Longsor di Palopo, Basarnas Evakuasi 35 Orang, 9 Rumah Rusak Parah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tim rescue dari pos unit siaga SAR Kota Palopo, Sulawesi Selatan, melakukan evakuasi terhadap puluhan orang yang terdampak bencana tanah longsor. Peristiwa tanah longsor sebelumnya terjadi di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, pada sekitar 16.46 WITA, Jumat (26/6) kemarin.
Longsor tersebut juga mengakibatkan jalan poros penghubung antara Kota Palopo dan Kabupaten Tana Toraja terputus. "Setelah mengevakuasi 35 orang warga, dan dikarenakan tidak ada korban jiwa maka rescuer kembali ke posko dan dilanjutkan dengan pemantauan," kata Kepala Basarnas Makassar Mustari, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/6).
1. Proses evakuasi dilakukan sehari setelah peristiwa longsor karena berbagai pertimbangan
Mustari mengungkapkan, informasi bencana tanah longsor di lokasi setempat diterima pihaknya beberapa jam setelah peristiwa terjadi Jumat sore. Karena medan menuju lokasi longsor cukup terjal, ditambah cuaca yang kurang begitu mendukung, tim mempertimbangkan untuk mengatur ulang agenda evakuasi.
Belum lagi, informasi terkait penumpukan kendaraan yang hendak melintas di lokasi. Proses evakuasi, kata Mustari, baru bisa dilakukan pada Sabtu. "Dikarenakan kejadian longsor terjadi menjelang sore, tim rescue belum bisa berbuat banyak, hingga proses evakuasi dilanjutkan pada pagi hari," ungkap Mustari.
2. 9 rumah rusak parah ditimpa material longsoran
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, longsor di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo mengakibatkan sembilan unit rumah warga setempat rusak parah. Rumah rusak akibat tertimpa material longsoran.
"BPBD Kota Palopo melaporkan longsor dipicu oleh hujan intensitas tinggi dan struktur tanah labil," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam siaran pers yang diterima jurnalis hari ini.
BPBD setempat melaporkan, longsor tidak mengakibatkan korban jiwa. Insiden longsor serupa terjadi di wilayah yang sama seminggu yang lalu.
Baca Juga: Longsor di Palopo, Satu Rumah Masuk Jurang, Akses ke Toraja Terputus
3. Catatan BNPB terkait kerentanan bencana Kota Palopo
Pascainsiden, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Palopo, kata Raditya, melakukan kaji cepat di lapangan. Tim yang berada di lapangan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat di wilayah itu.
Raditya menyebut, Kota Palopo merupakan wilayah dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk bahaya tanah longsor. Luas wilayah dengan tingkat kerentanan sedang seluas 5.272 hektare, sedangkan kerentanan tinggi mencapai 11.994 hektare. Jumlah potensi populasi terdampak akibat bahaya tanah longsor mencapai 5.243 jiwa.
Masyarakat setempat diharapkan mampu mengidentifikasi potensi ancaman bahaya di sekitar. Pada kondisi hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama, lanjut Raditya, dapat memicu terjadinya longsor. "Ini merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan berbasis komunitas menghadapi bahaya longsor atau gerakan tanah," ungkap Raditya.
Baca Juga: BPBD: Tujuh Rumah Hancur karena Tanah Longsor di Palopo