12 Dosen Unhas Terpapar COVID-19 dari Dua Pola Penyebaran  

Dosen terpapar umummya masuk dalam kategori OTG

Makassar, IDN Times - Sebanyak 12 dosen Universitas Hasanuddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terkonfirmasi terpapar COVID-19. Dosen terpapar diketahui setelah pihak Unhas gencar melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus dalam lingkup kampus.

Dua di antara belasan yang terpapar adalah, Dekan Fakultas Kedokteran dan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas. Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah, mengatakan, pihaknya telah memetakan pola penyebaran yang mengakibatkan belasan tenaga pendidiknya terkonfirmasi positif.

"12 ini sementara melakukan isolasi di rumah. Karena mereka rata-rata orang tanpa gejala yang berat. Ada dua pola penyebaran yang kami dapatkan sementara," kata Suharman kepada sejumlah jurnalis saat dikonfirmasi, Senin (13/7/2020).

1. Pola penyebaran melalui interaksi antara orang lain hingga lingkungan keluarga

12 Dosen Unhas Terpapar COVID-19 dari Dua Pola Penyebaran  Tim medis melakukan rapid test bagi dosen Unhas Makassar. IDN Times/Humas Unhas

Suharman mengungkapkan, pihaknya telah melakukan identifikasi untuk menelusuri penyebab dosen terpapar. Pertama disebutkan Suharman, tidak sedikit dari dosen Unhas yang dilibatkan membantu tim gugus tugas COVID-19 kota maupun provinsi untuk melakukan langkah penanganan pencegahan corona.

"Misalnya seperti dosen kita dari FK dan FKG ini sehari-harinya selain bertugas sebagai dokter juga membantu tim satgas ini sehingga memang interaksi dengan orang itu sangat besar. Itu pola pertama yang kita lihat," kata Suharman.

Kedua, kata Suharman, pola penyebaran virus diduga bersumber dari transmisi lokal masing-masing dosen di lingkungan sekitar tempat tinggal hingga keluarga.

"Kemungkinan besarnya terpapar dari keluarga yang tenaga kesehatan basic-nya. Misalnya mungkin dia punya suami, istri, anak, mantu, dokter. Ini yang banyak terkonfirmasi pada dosen-dosen senior,"ucapnya.

2. Unhas telusuri pola penyebaran melalui wadah lainnya

12 Dosen Unhas Terpapar COVID-19 dari Dua Pola Penyebaran  Unhas menggelar rapid test untuk dosen. IDN Times/Humas Unhas

Lebih lanjut dijelaskan Suharman, saat ini pihaknya tengah melakukan penelusuran lanjutan terkait pola penyebaran virus. Khususnya di ruang lingkup di mana dosen bekerja. "Ini yang terakhir kita lihat polanya, kondisi aerosol di tempat kerja. Ini yang lagi kami telusuri," lanjutnya.

Pola penyebaran melalui beragam wadah, disebutkan Suharman, dianggap penting untuk dicari tahu. Apalagi dosen yang terpapar masuk dalam kategori OTG. Terlebih katanya, organisasi kesehatan dunia atau WHO telah mengonfirmasi bahwa virus dapat menyebar melalui udara.

"WHO sudah mendeklarasikan bahwa ada kemungkinan perubahan dari airbone ke aerosol jadi mungkin kondisi tempat kerja yang mestinya kami rubah sekarang ini. Kami menduga potensi (dosen terpapar) dari pola ketiga ini. Aerosol di tempat kerja," ungkap Suharman.

Baca Juga: Dekan FK dan FKG Unhas Makassar Dinyatakan Positif COVID-19

3. Kondisi terkini 19 dosen yang reaktif berdasarkan hasil rapid test

12 Dosen Unhas Terpapar COVID-19 dari Dua Pola Penyebaran  Unhas menggelar rapid test untuk dosen. IDN Times/Humas Unhas

Sebanyak 19 dosen Unhas, sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test. Hasil diketahui setelah pihak Unhas melaksanakan pemeriksaan berjenjang khusus dosen. Pemeriksaan dimulai sejak Rabu, 8 Juli hingga hari terakhir, Jumat 10 Juli 2020.

Di hari pertama petugas medis mendapati 8 orang reaktif. Dosen yang reaktif berasal dari empat fakultas yang berbeda. Yaitu Fakultas Hukum 1 orang, Fakultas Ilmu Budaya 2 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 1 orang, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4 orang.

Hari kedua sebanyak 6 orang reaktif, berasal dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan 2 orang, serta Fakultas Hukum, Fakultas Keperawatan, Fakultas MIPA, dan Fakultas Farmasi masing-masing 1 orang. Hari ketiga, sebanyak 5 orang reaktif, berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat 3 orang, dan Fakultas Teknik 2 orang.

Rapid test massal diikuti sebanyak 1.652 dosen dari seluruh fakultas dan program studi. Suharman melaporkan perkembangan terkini 19 dosen yang dinyatakan reaktif. "Sudah ada beberapa yang melaporkan negatif (swabnya). Mungkin mereka diberi tahu langsung dari tim dokternya," ujar Suharman.

Hanya saja, lanjut Suharman, dia belum mengetahui secara rinci jumlah dosen yang telah diketahui hasilnya. Dia masih berkoordinasi dengan tim dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Daya, Makassar, untuk memverifikasi kembali data yang telah diterbitkan hasil pemeriksaan lanjutannya.

Baca Juga: Rapid Test 19 Dosen Unhas Makassar Reaktif, Termasuk 1 Epidemiolog   

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya