Ada 94 Kasus Kebakaran di Makassar, Didominasi Korsleting

Kompor meleduk juga banyak jadi penyebab kebakaran

Makassar, IDN Times - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mencacat sepanjang tahun 2021 terjadi 94 kasus kebakaran. Korsleting listrik jadi penyebab yang mendominasi.

"Penyebab kebakaran karena listrik ada 54 kasus," kata Plt Kepala Dinas Damkar Makassar Hasanuddin saat dikonfirmasi, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga: Polisi Buru Pemasok Ganja dari Medan yang Diedarkan Mahasiswa Makassar

1. Ada dua korban meninggal karena kebakaran

Ada 94 Kasus Kebakaran di Makassar, Didominasi KorsletingIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Hasanuddin memaparkan, kebakaran karena listrik paling banyak terjadi pada bulan April. Di bulan itu Damkar mencatat ada 14 kasus. Objek yang terbakar di dominasi rumah tinggal semi permanen.

Kasus sempat turun pada Mei, yakni 8 kasus, dan pada Juni 9 kasus. Kemudian jumlahnya meningkat di Juli dan Agustus, masing-masing 13 kasus. Kebakaran karena listrik menelan dua korban jiwa.

2. Kebakaran karena kompor penyebab terbanyak kedua

Ada 94 Kasus Kebakaran di Makassar, Didominasi KorsletingKebakaran di pemukiman padat penduduk di Makassar. IDN Times/Damkar Makassar

Penyebab kebakaran karena kompor menempati urutan kedua. Sejak Januari hingga September 2021, Damkar mencatat terdapat 10 kasus. Menyusul disebabkan tabung gas pada posisi ketiga dengan total 3 kasus.

Rumah tinggal menjadi objek paling banyak yang terbakar dibandingkan dengan objek lain seperti toko, kantor atau perusahaan, pasar dan sebagainya.

"Rumah tinggal total sebanyak 215 unit," ucap Hasanuddin.

3. Damkar imbau masyarakat selalu waspada

Ada 94 Kasus Kebakaran di Makassar, Didominasi KorsletingKebakaran di Pasar Senggol Makassar/Damkar Makassar

Menurut Hasanuddin, kebakaran memang tidak bisa diketahui kapan akan terjadi. Namun, kemungkinan terjadinya kebakaran dapat diantisipasi dan diminimalisir. Masyarakat diingatkan untuk mengecek berkala instalasi listrik. Khususnya rumah tinggal yang sudah berusia 20 tahun lebih.

"Agar lebih hati-hati, lebih waspada rumah yang sudah lama instalasinya sebaiknya segera diganti, utamanya instalasi di atas plafon," katanya.

Khusus untuk sebab kebakaran lain, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan tidak lalai meninggalkan rumah. Masyarakat harus selalu memastikan bahwa kondisi rumah dalam keadaan aman dari potensi kebakaran saat ditinggalkan.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Dosis Pertama di Makassar Capai 50 Persen

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya