Gugus Tugas Sulsel: Warga Menolak Jenazah COVID-19 karena Tak Mengerti

Gandeng lembaga keagamaan untuk mengedukasi masyarakat

Makassar, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan merespons maraknya aksi penolakan warga terhadap pemakaman jenazah. Mereka akan menggandeng lembaga keagamaan untuk mengedukasi masyarakat agar kejadian serupa tak terulang lagi.

Penolakan jenazah positif maupun pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 terjadi beberapa hari terakhir di Makassar dan Gowa. Beberapa jenazah yang rencananya dimakamkan terpaksa urung dan dialihkan ke pemakaman lain yang jauh dari pemukiman warga.

Perwakilan Gugus Tugas Covid-19 Sulsel Kolonel Ckm dr Soni Endro Cahyo Wicaksono mengatakan, sebagian masyarakat tidak paham tentang amannya pemakaman jenazah terkait COVID-19. Semua jenazah ditangani sesuai prosedur standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Gugus Tugas berencana menyosialisasikan soal itu dengan menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel.

"Kesadaran masyarakat yang utama yang dibangun. Karena memang ada ketidakpengertian dan ketidakpahaman mereka, makanya menolak. Itu yang kita dorong, memberikan edukasi dan pemahaman," kata Soni sekaligus Kepala Kesehatan Kodam XIV Hasanuddin dalam video konferensi bersama jurnalis, Kamis (2/4) malam.

Baca Juga: Setop Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Dijamin Aman dan Steril

1. Tokoh pemuda dan masyarakat lintas sektor juga dilibatkan agar sosialisasi kian masif

Gugus Tugas Sulsel: Warga Menolak Jenazah COVID-19 karena Tak MengertiWarga menolak pemakaman jenzah pasien Covid-19. IDN Times/Polres Gowa

Soni mengatakan, sosialisasi tidak hanya menggandeng lembaga keagamaan. Pihaknya juga bakal melibatkan tokoh pemuda serta tokoh masyarakat, terutama di sekitar lokasi pemakaman. Mereka dianggap bisa berperan penting membantu pemerintah memberikan pemahaman ke warga bahwa jenazah pasien Covid-19 sama sekali tidak berbahaya.

Di lintas sektoral, pemerintah provonsi juga menugaskan setiap instansi yang menangani jenazah, agar turut mengedukasi warga. Mulai dari dinas kesehatan hingga dinas sosial. 

"Karena kalau tidak seperti itu, bagaimana warga ini bisa betul-betul paham. Itu yang penting dan dilaksanakan," ujar Soni.

2. Banyak warga yang terpancing rumor soal jenazah COVID-19

Gugus Tugas Sulsel: Warga Menolak Jenazah COVID-19 karena Tak MengertiWarga menolak pemakaman jenzah pasien Covid-19. IDN Times/Polres Gowa

Menurut Soni, ada beberapa alasan masyarakat menolak pemakaman jenazah terkait COVID-19 di sekitar tempat tinggalnya. Yang pertama, warga menolak karena betul-betul tidak paham. Ada yang sudah mengetahui tentang keamanannya, tapi tetap ngotot menolak.

Warga yang tidak paham ini, dianggap gampang terhasut oleh rumor bahwa jenazah yang dimakamkan bakal menularkan virus. Padahal jika warga betul-betul paham bahwa jenazah ditangani sesuai dengan standar kesehatan, aksi penolakan dipastikan tidak lagi terjadi.

"Cuman kan warga yang tidak mau tahu ini yang persoalan. Jangan sampai masuk ranah hukum, tapi kita harap jangan. Kita persuasif terlebih dahulu," ujar Soni.

Gugus Tugas menargetkan edukasi soal pemakaman jenazah berjalan hingga ke tingkat RT/RW. Dia yakin kejadian serupa tidak lagi terulang, jika seluruh pihak saling merangkul.

"Justru yang sebenarnya dikhawatirkan kalau jenazah tidak dimakamkan. Mau disimpan di mana. Itu yang bahaya. Saya rasa ini yang penting proses edukasi yang masif," tegas Soni.

3. Penolakan warga atas pemakaman jenazah pasien Covid-19 empat kali terjadi di Sulsel

Gugus Tugas Sulsel: Warga Menolak Jenazah COVID-19 karena Tak MengertiWarga menolak pemakaman jenzah pasien Covid-19. IDN Times/Polres Gowa

Aksi menolak pemakaman jenazah pasien COVID-19 tercatat empat kali terjadi di Sulsel dalam beberapa hari terakhir. Kejadian teranyar pada Kamis (2/4), di Jalan Macanda, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Warga di sekitar lokasi pemakaman menggelar aksi protes dan penolakan dengan menutup akses jalan dengan balok kayu, dahan pohon, dan ban bekas. Warga menolak keras jenazah pasien Covid-19 dimakamkan di sana. Tapi setelah melalui proses negosiasi dan dialog panjang, pasien akhirnya bisa dimakamkan di lokasi yang sama.

Baca Juga: Jenazahnya Sempat Ditolak Warga, PDP Asal Gowa Ternyata Negatif Corona

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya