7 Rumah Sakit di Sulsel Siap Jadi Rujukan untuk Pasien Virus Corona

Ada juga tiga rumah sakit sebagai penyangga RS rujukan

Makassar, IDN Times - Virus corona jenis baru atau COVID-19 masih terus menghantui sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia. Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua warga yang terkena virus ini pada 2 Maret lalu, peningkatan pasien yang terinfeksi meningkat cukup signifikan. 

Untuk itu, Kementerian Kesehatan menunjuk 132 Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor HK.01.07/MENKES/169/2020.

Di Sulsel, ada tujuh rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit rujukan. Masing-masing, RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, RS Dr Tajuddin Chalid MPH, RSUD Labuang Baji, dan RS Tk II Pelamonia di Makassar. Lalu RSU Andi Makkasau Parepare, RSU Lakipada Tana Toraja, serta RSUD Kabupaten Sinjai.

Selain tujuh rumah sakit rujukan itu, ada juga tiga rumah sakit penyangga lainnya. Masing-masing RSUD Haji, Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putra, dan RS Islam Faisal di Makassar. Jadi total ada 10 rumah sakit di Sulsel yang bisa dijadikan rujukan.

Baca Juga: Rumor RS Wahidin Makassar Rawat Pasien Suspect Corona, Ini Faktanya

1. Rumah sakit akan mendapatkan bantuan baju hazmat

7 Rumah Sakit di Sulsel Siap Jadi Rujukan untuk Pasien Virus CoronaPetugas medis yang tangani pasien COVID-19 harus mengenakan alat pelindung diri atau APD (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari menjelaskan, rumah sakit yang ditunjuk dari Kemenkes ini akan mendapat bantuan terkait dengan kesiapan untuk mengatasi penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging (PIE), termasuk infeksi karena virus corona.

Fasilitas yang dimaksud, di antaranya adalah baju hazmat yang wajib dimiliki oleh rumah sakit. Baju hazmat sendiri merupakan sejenis pakaian perlindungan diri untuk menangani pasien dengan infeksi penyakit menular.

"Tapi tidak menutup kemungkinan Pemprov juga anggarkan untuk baju hazmat atau APD (alat perlindungan diri) dan memberikannya ke rumah sakit daerah lain, minimal satu rumah sakit memiliki 2 APD," kata Ichsan.

2. Semua rumah sakit harus siap menangani pasien virus corona

7 Rumah Sakit di Sulsel Siap Jadi Rujukan untuk Pasien Virus CoronaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari. IDN Times/Asrhawi Muin

Meski ada rumah sakit rujukan dan penyangga, namun rumah sakit lainnya juga tetap dipersiapkan. Ichsan mengatakan, seluruh rumah sakit harus bersiap sebagai langkah antisipasi.

Saat ini, kata dia, pemerintah tengah mengecek apa saja kekurangan dari masing-masing rumah sakit untuk kemudian dilengkapi. Pemprov Sulsel juga tengah mewacanakan untuk membuat ruang isolasi bintang lima dan akan menyiapkan ambulans khusus infeksi.

"Semua rumah sakit rujukan dan penyangga yang kita sebut tadi harus siap. Tapi Pak Gubernur menyarankan semua rumah sakit harus siap. Saya sebagai kepala dinas tentu telah berkoordinasi dengan semua rumah sakit," kata Ichsan.

3. RSUD Haji Makassar nyatakan siap jadi penyangga rujukan

7 Rumah Sakit di Sulsel Siap Jadi Rujukan untuk Pasien Virus CoronaIlustrasi rumah sakit (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Sementara itu, Dirut RSUD Haji Makassar Haris Nawawi mengatakan pihaknya siap menjadi sebagai salah satu rumah sakit penyangga rujukan bahkan tanpa harus ditunjuk. Haris menyebutkan, ruang isolasi yang dipersiapkan untuk penyakit-penyakit infeksi harus selalu ada. 

"Jadi bukan hanya pasien COVID-19, tapi ini kan ruang isolasi harus selalu siap untuk penyakit infeksi lainnya. Kalau untuk fasilitas pendukung seperti baju hazmat, kami juga sudah siap semuanya. Itu memang harus siap. Bukan hanya untuk COVID-19," kata Haris.

Disinggung soal anggaran untuk melengkapi fasilitas, Haris mengaku hal itu berasal dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) juga dari anggaran RS Haji sendiri. 

"Kalau pun ada dari dinas, Alhamdulillah. Tapi pada dasarnya kami membiayai sendiri," katanya.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya