocah Babak Belur 

Bantah kabar salah tangkap polisi bilang bubarkan tawuran

Makassar, IDN Times - Seorang bocah berinisal MF, diduga menjadi korban salah tangkap aparat kepolisian di Kecamatan Bontoala, Kota Makassar. Peristiwa itu menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bocah laki-laki 13 tahun itu, dikabarkan babak belur karena dihajar oknum anggota kepolisian yang tengah membubarkan aksi tawuran.

Hal tersebut diungkapkan paman MF, Abdul Karim kepada jurnalis saat dikonfirmasi, Senin (24/8/2020) malam. "Ini anak waktu kejadian hanya melintas di Jalan Ujung (Bontoala). Kebetulan ada anak-anak tawuran di situ dikejar sama polisi. Karena dia takut makanya lari juga," kata Abdul.

1. Keluarga bilang, korban dihantam dengan helm hingga kaki diinjak ban motor

Viral Dugaan Salah Tangkap Polisi di Makassar, Bocah Babak Belur Ilustrasi Kekerasan pada Anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Abdul mengungkapkan, perisitiwa itu terjadi pada Jumat, 21 Agustus 2020 dini hari lalu. Saat itu keponakannya hendak pulang ke rumahnya, di Jalan Tinumbu. MF saat itu baru saja pulang dari pasar pelelangan ikan dengan berjalan kaki bersama beberapa orang temannya. MF, kata Abdul, memang kerap mengunjungi pasar ikan sepulang dari mengaji di sore hari.

Malam harinya, dia baru pulang kembali ke rumah. MF yang panik, juga ikut berlari saat polisi membubarkan tawuran. Aksi kejar-kejaran pelaku tawuran dengan kepolisian tidak terhindarkan hingga MF ikut diamankan. "Dia didapat dihantam mukanya pakai helm. Terus diinjak juga kakinya pakai (ban) motor. Baru dipukul juga di belakangnya katanya," ungkap Abdul.

2. Bocah MF dipaksa untuk mengakui perbuatannya?

Viral Dugaan Salah Tangkap Polisi di Makassar, Bocah Babak Belur Ilustrasi Perundungan (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut diceritakan Abdul, selain mendapatkan perlakuan fisik, MF juga seolah-olah dipaksa untuk mengakui kesalahannya setelah diamankan dan dibawa ke kantor polisi. Berdasarkan pengakuan MF, kata Abdul, petugas yang memeriksanya mempertanyakan tentang luka yang ada di tubuhnya.

"Jadi dia bilang (sama polisi) biar saja pak. Nanti kalau saya ditanya sama orangtuaku, saya bilang kalau saya jatuh. Jadi ternyata begitu penjelasannya dia baru bisa dibebaskan. Dia diiming-imingi kalau mau dibebaskan," ungkap Abdul.

Perlakukan ini, lanjut Abdul, diketahui setelah keluarganya bertanya-tanya dan berupaya mencari MF di tempat di mana dia biasa menghabiskan waktunya. Termasuk di tempat pelelangan ikan di Pasar Lelong. Seharian mencari, MF tidak juga pulang. Belakangan, ibu MF baru mengetahui bahwa anaknya ditangkap polisi dari rekannya, Jumat siang.

Baca Juga: Driver Ojol di Makassar Lapor Anak Hilang, Diduga Dibawa Kabur Teman

3. MF sempat tidak diizinkan dibesuk, keluarga mengamuk

Viral Dugaan Salah Tangkap Polisi di Makassar, Bocah Babak Belur Tangkapan layar FB paman korban/Screenshot

Orang tua MF, lanjut Abdul, mendatangi kantor Polsek Bontoala untuk melihat MF yang sudah sehari ditahan. Hanya saja, petugas saat itu berdalih bahwa MF belum bisa dijenguk. "Nanti setelah mengamuk orangtuanya baru diizinkan dibesuk. Di situ heran orangtuanya kenapa luka-luka ini anak," ujarnya.

Bocah yang baru duduk di bangku kelas 1 SMP itu, bahkan dipaksa untuk mengakui perbuatannya. Namun, MF tetap mengelak bahwa dia tidak ikut tawuran dan hanya melintas di lokasi kejadian. Itu semua, lanjut Abdul, diceritakan MF saat dia pulang dari kantor polisi pada Sabtu 22 Agustus 2020 lalu.

Abdul menlanjutkan, keluarganya telah membawa MF untuk diperiksa di rumah sakit. Hasilnya, terjadi benturan benda keras di wajahnya. Hal itu menurutnya ditandai dengan luka memar di mata sebelah kiri keponakannya. "Terus hidungnya juga berdarah itu. Masih basah darahnya waktu saya foto cuman sudah dilap," ucapnya.

4. Keluarga korban datangi kantor Polsek Bontoala dan melapor ke Propam Polda Sulsel

Viral Dugaan Salah Tangkap Polisi di Makassar, Bocah Babak Belur Ilustrasi. ANTARA FOTO/Jojon

Abdul menambahkan, keluarganya khawatir apabila kekerasan yang didapatkan MF berdampak buruk di kemudian hari. Khususnya luka di bagian wajahnya. "Jangan sampai ada pendarahan di otaknya atau di mana. Itu yang kita waspadai. Apalagi ini anak masih muda sekali. Pasti kita khawatir," imbuhnya lagi.

Bukti-bukti kekerasan itulah yang membuat Abdul memberanikan diri mengunggah cerita ini ke media sosial. Abdul menyertakan foto keponakannya. Dalam foto disertai keterangan soal dugaan kekerasan, wajah MF nampak masih lebam di bagian mata kiri. Dokumentasi itu diunggah melalui akun Facebook, Abdul Karim Makassar, 7 jam lalu.

MF, didampingi keluarganya juga telah mendatangi langsung Kantor Polsek Bontoala, Makassar, malam ini. Mereka bahkan telah melapor ke Propam Polda Sulsel dengan harapan agar kasus yang menimpa MF segera ditindaklanjuti. "Sudah ditangani tadi sama ibu Kapolsek. Sudah diperiksa," imbuh ibu korban Darmiyati saat ditemui jurnalis di Kantor Polsek Bontoala. 

Terpisah, Kapolsek Bontoala Kompol Andriany Lilikay menepis tudingan penganiayaan pihaknya oleh keluarga korban. Menurut Adriany, informasi tersebut keliru. "Untuk wilayah Bontoala tidak ada itu salah tangkap. Itu kasus tawuran. Sudah ditangani sama Propam," ucap singkat Adriany saat dikonfirmasi terpisah.

Adriany belum bisa menjelaskan rinci terkait kasus yang saat ini ditangani pihaknya. Dia saat ini sedang diperiksa Propam Polda Sulsel terkait kelanjutan ribut-ribut di media sosial hingga pelaporan keluarga MF. "Saya sama anak-anak Propam Polda dulu yah. Kami sementara diambil keterangan dulu," imbuhnya menyudahi.

Baca Juga: Polisi Makassar Panggil Guru Ngaji Terduga Pelaku Pelecehan Seksual

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya