Kisah Lukman Hakim, Resign Kerja lalu Sukses Jadi Pedagang Ikan Cupang

Menemukan cara bertahan hidup di tengah pandemik COVID-19

Makassar, IDN Times - Sempat dilanda kekhawatiran sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat kerjanya pada Agustus 2020, Lukman Hakim kini sukses merintis usaha sebagai pedagang ikan cupang.

Pria 30 tahun ini nekat berhenti sebagai karyawan di salah satu hotel megah di Makassar, Sulawesi Selatan, karena waswas bakal dirumahkan di situasi pandemik COVID-19.

"Jadi setelah saya pikir panjang akhirnya tekad saya bulat untuk berhenti dan fokus di usaha saja,” kata Lukman saat berbincang dengan IDN Times di tempat tinggalnya di Kompleks Perumahan Zahra Hills, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulsel, Jumat malam (12/3/2021).

Baca Juga: Inspiratif, 7 Buku Ini Dapat Ubah Hidupmu Menjadi Lebih Baik

1. Sembilan tahun lebih bekerja di hotel, hidup berubah karena pandemik

Kisah Lukman Hakim, Resign Kerja lalu Sukses Jadi Pedagang Ikan CupangLukman Hakim pedagang ikan cupang di Jalan Poros BTP, samping SMA 21 Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Lukman mengatakan, dia bekerja di hotel sejak 2011 lalu. Sebagai karyawan senior dia sudah menguasai semua teknik pekerjaan, khususnya yang berhubungan dengan kebersihan kamar hotel. Upah per bulan pun dianggap lumayan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan kedua anak kesayangannya. 

Namun kondisi itu seketika berubah sejak pemerintah mengumumkan status pandemik COVID-19, pada Maret 2020 lalu. Beragam kebijakan kemudian diterapkan untuk meminimalisir penyebaran virus. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga penerapan protokol kesehatan ketat. Kebijakan itu kemudian berimbas bagi bisnis pariwisata, khususnya perhotelan. 

“Mulai dari situ, banyak peraturan yang diterapkan. Penghasilan hotel menurun drastis, karena tamu berkurang sekali. Mungkin takut, karena ini pandemik. Makanya di tempat saya itu ada banyak karyawan yang di rumahkan. Kasian juga,” jelas Lukman. 

2. Mengambil alih beberapa peran karyawan hotel yang dirumahkan

Kisah Lukman Hakim, Resign Kerja lalu Sukses Jadi Pedagang Ikan CupangLukman Hakim tengah bersantai dengan buah hatinya. IDN Times/Sahrul Ramadan

Lukman saat itu masih merasa beruntung dibandingkan rekan-rekannya yang sudah diputus kontrak kerjanya oleh perusahaan karena pemasukan kurang. Terlebih dia juga sudah masuk dalam kategori karyawan senior, mengingat masa kerjanya sudah cukup lama dan berpengalaman. 

Namun, di balik itu, kata Lukman, beban kerja sejak pandemik COVID-19 justru semakin bertambah. Dia harus merangkap jabatan lain untuk mengisi posisi yang telah ditinggalkan oleh orang-orang sebelumnya.

“Nah di situ kan secara otomatis waktu kita semakin banyak untuk bekerja. Waktu luang untuk keluarga juga pasti berkurang,” ungkap Lukman. 

Belum lagi, pola kerja yang diterapkan sejak pandemik, berubah 180 derajat, dibandingan dengan kondisi sebelumnya. Lukman mengaku tidak nyaman bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri.

“Kayak faceshield, apalagi bentuknya waktu awal-awal kan beda dari sekarang. Belum lagi kaos tangan, masker,” ucapnya. 

3. Memanfaatkan waktu luang untuk belajar usaha mandiri

Kisah Lukman Hakim, Resign Kerja lalu Sukses Jadi Pedagang Ikan CupangDagangan ikan cupang Lukman Hakim, di Jalan Poros BTP, samping SMA 21 Makassar. IDN Times/Istimewa

Dulunya, Lukman mendapat jatah istirahat bekerja dua kali dalam sepekan. Waktu luang itu dimanfaatkan betul untuk keluarga dan berpikir agar mencari usaha lain.

“Jadi saya juga sempat diajari sama ipar untuk buka usaha-usaha jual ikan cupang. Akhirnya saya coba pelajari-pelajari,” dia menerangkan. 

Karena tingkat penasaran yang tinggi, ditambah keyakinan untuk melepaskan pekerjaan, Lukman perlahan menyisihkan separuh tabungannya untuk mulai merintis usaha ikan cupang. Tepat di bulan Juni, 2020, dia memanfaatkan waktu luangnya untuk mulai berdagang. “Jadi masih sambil kerja di hotel itu sambil menjual ikan juga, keliling-keliling pakai motor,” tutur Lukman. 

Sebelum atau sepulang kerja, dia melanjutkan aktivitasnya sebagai pedagang ikan cupang di beberapa titik di Kota Makassar.

“Kalau misalnya masuk sore di hotel, paginya itu saya pergi jualan dulu. Sebaliknya juga begitu, kalau masuk pagi, sore sampai malam itu jualan lagi untuk cari tambahan penghasilan,” ucapnya. 

4. Hanya butuh waktu dua bulan berdagang, sebelum memutuskan untuk tidak lagi bekerja di hotel

Kisah Lukman Hakim, Resign Kerja lalu Sukses Jadi Pedagang Ikan CupangIkan cupang dagangan Lukman Hakim. IDN Times/Sahrul Ramadan

Seiring berjalannya waktu, Lukman merasa bahwa usahanya berdagang ikan cupang bisa dia kembangkan. Ketimbang, harus menggantungkan harapan sebagai karyawan yang terus dibayang-bayangi dengan pemutusan hubungan kerja karena pandemik COVID-19.

“Bulan Juli itu saya sudah mengajukan memang. Akhirnya bulan Agustus 2020 itu, saya resmi langsung resign, itu pun saya minta dipercepat,” ujarnya. 

Dari situ, Lukman akhirnya fokus melakoni pekerjaan sebagai pedagang ikan cupang. Tidak main-main, keuntungan yang dia dapatkan lumayan mencukupi apabila dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya.

“Alhamdulillah awal-awal waktu keliling sama pas mangkal fokus di situ, sehari bisa bawa pulang biasa Rp200 ribu,” kata Lukman. 

Lokasi dagangan ikan cupang Lukman berada di Jalan Poros Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Tepatnya di depan SMA 21 BTP. Setiap harinya usaha dibuka mulai pukul 16.00 WITA hingga pukul 23.00 WITA.

“Kalau ramai pembeli bisa sampai tengah malam lagi baru pulang,” dia menambahkan.

5. Berdagang ikan cupang dianggap sebagai kenikmatan dan merdeka mengatur hidup

Kisah Lukman Hakim, Resign Kerja lalu Sukses Jadi Pedagang Ikan CupangDagangan ikan cupang Lukman Hakim, di Jalan Poros BTP, samping SMA 21 Makassar. IDN Times/Istimewa

Lukman menambahkan, sepanjang berdagang ikan, selain bisa mendapatkan keuntungan, dia juga banyak belajar memaknai dan merawat ikan cupang dengan baik. Pengetahuan itu dia dapat dari sesama pedagang ikan.

“Semakin banyak teman juga kasih masukan, kalau jualan itu ternyata enak bisa atur sendiri waktu. Bebas, merdeka tidak ada tekanan,” kata Lukman.

Selama menjadi pedagang, dia juga semakin banyak belajar tentang bagaimana teknik ikan cupang diperlakukan agar kualitas warna alami ikan bisa bertahan lama. Semakin lama dirawat, menurutnya akan semakin menawan warna dan semakin tinggi pula nilai jualnya.

Kini, dia sementara menyusun rencananya untuk membuat suatu lokasi dagangan tetap. Sembari menyisihkan modal dalam setiap keuntungan satu ikan cupang yang terjual. Harga ikan untuk setiap jenisnya pun cukup terjangkau. Mulai dari, Rp10 ribu hingga Rp90 ribu.

“InsyaAllah mudah-mudahan kalau berkembang bisa dapat tempat satu untuk khusus menjual,” ucapnya.

Baca Juga: Akur dan Damai, 7 Ikan Hias ini Bisa Hidup Bersama Ikan Cupang

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya