Keluarga Napi Tewas Lapas Bollangi Belum Terima Hasil Autopsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pihak keluarga Andi Lolo, narapidana Lembaga Pemasyarakatan Bollangi, Sungguminasa, Kabupaten Gowa yang tewas usai dijemput petugas dari Direktorat Reserse Narkilba Polda Sulsel, belum menerima salinan hasil autopsi.
Jasad Andi Lolo diautopsi untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Meski sudah mengetahui bahwa hasil autopsi sudah keluar, keluarga belum menerima pemberitahuan resmi soal itu dari rumah sakit.
"Nanti setelah 40 harinya almarhum dia (keluarga) baru ke Makassar untuk minta ke rumah sakit," kata pengacara keluarga M Abduh saat dihubungi IDN Times, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga: Polda Sulsel Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan pada Jenazah Napi Bollangi
1. Pekan depan keluarga datangi Biddokes Polda Sulsel
Saat ini, keluarga Andi Lolo masih berada di kampung halaman di Kabupaten Pinrang. Abduh bilang, dia akan mendampingi pihak keluarga mengambil salinan hasil atutopsi dari petugas Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sulsel di Makassar, pekan depan.
"Nanti kalau sudah ada itu, nanti dia juga yang saya dampingi, untuk sampaikan hasilnya (ke publik)," kata Abduh.
2. Keluarga belum pikirkan upaya hukum lanjutan
Abduh menambahkan, bila hasil autopsi telah diterima secara resmi, pihak keluarga juga baru akan menyatakan sikap terkait ada ata tidaknya upaya hukum yang akan diambil.
"Kita tunggu juga keputusan keluarga bagaimana nanti," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Dokter Kesehatan Polda Sulsel Kombes dr Yusuf Mawadi mengungkapkan bahwa hasil autopsi jenazah Andi Lolo, sudah lama diserahkan ke penyidik Propam Polda.
"Sebelum tahun baru kemarin (keluar hasilnya)," kata Yusuf.
3. Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah
Merujuk dalam keterangan sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Kombes Komang Suartana mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah. Itu berdasarkan hasil autopsi bertahap oleh tim dokter kesehatan kepolisian.
"Dihat dari hasil autopsi itu, adanya pembengkakan dari jantung, yang kedua itu ada masalah penggunaan amfetamin dan metafetamin yang diduga dari penggunaan sabu-sabu," ungkap Komang kepada jurnalis saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).
Baca Juga: Kematian Napi Lapas Bollangi, 4 Polisi Diperiksa