Ditolak, Pemkab Wajo Batal Datangkan Ustaz Firanda

Hasil musyawarah bersama pimpinan sejumlah ormas Islam

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Wajo batal mendatangkan dai Ustaz Firanda Andirja Abidin menyusul penolakan oleh sejumlah organisasi masyarakat dan pesantren.

Pemkab Wajo bermaksud mengundang Ustaz Firanda untuk mengisi tablig akbar sebagai rangkaian Hari Jadi Kabupaten Wajo (HJW), Senin, 28 Maret 2022.

Bupati Wajo Amran Mahmud menemui pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), pengurus pusat As’adiyah dan sejumlah pimpinan ormas Islam di rumah jabatan bupati, Jumat malam (25/3/2022). Isu penolakan jadi pembahasan.

"Apa yang telah kita sepakati tentu menjadi keputusan bersama," kata Bupati Wajo Amran Mahmud dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga: Ustaz Firanda Ditolak Ceramah di HUT Wajo

1. Pemkab Wajo sudah tentukan pengganti Ustaz Firanda

Ditolak, Pemkab Wajo Batal Datangkan Ustaz FirandaUstaz Firanda Andirja Abidin. (Dok. firanda.com)

Sebagai penggantinya, Pemkab Wajo menunjuk Ketua Umum Pengurus Besar Darud Da'wah Wal Irsyad (PB DDI) Anregurutta Prof Dr Syamsul Bahri A Galigo. Dia yang akan mengisi tablig akbar di Masjid Agung Ummul Qura’, Sengkang, pada Senin malam nanti.

Amran bersama pimpinan ormas memutuskan bahwa ulama kelahiran Siwa, Kabupaten Wajo itu, adalah orang yang tepat.

"Kami berharap dukungan dari para pimpinan ormas untuk turut membantu menyukseskan pelaksanaan peringatan HJW Ke-623 ini," ujar Amran.

Prof Syamsul merupakan mantan Direktur Pengkajian Aswaja Negara Brunei Darussalam. Ilmu agamanya didapatkan di luar negeri.

"Pendidikan S-1 maupun S-2nya, masing-masing ditempuh di Universitas Al-Azhar Mesir dan Cairo University," ungkap Amran.

Dalam bidang akademik, Prof Syamsul dianggap cukup matang. "Memiliki sejumlah karya dan hasil penelitian yang diterbitkan menjadi buku. Terutama yang terkait qidah Ahli Sunnah Wal Jamaah, maupun tentang kajian dakwah, serta pemikiran Islam," terang Amran.

2. Keputusan Bupati Wajo dianggap tepat

Ditolak, Pemkab Wajo Batal Datangkan Ustaz FirandaMusyawarah internal Pemkab Wajo dengan sejumlah pimpinan ormas Islam. (Dok. Pemkab Wajo)

Ketua Umum MUI Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus Pasanreseng Andi Padi, mengapresiasi keputusan musyawarah bersama Pemkab. Terutama Bupati yang mengakomodir berbagai masukan.

"Jadi sudah bijak keputusan ini," kata Yunus.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Wajo, Andi Muhammad Hasbi menambahkan, sikap yang ditunjukkan sejumlah organisasi merupakan bentuk dinamika di masyarakat.

"Kami juga mohon maaf terkait dinamika tersebut. Ini semata-mata bukti kecintaan kami terhadap Wajo," ucapnya.

Baca Juga: Beberapa Makanan Unik Khas Wajo yang Wajib Dicicipi, Rasanya Enak!

3. Alasan sejumlah kalangan menolak Ustaz Firanda

Ditolak, Pemkab Wajo Batal Datangkan Ustaz FirandaYoutube.com/lenteraislam

Rencana Pemerintah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mendatangkan pendakwah  Ustaz Firanda Andirja Abidin, diiringi sejumlah penolakan. Salah satunya dari Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah.

Pemkab Wajo sedianya mengundang Ustaz Firanda untuk mengisi kajian keagamaan di Masjid Agung Ummul Qura', di Kota Sengkang, Wajo, pada 28 Maret 2022. Kajian itu rangkaian peringatan Hari Jadi ke-623 Wajo.

Lewat pernyataan sikapnya, pengurus Ponpes As'adiyah menyarankan Pemkab mengurungkan rencana menghadirkan Uztaz Firanda sebagai penceramah. Mereka sekaligus menyatakan tidak setuju dan menolak kedatangan sang dai.

"Untuk menjaga dan memelihara kehidupan beragama di Kabupaten Wajo agar tetap kondusif tanpa ada ketegangan di kalangan umat Islam," bunyi pernyataan sikap yang diteken Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ponpes As'adiyah, KH Muhyiddin Tahir, dikutip Jumat (25/3/2022).

Surat pernyataan PP Ponpes As'adiyah Wajo juga mengungkap alasan soal penolakan terhadap kedatangan Ustaz Firanda. Itu terkait dengan rekam jejak sang dai.

"Dr. Firanda Andirja LC., M.A, salah seorang penceramah di berbagai media, sering mengeluarkan pernyataan dan sikap yang menimbulkan kontroversi dan kadang menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam," bunyi pernyataan sikap tersebut.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya