Terjebak Banjir, Pengantin di Palopo Dievakuasi dengan Perahu Karet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengevakuasi sepasang pengantin yang terjebak banjir, Sabtu (16/1/2021).
Pasangan itu melangsungkan pernikahan di tengah banjir yang melanda Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Palopo. Video evakuasi mereka viral setelah diunggah sejumlah akun di media sosial.
"Itu kejadiannya pagi tadi. Sekitar jam 08.00 WITA," kata Kepala BPBD Palopo Anthonius Dengen, saat dihubungi, Sabtu.
Baca Juga: BPBD: Tujuh Rumah Hancur karena Tanah Longsor di Palopo
1. Pasangan pengantin dievakuasi pakai perahu karet
Anthonius pihaknya mengevakuasi setelah mendapatkan informasi dari pihak keluarga pengantin. Mereka menghubungi BPBD untuk meminta pertolongan karena terjebak banjir.
"Tinggi banjirnya 60 centimeter, sampai lutut lutut orang dewasa," ucapnya.
Pihak keluarga pengantin disebut kebingungan karena pengantin perempuan akan dibawa ke rumah pengantin laki-laki untuk melaksanakan prosesi adat pernikahan selanjutnya, di Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu.
"Tim saya utus satu regu untuk sediakan operasional, perahu karet untuk evakuasi" kata Anthonius.
2. Palopo dilanda banjir terjadi karena curah hujan tinggi
BPBD Palopo melaporkan terjadi banjir di beberapa kelurahan di Kecamatan Telluwanua, akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Lokasi evakuasi pengantin juga disebut berada di dataran rendah, sehingga sering jadi langganan banjir.
Saat evakuasi berlangsung, banjir disebut tidak terlalu tinggi. Namun ketinggian banjir diprediksi bertambah jika hujan berlangsung selama berhari-hari ke depan. Apalagi jika air sungai Salubattang meluap.
"Sekarang ini airnya juga sudah perlahan-lahan sudah surut," kata Anthonius.
3. Petugas BPBD Palopo siaga setiap saat
Lebih lanjut, Anthonius menyatakan jajarannya selalu siaga setiap saat di lokasi yang dianggap rawan bencana banjir. Selain di Telluwanua, personel juga disiagakan di titik lain seperti di Kecamatan Wara Selatan.
"Setiap saat kita standby, jadi kalau dapat laporan langsung bergerak," ucapnya.
Anthonius juga mengimbau kepada masyarakat, agar cepat melapor ke petugas BPBD atau petugas pemerintah lainnya, jika mendapat informasi bencana di lingkungannya.
"Supaya kita bisa dengan cepat bergerak dan meminimalisir dampak bencana yang bisa saja terjadi," katanya.
Baca Juga: Gempa Putus Jalan Utama Majene, Bantuan dari Sulsel Dikirim Laut-Udara