Susul Rusli, 2 Siswa SMP Ikut Numpang Belajar Online di Sekolah

Pihak sekolah mendata siswa dengan persoalan sama

Makassar, IDN Times - SMP Negeri 27 Makassar, Sulawesi Selatan, memfasilitasi tiga siswanya untuk numpang belajar online dengan fasilitas sekolah. Karena keterbatasan ekonomi, para siswa tidak bisa mengikuti proses belajar secara virtual dari rumah.

Awalnya, siswa kelas VII bernama Rusli berinisiatif numpang belajar di sekolah karena tidak punya smartphone. Pihak sekolah kemudian mendata siswanya yang punya persoalan serupa, hingga akhirnya dua siswa lain ikut difasilitasi. Masing-masing bernama Muahmmad Nur dan Muhammad Abdi Bintang.

"Dua orang tambahan itu masuk ke sekolah atas arahan rekan-rekan guru. Untuk Muhammad Nur, memang anak yatim piatu," kata petugas bagian Kesiswaan dan Humas SMP Negeri 27 Makassar, Naston kepada jurnalis saat dikonfirmasi, Jumat (7/8/2020).

Baca Juga: Tak Punya HP, Siswa SMP di Makassar Nekat Masuk Sekolah

1. Sebagian siswa SMP 27 Makassar berasal dari keluarga kurang mampu

Susul Rusli, 2 Siswa SMP Ikut Numpang Belajar Online di SekolahSiswa SMP di Makassar datang ke sekolah agar bisa belajar online. IDN Times/Istimewa

Naston mengungkapkan, pada tahun ajaran baru 2020/2021, SMP 27 di Jalan Daeng Tata Kompleks Hartaco Indah menampung 300 siswa baru. 30 persen di antaranya masuk melalui jalur prestasi dan jalur non zonasi afirmasi prasejahtera. Ketiga siswa yang mumpang belajar di sekolah merupakan kategori terakhir.

Naston bilang, sebagian dari siswa yang bersekolah di SMP Negeri 27 memang berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu.

"Siswa kita di sini umumnya berasal dari keluarga menegah ke bawah. Ada dari sopir, anak tukang batu, tukang bentor dan yang sejenisnya. Seperti itu," ucap Naston.

2. Ketiga siswa belajar sementara di laboratorium

Susul Rusli, 2 Siswa SMP Ikut Numpang Belajar Online di SekolahSiswa SMP di Makassar datang ke sekolah agar bisa belajar online. IDN Times/Istimewa

Rusli, warga Jalan Cendrawasih, Kecamatan Tamalate, nekat datang ke sekolahnya pada Senin 3 Agustus lalu bersama orang tuanya. Orang tuanya tidak punya smartphone, sehingga minta agar Rusli bisa ikut belajar di sekolah.

Pihak sekolah kemudian memfasilitasi belajar daring lewat komputer sekolah. Demikian pula dengan dua siswa lain yang punya masalah serupa. 

"Mereka sementara ditempatkan di laboratorium untuk gunakan fasilitas," ujar Naston.

3. Ada dermawan yang memfasilitasi siswa dengan handphone

Susul Rusli, 2 Siswa SMP Ikut Numpang Belajar Online di SekolahSiswa SMP di Makassar datang ke sekolah agar bisa belajar online. IDN Times/Istimewa

Persoalan Rusli dan rekan-rekannya menggugah hati masyarakat. Naston mengatakan, pada Kamis 6 Agustus dia mendapatkan informasi bahwa dua dari tiga anak itu sudah mendapatkan hadiah smartphone. Fasilitas diberikan oleh sejumlah dermawan. 

Handphone diantarkan langsung orang-orang baik itu ke kediaman masing-masing siswa. Rusli adalah dari pasangan suami istri Rusdi Daeng Santa dan Rusni Daeng Baji. Dia, tinggal di Jalan Cendrawasih Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate. Kedua orang tuanya adalah pekerja serabutan.

Sementara Muhammad Nur, tinggal di Jalan Andi Tonro 1, Tamalate, bersama neneknya. Serupa dengan Rusli, Muhammad Abdi Bintang Ramadhan, tinggal di Jalan M Tahir, Kompleks Lepping, Tamalate, bersama orang tuanya yang bekerja serabutan.

Naston berharap, siswa penerima bantuan sudah bisa mengikuti proses belajar online dari rumah seperti yang dilakukan oleh siswa lainnya dimasa pandemik COVID-19 ini. Kendati begitu, pihak sekolah tetap memberikan ruang kepada mereka yang berkeinginan untuk datang.

"Kita lihat bagaimana perkembangannya nanti. Karena mereka baru dapat handphone-nya," kata Naston.

Baca Juga: Mengharukan, Buruh Ini Nekat Curi HP demi Anaknya Bisa Belajar Online

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya