Banjir Merendam 460 Rumah Warga di Sidrap Sulawesi Selatan

Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat, banjir yang terjadi di Kabupaten Sidrap pada Minggu (12/1) mengakibatkan 460 rumah warga terendam.
Kepala BPBD Sulsel Ni'mal Lahamang menyebutkan, bahwa banjir terjadi akibat hujan deras yang terus-menerus wilayah Kabupaten Sidrap sejak tiga hari terakhir.
"Hujan yang secara terus-menerus selama 3 hari dengan intensitas tinggi mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Sidrap terkena banjir," katanya saat dihubungi IDN Times, Minggu (12/1).
1. Banjir berdampak di sejumlah kecamatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusdalops BPBD Kabupaten Sidrap, banjir tersebut berdampak pada pemukiman warga di sejumlah kecamatan yakni Kecamatan Maritengngae, Kecamatan Watang Pulu, Kecamatan Dua Pitue, Kecamatan Baranti, dan Kecamatan Tellu Limpoe.
Di Kecamatan Maritengngae, banjir merendam 460 rumah, 2 kantor pemerintahan, 3 Sekolah dan 1 fasilitas kesehatan. Sementara di Kecamatan Watang Pulu, banjir merendam 4 sekolah.
2. Banjir juga mengakibatkan pohon tumbang dan sawah terendam
Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga mengakibatkan 1 pohon tumbang di Kecamatan Watang Pulu dan 6 pohon tumbang di Kecamatan Maritengngae.
Saat ini, pohon tumbang di Kecamatan Maritengngae telah dievakuasi, masing-masing di depan Kantor DRRD, depan Kodim 1420, Jalan Poros Soppeng, Jalan Poros Rappang, lokasi taman Ganggawa Pangker, dan Jalan Wolter Monginsidi.
Sementara tiga kecamatan lainnya yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Dua Pitue, Kecamatan Baranti dan Kecamatan Tellu Limpoe mengakibatkan areal persawahan ikut terendam.
Baca Juga: Rumah di Soppeng Hanyut Diterjang Banjir, di Barru 121 KK Terisolir
3. BPBD masih menyusun laporan dan data dampak banjir
BPBD Sulsel hingga saat ini masih mengumpulkan laporan dan data evakuasi di lapangan. Selain itu, BPBD Sulsel juga tengah melakukan koordinasi dengan aparatur setempat mengenai penanganan banjir di wilayah tersebut.
"Untuk sekarang masih ditangani kalak BPBD masing-masing daerah. Belum ada permintaan ke provinsi. Tapi besok BPBD provinsi akan turun ke lapangan," kata Ni'mal Lahamang.
Baca Juga: Banjir Melanda 6 Daerah di Sulsel, Ratusan Hektare Sawah Terendam