Trayek Teman Bus dan Petepete di Makassar Perlu Dikaji Ulang

Sopir angkot protes penumpang berkurang karena Teman Bus

Makassar, IDN Times - Aksi protes sopir Angkutan Kota di Makassar, Sulawesi Selatan, terhadap moda transportasi Teman Bus masih belum menemukan titik terang. Bahkan, Teman Bus sampai berhenti beroperasi sementara karena sopir angkot atau petepete beberapa kali mengadangnya di tengah jalan.

Pengamat Transportasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Lambang Basri menilai seharusnya tak boleh ada riak dalam operasional kedua moda transportasi tersebut. Pemerintah, menurutnya, seharusnya berkomitmen untuk membuat formula dengan sistem yang terintegrasi. 

"Teman Bus hadir untuk layanan publik. Persoalannya kenapa dikatakan itu mengambil rutenya petepete, padahal tidak. Dia itu hadir untuk menggunakan rute utama atau rute primer. Jadi jalan bandara, jalan provinsi, pokoknya jalan utama," kata Lambang, Senin (20/12/2021).

1. Teman Bus dan petepete bisa berjalan beriringan

Trayek Teman Bus dan Petepete di Makassar Perlu Dikaji UlangIlustrasi Petepete. IDN Times/Asrhawi Muin

Lambang mengatakan, Teman Bus tidak mungkin dioperasikan di lorong-lorong sebab hal itu sudah menjadi layanan kota secara baku di seluruh dunia. Seperti diketahui, penolakan Teman Bus itu membuat halte koridor 2 yang berjumlah 40 terpaksa dipangkas hingga tersisa 6 halte saja.

Usai pemangkasan halte, sopir petepete masih menolak karena merasa penumpangnya diambil sehingga berbuntut pada minimnya pemasukan. Setelah berbagai aksi penolakan dan pengadangan, rute Teman Bus pun menjadi berantakan tak sesuai dengan apa yang disosialisasikan di awal peluncurannya pada 16 November 2021 lalu.

Oleh karena itu, kata Lambang, yang perlu dibicarakan adalah bagaimana petepete menjadi angkutan pengumpan. Menurutnya, hal ini perlu dibahas lebih lanjut oleh para pemangku kebijakan.

"Jadi ada saja itu penumpang turun di halte lalu dia naik petepete. Sebaliknya juga begitu, penumpang petepete turun kemudian naik Teman Bus untuk perjalanan lanjutan supaya income mereka tidak turun dan layanan publik bisa maksimal," kata Lambang.

2. Pemerintah harus beri solusi bagi sopir petepete

Trayek Teman Bus dan Petepete di Makassar Perlu Dikaji UlangTwitter / DiskominfoMks

Lambang yang juga berbicara mewakili Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sulsel juga mengaku pihaknya bersedih jika persoalan begini selalu ada. Karena harapannya saat peluncuran Teman Bus, seharusnya pemerintah telah memastikan trayek petepete sebagai angkutan pengumpan telah terintegrasi dengan trayek Teman Bus. 

Trayek Teman Bus dan petepete seharusnya tidak perlu berimpitan jika ada formulasi bagus, menurut Lambang. Karena berimpitan itulah maka sopir petepete merasa penumpangnya direbut Teman Bus. 

Selain itu, Lambang juga menyebut Teman Bus dan petepete seharusnya saling memberi dukungan satu sama lain. Karena keduanya bisa berjalan beriringan di mana satu layanan penumpang jarak jauh di jalan utama sedangkan satunya lagi angkutan pengumpan yang melintasi interkoneksi yang disebut feeder.

"Persoalannya income mereka turun ini yang harus disikapi oleh kehadiran pemerintah. Jadi mungkin dipolarisasi dengan format subsidi bertahap. Subsidi dihentikan saat masyarakat sudah paham jalur petepete," katanya.

Baca Juga: Teman Bus di Makassar Tetap Jalan Meski Diprotes Sopir Angkot

3. Perlu ada retrayek

Trayek Teman Bus dan Petepete di Makassar Perlu Dikaji UlangArmada Teman Bus yang bakal beroperasi di Makassar. (Dok. Pemprov Sulsel)

Lambang menegaskan rute angkutan kota di Makassar merupakan hak publik. Publik berhak memilih moda transportasi mana yang hendak mereka gunakan.

Hanya saja memang perlu ada pengaturan supaya petepete tidak beroperasi pada jalur yang sama dengan Teman Bus. Karena jika trayeknya sama, kata Lambang, maka jelas akan berimpitan.

"Mestinya bertemu antar pimpinan untuk segera melakukan retrayek atas perubahan itu supaya pendapatannya dijamin tidak berkurang," kata Lambang.

Baca Juga: Sopir di Makassar Minta Teman Bus Tidak Ganggu Rute Petepete

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya