Sepasang Remaja di Toraja Utara Ditemukan Tewas Tergantung

Kedua remaja itu diketahui sebagai pasangan kekasih

Makassar, IDN Times - Warga Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, digegerkan temuan dua remaja yang tewas dalam kondisi tergantung di dalam rumah. Kejadian itu pertama kali dilaporkan oleh warga setempat ke polisi pada, Minggu malam, 31 Januari 2021. 

"Saksi mengecek depan kamar, melihat pintu terbuka dan melihat korban tergantung, kemudian berlari keluar dan memanggil masyarakat sekitar," kata Kapolres Toraja Utara AKBP Yudha Wirajati dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Senin (1/2/2021). 

Baca Juga: Laporan Istri Bikin Suami di Makassar Naik Pitam Bunuh Saudara Ipar

1. Dua remaja diketahui berpacaran

Sepasang Remaja di Toraja Utara Ditemukan Tewas TergantungAntara/Oky Lukmansyah

Kedua remaja tersebut adalah, laki-laki ASR (18) dan perempuan SVR (15). Mendapatkan laporan penemuan mayat, aparat kepolisian langsung bergegas ke lokasi mengevakuasi. Mayat sempat dibawa ke rumah sakit daerah setempat sebelum dikembalikan ke pihak keluarga.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata Yudha, kedua remaja tersebut diketahui berpacaran. Namun, polisi masih belum mengetahui penyebab mereka meninggal, termasuk soal dugaan bunuh diri.

2. Polisi temukan surat yang ditinggalkan salah satu mendiang

Sepasang Remaja di Toraja Utara Ditemukan Tewas TergantungIlustrasi Menulis (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Yudha mengungkapkan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti saat olah tempat kejadian. Beberapa di antaranya seperti tiga lembar surat yang ditinggalkan salah satu dari mereka.

"Surat yang ditinggalkan di dalam kamar," ucapnya. 

Yudha bilang, surat itu berisikan pesan singkat yang ditulis tangan salah satu remaja untuk keluarganya. Surat tersebut telah disita penyidik untuk keperluan penyelidikan.

3. Pihak keluarga menolak autopsi

Sepasang Remaja di Toraja Utara Ditemukan Tewas TergantungIlustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih lanjut, kata Yudha, polisi juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga kedua remaja tersebut. Pihak keluarga disebut menolak jenazah diautopsi.

"Pihak keluarga menerima kematian dengan ikhlas," ucap Yudha. 

Atas persetujuan penolakan pemeriksana lanjutan, kedua remaja tersebut telah dikembalikan ke pihak keluarganya masing-masing. Di sisi lain, polisi tetap mengumpulkan keterangan sejumlah saksi untuk kepentingan penyelidikan lanjutan. 

Baca Juga: Lansia di Makassar Ditemukan Tewas bersama Saudaranya yang Kritis

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:


RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

Jika kamu membutuhkan informasi dan konsultasi terkait hal seperti ini, kamu bisa menghubungi beberapa kontak di bawah ini:

NGO Indonesia: Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Topik:

  • Aan Pranata
  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya