Hari Laut Sedunia: Nelayan Kodingareng Terpaksa Melaut Jauh ke Luar

Wilayah tangkap rusak karena aktivitas tambang pasir

Makassar, IDN Times - Seratusan nelayan yang bermukim di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar, kini terpaksa jauh meninggalkan rumah untuk mencari ikan.

Iqbal, salah seorang nelayan Kodingareng mengatakan, dia bersama warga lain terpaksa melaut jauh ke luar wilayah tangkap mereka selama ini. Kini wilayah pencariannya sampai ke luar Sulawesi Selatan.

"Sekarang kita sudah sekitar 100 orang ini melaut di (perairan) Kabupaten Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah), sudah hampir 10 hari," kata Iqbal saat berbincang dengan IDN Times melalui telepon, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Nelayan Kodingareng Rugi Rp80,4 Miliar karena Penambangan Pasir Laut

1. Alasan nelayan pilih melaut di luar kampung

Hari Laut Sedunia: Nelayan Kodingareng Terpaksa Melaut Jauh ke LuarUnjuk rasa nelayan Kodingareng tolak tambang pasir laut. IDN Times/ASP

Iqbal mengatakan, dia dan nelayan lainnya terpaksa mencari ikan di laut luar karena wilayah tangkapnya di perairan Kodingareng sudah hancur akibat dari aktivitas penambangan pasir laut.

"(Perairan) Coppong itu istilahnya terminalnya ikan, sudah rusak semua. Sudah tidak ada ikan di situ. Terumbu karang, rumah-rumah ikan sudah rusak juga," ungkap Iqbal.

Iqbal menuturkan, sebelum aktivitas tambang berjalan di awal Februari 2020 lalu, nelayan bisa dapat dapat untung lumayan dalam sekali melaut. Hasil tangkapan bahkan sangat melimpah.

"Kalau Rp200 sampai Rp300 ribu bisa kita dapat dalam satu hari itu. Bahkan kalau lagi banyak-banyaknya ikan, biasa sampai Rp1 juta satu hari," ujarnya.

2. Tinggalkan kampung halaman sejak akhir Mei 2021

Hari Laut Sedunia: Nelayan Kodingareng Terpaksa Melaut Jauh ke LuarIlustrasi nelayan (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Iqbal bilang, dia bersama nelayan lainnya mencari ikan jauh di perairan luar sejak akhir Mei 2021. Di perairan Banggai Kepulauan, mereka menggunakan perahu yang disewa dari warga setempat. Di sana hasil tangkapan disebut lumayan.

"Alhamdulillah ada-ada saja didapat di sini penghasilan. Dibandingkan dengan di kampung sudah tidak ada didapat karena tambang," ucapnya.

3. Nelayan Kodingareng akan bertahan bila hasil tangkapan membaik

Hari Laut Sedunia: Nelayan Kodingareng Terpaksa Melaut Jauh ke LuarIlustrasi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Rencananya, ratusan nelayan melaut di perairan Banggai Kepulauan hingga sebulan ke depan. Bila hasil tangkapan terus membaik, mereka akan bertahan. "Kalau istri sama anak tetap di kampung, kita tinggal kirim nanti rezekinya," kata Iqbal.

Dimintai tanggapan soal hari Peringatan World Ocean Day atau Hari Laut se-Dunia, yang jatuh tepat hari ini, Selasa, 8 Juni, Iqbal bilang bahwa bagi nelayan, setiap hari adalah hari laut. Bagi Iqbal, tak ada yang istimewa dalam peringatan hari laut saat ini.

"Kalau kita kan ini nelayan semacam hidup kita di sini. Intinya kalau laut bersih, laut dijaga, wilayah tangkap nelayan tidak dirusak, laut pasti berikan kita banyak rezeki," jelasnya.

Baca Juga: WALHI Desak Pemerintah Tindaki Perusak Lingkungan di Sulsel

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya