Edy Rahmat Terima Rp2,5 Miliar Tunai dari Agung untuk Nurdin Abdullah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tersangka Edy Rahmat, eks Sekretaris Dinas PUPR Sulawesi Selatan, mengungkap fakta baru dalam sidang lanjutan dugaan suap proyek yang melibatkan Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah.
Dalam kesaksiannya di depan majelis hakim, Edy mengaku uang Rp2,5 miliar batal dia serahkan ke Nurdin di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel karena takut terpantau kamera pengawas.
"Batal, karena banyak CCTV di sana. Jadi saya kembali dihubungi sama pak Anggu (Agung Sucipto) untuk ketemuan di luar (tempat lain) saja," ujar Edy dalam sidang lanjutan di PN Tipikor Makassar, Kamis (17/6/2021).
1. Sempat ke rumah makan sebelum bertemu dengan Agung Sucipto
Edy mengatakan, uang tunai tersebut disiapkan terdakwa Agung Sucipto untuk memuluskan permintaannya menggarap proyek infrastruktur di lingkup Pemprov Sulsel tahun anggaran 2020-2021.
Transaksi suap itu terjadi pada 26 Februari 2021, sehari sebelum operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Itu setelah saya makan di Rumah Makan Nelayan. Kemudian saya dihubungi oleh Anggu. Setelah itu selesai makan, saya keluar dan langsung naik ke mobilnya (Agung Sucipto) untuk transaksi," jelasnya.
2. Transaksi suap di sekitar Taman Macan Makassar
Edy memerintahkan kepada sopirnya, Irfandi, untuk mengikuti mobil yang ditumpanginya bersama Agung Sucipto. Mereka kemudian berhenti di sekitar Taman Macan, Jalan Sultan Hasanuddin. Di lokasi itulah proses transaksi dilakukan.
"Ada koper sama ransel berisi uang. Yang koper Rp2 miliar dan yang ransel Rp500 juta. Yang angkut itu uang dari mobilnya pak Anggu, sopirnya. Kemudian dipindahkan ke mobil saya," ungkap Edy.
Setelah uang pindah ke mobilnya, Edy langsung berpisah dengan Agung Sucipto. Kemudian Edy mencari tahu keberadaan Nurdin Abdullah melalui sopirnya. "Saya inisatif melapor bahwa uang ini pak saya sudah terima," ucapnya.
3. Edy Rahmat hendak melaporkan langsung ke Nurdin Abdullah bahwa uang telah diterima
Edy menyusul Nurdin yang sedang berada di Lego-Lego Pantai Losari. Tapi sebelumnya, Edy sempat menemui kontraktor lain bernama Indah.
"Karena di perjalanan itu Haji Indah telepon saya mau ketemu, katanya tanya-tanyakan soal perkembangan proyek lain. Jadi saya datang ke kantornya di Jalan Cakalang," lanjut Edy.
Edy dan Indah bersama-sama ke Lego-Lego Losari, namun Nurdin telah meninggalkan tempat itu. Akhirnya uang dari Agung dibawa pulang oleh Edy.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah Mewah di Makassar Milik Kontraktor Kelas Kakap
4. Uang suap Rp2,5 miliar untuk Nurdin Abdullah dari dua proyek
Selain uang tunai, Agung Sucipto juga menyerahkan proposal pengerjaan proyek pembangunan irigasi di Kabupaten Sinjai. Pada proyek itu, Agung menjadi pemenang lelang tender.
Edy menyebut, uang Rp2,5 miliar yang diterima dari Agung sebagai tanda jadi untuk pengerjaan proyek irigasi dan pembangunan ruas Jalan Palampang-Munte- Bontolempangan di Kabupaten Sinjai-Kabupaten Bulukumba 2021.
Baca Juga: Kontraktor Pinjam Uang Rp1 Miliar untuk Suap Nurdin Abdullah