BMKG Ingatkan Potensi Bencana Dampak La Nina di Sulsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengingatkan bahwa fenomena La Nina diprediksi terjadi pada akhir tahun 2021. Masyarakat diimbau mewaspadai berbagai dampaknya, seperti bencana banjir.
"Peningkatan curah hujan pada bulan November-Desember perlu diwaspadai karena akan berdampak terhadap kejadian bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BBMKG IV Makassar Nur Asia Utami saat dihubungi IDN Times, Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, BPBD Sulsel Aktifkan Posko Siaga Darurat
1. Curah hujan meningkat di akhir tahun
BBMKG memperkirakan fenomena La Nina diperkirakan terjadi pada November dan Desember, termasuk di Sulsel. Itu sesuai hasil pemantauan BMKG pusat.
Nur Asia mengatakan, menurut pemantauan BMKG, La Nina melemah yang terdeteksi pada Oktober diperkirakan akan menguat pada November dan Desember.
"Dan menjadi La Nina moderat pada akhir tahun 2021 hingga Februari 2022," ucap Nur Asia.
2. Peningkatan curah hujan karena La Nina
Nur Asia menjelaskan, La Nina adalah fenomena yang dikontrol oleh perbedaan suhu muka air laut antara Samudera Pasifik bagian tengah atau ekuator dengan wilayah perairan Indonesia. Perbedaan menyebabkan suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat.
Menurutnya, kondisi itu menyebabkan tekanan udara yang mendorong pembentukan awan dan berdampak terjadi peningkatan curah hujan. Terlebih, Indonesia saat ini memasuki musim hujan.
"Maka perlu diwaspadai potensi terjadinya peningkatan bencana hidrometeorologi," katanya.
3. Potensi bencana hidrometeorologi mengancam petani
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mengingatkan bahwa peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat meningkatkan kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi. Tak hanya banjir, bencana lain seperti angin kencang hingga tanah longsor juga patut diwaspadai.
"Hal tersebut perlu disikapi dengan tepat oleh segenap masyarakat, terlebih para petani, sehingga kondisi hujan yang berlebih tidak menimbulkan kerugian bagi pertanian," kata Dwikora, lewat siaran pers yang dilansir Antara.
Baca Juga: Musim Hujan, 5 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan di Saat Ada Petir