Dinkes Makassar Butuh 14 Ribu Alat Rapid Test untuk Ibu Hamil

Saat ini tersisa dua ribuan alat rapid test

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Makassar berencana menambah persediaan alat test cepat atau rapid test COVID-19. Mereka mengandalkan alat tersebut sebagai salah satu upaya mengidentifikasi warga yang terpapar virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Makassar Naisyah Tun Azikin mengatakan, persediaan dibutuhkan, termasuk untuk memeriksa ibu hamil.

"Paling tidak 14 ribu (untuk) ibu hamil. Ditambah lagi di luar untuk ibu hamil," kata Naisyah di Makassar, Jumat (26/6).

Baca Juga: Inspektur COVID-19 Makassar Jaring 113 Pelanggar Protokol Kesehatan

1. Ibu hamil harus rapid test saat memeriksakan kandungannya

Dinkes Makassar Butuh 14 Ribu Alat Rapid Test untuk Ibu HamilIDN Times/Debbie Sutrisno

Naisyah mengatakan, setiap tahun jumlah ibu hamil di Kota Makassar mencapai 29 ribu orang. Jumlah itu diperkirakan bertambah selama pandemik COVID-19, di mana masyarakat diminta membatasi aktivitas di luar rumah.

Penyediaan alat rapid test diperuntukkan bagi ibu hamil yang akan memeriksakan kondisi kandungannya. Alat itu akan disediakan pada puskesmas dan rumah sakit.

"15 ribu ke depan yang kita pikirkan. Supaya tidak ada lagi hambatan pada saat ibu hamil mau melahirkan hanya karena ketiadaan rapid test," ujar Naisyah.

2. Pemkot punya stok dua ribu lebih alat rapid test

Dinkes Makassar Butuh 14 Ribu Alat Rapid Test untuk Ibu HamilIDN Times/Debbie Sutrisno

Naisyah menyatakan pihaknya sudah meminta kepada setiap puskesmas di Makassar agar memeriksa ibu hamil dengan standar pemeriksaan COVID-19. Sehingga sebelum dirujuk ke rumah sakit, kondisi mereka sudah diketahui, reaktif atau tidak.

Saat ini Pemkot Makassar, kata dia, punya persediaan alat rapid test sebanyak dua ribuan, dari stok awal 27 ribu. Sisa persediaan itu dianggap tidak cukup untuk digunakan memeriksa ibu hamil dan masyarakat umum.

"Pak Wali Kota menganjurkan kalau masih dibutuhkan diadakan saja. Bagaimana kita mau deteksi secara dini. Misalnya satu positif berdasarkan swab test kemudian semuanya mau di-swab juga. Makanya kita seleksi dulu dengan rapid test," Naisyah menerangkan.

3. Pengajuan anggaran pengadaan rapid test masih dibahas

Dinkes Makassar Butuh 14 Ribu Alat Rapid Test untuk Ibu HamilPj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf meninjau rapid test di Paotere Makassar, Rabu (3/6). Humas Pemkot Makassar

Naisyah menilai rapid test merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk mengidentifikasi warga yang terpapar COVID-19. Meski dia juga mengakui bahwa rapid test tidak menjadi tolok ukur tunggal, sebab harus ada pemeriksaan lanjut lewat tes swab.

"Memang ada beberapa yang kita coba periksa hasilnya reaktif, dan setelah dilakukan pemeriksaan swab test ternyata memang positif," ungkap Naisyah.

Lebih lanjut, Naisyah menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota untuk membahas kembali pengadaan rapid test. Khususnya persoalan anggaran pengadaan yang bersumber dari APBD tahun 2020. Hanya saja Naisyah tidak menyebutkan rinci kebutuhan anggaran.

"Kami sedang hitung-hitungan mengajukan ke Pak Wali, bahwa tidak bisa tidak kita harus menyiapkan. Termasuk untuk masyarakat umum dan ibu hamil," kata Naisyah.

Baca Juga: Warga Tidak Patuh, Sulsel Galakkan Kampanye Massal Protokol Kesehatan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya