Tarif Tes PCR Turun, Warga Makassar: Kalau Bisa Lebih Murah Lagi

Warga pertanyakan harga PCR baru diturunkan sekarang

Makassar, IDN Times - Masyarakat memberikan tanggapan terkait kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tes PCR. Sebelumnya, pemerintah menurunkan batas biaya tertinggi tes PCR di mana biaya tertinggi untuk Jawa-Bali sebesar Rp275 ribu dan Rp300 ribu untuk daerah di luar Jawa-Bali.

Luthfi Fauzia (27), perantau asal Malang di Kota Makassar biasa menggunakan moda transportasi udara untuk pulang ke kampung halamannya. Dia mengaku heran dengan kebijakan pemerintah yang baru menurunkan harga tes PCR sekarang.

"Kalau harganya bisa turun segitu kenapa nggak dari awal dikasih murah, padahal tau sendiri dulu pas COVID-19 masih tinggi penyebarannya banyak orang butuh tes PCR juga, tapi karena mahal orang jadi nggak mau," kata kepada IDN Times, Jumat (29/10/2021).

1. Keluhkan harga PCR bervariasi

Tarif Tes PCR Turun, Warga Makassar: Kalau Bisa Lebih Murah LagiIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Bulan September lalu, Luthfi sempat melakukan perjalanan udara dari Makassar ke Malang dengan biaya PCR sebesar Rp525 ribu, itu pun yang hasilnya paling lama. Dari Malang ke Makassar, dia kembali membayar PCR sebesar Rp495 ribu. 

Dengan begitu, dia harus merogoh kocek sebesar Rp1,02 juta hanya untuk tes PCR. Belum lagi harga tiket yang juga di kisaran Rp500 ribu. Artinya, dalam sekali perjalanan, dia mengeluarkan uang sekitar Rp2 juta.

Dia menyebutkan harga tes PCR dibuat bervariasi. Jika ingin hasilnya cepat, maka calon penumpang akan membayar lebih mahal. Padahal menurutnya, cepat atau lambatnya hasil PCR keluar tak ada kaitannya dengan uang.

"Lalu kenapa juga di saat penyebaran COVID-19 mulai menurun seperti sekarang malah ada aturan wajib PCR? Padahal penyebaran COVID-19 di bandara atau pesawat nggak tinggi," katanya.

2. Bersyukur harga PCR turun

Tarif Tes PCR Turun, Warga Makassar: Kalau Bisa Lebih Murah LagiIlustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Andhy Thalib (35), pegawai BUMN di Makassar, mengaku bersyukur dengan perubahan harga PCR. Meski begitu, dia berharap harga yang ada sekarang bisa lebih turun lagi. 

"Alhamdulillah PCR sudah turun. Maunya kita sebagai pengguna transportasi pesawat, turunnya kalau bisa melebihi dari harga antigen atau Rp100 ribu atau tidak ada lagi persyaratan yang begitu untuk kami," katanya.

Dia juga mempertanyakan alasan pemerintah baru menurunkan harga PCR sekarang. Padahal jika ingin, semestinya pemerintah menurunkan harganya sejak jauh hari.

"Kok kenapa baru sekarang, sedangkan saya kemarin waktu melakukan PCR belum ada sebulan. Saya ke Manado bersama istri dan anak. Harga PCR untuk bertiga lebih mahal dari harga tiket," katanya.

Baca Juga: Calo Tes PCR dan Sertifikat Vaksin Palsu di Bandara Makassar Ditangkap

3. Biaya PCR diharapkan turun

Tarif Tes PCR Turun, Warga Makassar: Kalau Bisa Lebih Murah LagiIlustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ke depannya, Andhy berharap biaya tes PCR saat ini masih bisa turun. Karena harga PCR cukup membebani masyarakat yang hendak bepergian. 

Selain itu, dia juga berharap pemerintah meniadakan kebijakan syarat PCR untuk penerbangan. Karena sebagian masyarakat Indonesia telah divaksinasi.

"Di sana (Manado), saya PCR Rp800 ribu. Jadi Rp2,4 juta tiga orang. Jadi kebijakan PCR 2x24 jam sebenarnya tidak menguntungkan buat kami. Makanya saya bilang harga PCR kemarin lebih besar dari pada harga tiket saya ke Manado," katanya.

Baca Juga: Wajib PCR Tak Pengaruhi Trafik Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya