ACT Ajak Masyarakat Salurkan Logistik ke Natuna

Akan kirim 1.000 ton logistik

Makassar, IDN Times - Konflik Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna, Kepulauan Riau antara Indonesia dengan China yang mengklaim memiliki hak di wilayah itu, hingga kini masih terus berlanjut. Konflik terpicu setelah kapal milik China diketahui menangkap ikan secara ilegal di perairan tersebut.

Menyikapi hal itu, organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan mengajak masyarakat untuk mengirimkan bantuan logistik kepada masyarakat dan aparat TNI yang kini tengah bertugas di Natuna.

Regional Head ACT Indonesia Timur  Syahrul Mubaraq mengatakan saat ini sebanyak 20 ton bantuan telah dikirimkan ke Pulau Natuna melalui program Kapal Kemanusiaan.

"Untuk tahap kedua memang minggu ini karena tim kami masih ada di sana dan terus stand by memang untuk mendistribusikan bantuan," kata Syahrul Mubaraq dalam konferensi persnya di Warunk Upnormal Jalan Andi Djemma Makassar, Selasa (14/1).

1. Sebanyak 1000 ton bantuan akan disalurkan

ACT Ajak Masyarakat Salurkan Logistik ke NatunaKonferensi pers ACT Sulsel di Warunk Upnormal Jalan Andi Djemma Makassar, Selasa (14/1). IDN Times/Asrhawi Muin

Syahrul menambahkan, sejauh ini sudah ada 10 orang relawan ACT dari Jakarta yang diutus ke Natuna. Para relawan inilah yang akan membantu menyalurkan bantuan jika sudah tiba di sana.

Total bantuan yang akan dikirimkan seluruhnya berjumlah 1000 ton. Bantuan-bantuan tersebut berupa pangan seperti beras, pakaian, hingga seragam sekolah. Menurut Syahrul, anak-anak di Natuna banyak yang putus sekolah dikarenakan terkendala biaya bahkan untuk membeli pakaian sekolah.

"Ada juga bantuan untuk masyarakat nelayan dan bantuan-bantuan lain. Yang jelas 1000 ton itu logistik. Bukan pangan saja tapi juga bantuan-bantuan yang kemungkinan dibutuhkan masyarakat ada di sana," katanya.

2. Bantuan dikirimkan secara bertahap

ACT Ajak Masyarakat Salurkan Logistik ke NatunaRegional Head ACT Indonesia Timur Syahrul Mubaraq. IDN Times/Asrhawi Muin

Rencananya, kata Syahrul, bantuan logistik tersebut akan dikirimkan secara bertahap. Bantuan yang diperoleh dari hasil donasi masyarakat Indonesia ini akan terus digulirkan hingga bulan Februari mendatang. 

Jika 1000 ton logistik tersebut sudah selesai didistribusikan maka ACT berjanji akan tetap menjalankan program-program regulernya seperti sumur untuk air bersih dan perahu wakaf.

"Kita sudah mulai deklarasi sejak tanggal 10 Januari dan itu langsung kita distribusi. Jadi, 1000 ton ini sebenarnya sudah kita distribusikan tapi secara bertahap," kata Syahrul.

Baca Juga: Akademisi Unhas Bahas Natuna: Gunakan Dialog dan Diplomasi Strategis!

3. ACT ingin turut menjaga kedaulatan di Natuna

ACT Ajak Masyarakat Salurkan Logistik ke NatunaRegional Head ACT Indonesia Timur Syahrul Mubaraq. IDN Times/Asrhawi Muin

Lebih jauh, Syahrul mengatakan bahwa keterlibatan ACT ini tidak lain karena ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa persoalan di Natuna bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan TNI, namun juga tanggung jawab dari seluruh masyarakat Indonesia.

Bagi ACT, sebagai salah satu lembaga kemanusiaan global profesional tentu tak ingin berpangku tangan saat isu klaim China atas Natuna kini menjadi buah bibir. Maka dari itu, ACT hendak memberikan dukungan kepada prajurit TNI dan rakyat untuk bersama-sama menjaga kedaulatan NKRI.

"Kami ingin menggerakkan kepedulian masyarakat Indonesia untuk memberikan sebagian dari rezeki kita untuk membantu memberikan dukungan kepada TNI dan juga membantu masyarakat di Natuna yang memang statistik kemiskinannya termasuk cukup tinggi di Indonesia," kata Syahrul.

Baca Juga: Natuna Memanas, Jokowi Temui Ratusan Nelayan di Sana Hari Ini

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya