BMKG: Banjir Bandang di Masamba karena Hujan Lebat

Masih berpotensi hujan lebat sampai besok

Makassar, IDN Times - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Kota Makassar menyebut banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, disebabkan hujan lebat.

Banjir bandang menerjang Masamba pada Senin 13 Juli 2020 malam. Banjir berasal dari luapan sungai, yakni Sungai Masamba dan Sungai Meli. Sebelum banjir, hujan lebat mengguyur wilayah itu selama beberapa hari.

"Kejadian hujan lebat di wilayah Luwu Utara dipengaruhi oleh suhu muka laut yang hangat di teluk Bone," kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Esti Kristantri jurnalis di Makassar, Selasa (24/7/2020).

Baca Juga: Banjir Bandang di Masamba Tewaskan Warga, Trans Sulawesi Terputus

1. Masih ada potensi hujan ringan hingga tiga hari ke depan

BMKG: Banjir Bandang di Masamba karena Hujan LebatBanjir bandang yang menerjang Luwu Utara. IDN Times/Istimewa

Berdasarkan analisa citra satelit BMKG, kata Esti, pertumbuhan awan konvektif terjadi di wilayah Sulawesi Tengah dan bergerak ke Luwu Timur dan Luwu Utara. Curah hujan yang cukup tiggi kemudian terkonsentrasi di wilayah hulu Luwu Timur.

"Selain itu juga terdapat terdapat daerah belokan angin (konvergensi) di wilayah Sulawesi Bagian Tengah yang memicu pertumbuhan awan konvektif (Cumulonimbus) yang mengakibatkan terjadinya hujan lebat," ungkap Esti.

BMKG Makassar memperkirakan, potensi hujan lebat hingga sedang masih akan terjadi hingga Rabu 15 Juli.

"Masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat sampai dengan esok hari. Namun untuk 3 hari kedepan intensitasnya sudah menurun," ucapnya.

2. BMKG mengingatkan masyarakat mewaspadai angin kencang di wilayah pesisir

BMKG: Banjir Bandang di Masamba karena Hujan LebatANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Melalui pembaruan kondisi cuaca, BMKG mengingatkan masyarakat agar mewaspadai angin kencang di wilayah pesisir Sulawesi Selatan. Gelombang air laut mencapai ketinggian 1 hingga 2,5 meter. Kondisi itu terjadi di Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar.

Selanjutnya di Perairan barat Kepulauan Selayar, Sabalana, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan hingga Laut Flores bagian barat. Selain itu hujan sedang hingga lebat, juga masih berpotensi terjadi di wilayah Belopa, Masamba, Malili, Palopo, Rantepao (Toraja Utara), Makale (Tana Toraja) dan Enrekang.

3. Banjir merusak ratusan rumah hingga menelan korban jiwa

BMKG: Banjir Bandang di Masamba karena Hujan LebatKondisi pasca banjir di Masamba Luwu Utara, Selasa(14/7/2020). Tangkapan layar

Banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, menerjang rumah warga dan fasilitas publik. Bahkan ada rumah yang hanyut bersama penghuninya sehingga mengakibatkan adanya korban jiwa. Sejauh ini otoritas setempat belum dipastikan berapa orang tewas karena kejadian itu.

"Ada luka, ada yang patah, juga ada yang hanyut dan meninggal dunia. Tapi masih terus dilakukan pencarian korban," kata Sekretaris PMI Luwu Utara Amiruddin saat dikonfirmasi.

Amiruddin menyebut, banjir diperkirakan terjadi pada pukul 20.00 WITA. Banjir yang membawa material lumpur tidak hanya mengakibatkan rumah warga hanyut. Pagar rumah jabatan Bupati Luwu Utara juga ambruk diterjang air bah.

"Kendaraan rusak dan ada yang ikut hanyut seperti motor. Ini sementara pencarian korban. Bantuan personel dari BPBD Luwu Timur dan Basarnas Kendari, Sulawesi Tenggara juga sudah datang," ungkap Amiruddin.

Baca Juga: BPBD: Tujuh Rumah Hancur karena Tanah Longsor di Palopo

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya