Rapid Test Massal, 204 Pedagang Pasar di Makassar Reaktif COVID-19 

Mereka direkomendasikan untuk menjalani karantina

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan mencatat sebanyak 204 pedagang pasar tradisional reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test atau tes cepat. Ratusan pedagang yang reaktif merupakan akumulasi setelah Dinkes Makassar bersama tim gabungan melakukan tes cepat massal selama empat hari.

Rapid test di Makassar dimulai sejak (12/5) hingga Jumat (15/4) hari ini. "Di hari pertama itu sebanyak 21 yang reaktif, hari kedua 44 reaktif, hari ketiga 78 reaktif dan hari ke empat 61 reaktif, jadi total 204 yang reaktif," ungkap Kepala Dinkes Makassar Naisyah Tun Azikin dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat.

1. Tes cepat diikuti 1914 pedagang dari 18 pasar tradisonal se-Kota Makassar

Rapid Test Massal, 204 Pedagang Pasar di Makassar Reaktif COVID-19 Pj Wali Kota Makassar Yusran Yusuf bersama jajaran TNI-Polri saat memantau tes cepat massal. IDN Times/Pemkot Makassar

Rapid test, terang Naisyah, dilakukan di-18 pasar tradisional induk yang tersebar di berbagai lokasi di Kota Makassar. Mereka yang reaktif adalah bagian dari 1914 pedagang yang ikut dalam pelaksanaan tes yang dilaksanakan pihak pemerintah kota.

Beberapa di antaranya seperti Pasar Terong, Pasar Butung, Pasar Niaga Daya, hingga Pasar Mandai. Pelaksanaan rapid test, dijelaskan Naisah, merupakan bagian dari agenda pemerintah untuk mengidentifikasi potensi penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

Pasar dianggap merupakan satu dari sekian lokasi yang kerap menjadi pusat berkumpulnya masyarakat. Terlebih jika dalam melakukan aktivitas, konsumen dan pedagang kerap tidak mematuhi protokol pencegahan, sehingga potensi penyebaran virus akan semakin mengancam.

2. Mereka yang reaktif dikarantina di sejumlah tempat yang telah disediakan pemerintah

Rapid Test Massal, 204 Pedagang Pasar di Makassar Reaktif COVID-19 Pj Wali Kota Makassar Yusran Yusuf bersama jajaran TNI-Polri saat memantau tes cepat massal. IDN Times/Pemkot Makassar

Sementata itu, Penjabat Wali Kota Makassar Yusran Yusuf mengatakan, bahwa rapid test ini bagian dari upaya Pemkot Makassar untuk mendeteksi keberadaan virus agar segera dilakukan isolasi. Mereka yang reaktif direkomendasikan untuk mengikuti masa karantina di sejumlah tempat yang telah disediakan pemerintah.

"Kita sudah siapkan rumah sakit untuk perawatan, dokter, termasuk juga hotel untuk pasien yang tidak bergejala. Pekerjaan rumah kita hanya menemukan yang carrier. Fakta yang kita temukan, jika ada saudara kita yang terpapar virus kemudian segera dirawat secara medis itu kecenderungannya cepat sembuh, bahkan ada yang hanya tujuh hari sudah sembuh," ujar Yusran.

Yusran Jusuf juga memastikan akan memberikan penghargaan kepada masyarakat yang secara sukarela melaporkan diri jika merasa memiliki gejala, atau mengakui pernah melakukan kontak dengan orang-orang yang masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP) hingga positif.

"Jika kemudian hasilnya reaktif dan bersedia mengikuti program wisata COVID-19 di hotel itu kita berikan reward berupa jaminan untuk keluarganya berupa pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama masa isolasi," lanjutnya.

Baca Juga: 316 Orang Reaktif COVID-19 dari Rapid Test di Makassar

3. 20 ribu alat rapid tes digunakan dalam empat hari

Rapid Test Massal, 204 Pedagang Pasar di Makassar Reaktif COVID-19 Ilustrasi Rapid Test (Dok. Satpol PP Jakarta Barat)

Pj Wali Kota Makassar sebelumnya, Iqbal Suhaeb mengatakan, rapid test massal menyasar belasan pasar tradisional, 14 puskesmas hingga juru parkir dan pengemudi ojek online. Pemkot Makassar telah menyediakan 20 ribu alat rapid test untuk digunakan di sejumlah lokasi. Menurut Iqbal, pada pelaksanaan rapid test tahap awal, pedagang cukup antusias.

Mereka dianggap ingin mengetahui apakah terindikasi atau tidak terpapar corona. Iqbal berharap pelaksanaan rapid test bisa berjalan sesuai dengan target perencanaan. Dengan begitu, upaya pemerintah untuk menekan hingga memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19 di Makassar bisa maksimal.

Per Jumat (15/5) hari ini, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Makassar mencapai 1099 orang. 952 dinyatakan selesai dipantau dan 147 lainnya masih dalam tahap pemantauan. Pasien dalam pengawasan (PDP) 562. 291 telah dinyatakan sehat. 198 dirawat dan 73 meninggal dunia. Sementara positif berjumlah 547. 225 dinyatakan sembuh dan 39 meninggal dunia.

Baca Juga: Rapid Test Reaktif Corona, 21 Pedagang Pasar di Makassar Dikarantina

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya