Sulsel Kebobolan, Dari Mana Asal Virus PMK Infeksi Ternak di Toraja?

Ratusan hewan ternak di Sulsel positif PMK

Makassar, IDN Times - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah melanda sejumlah daerah di Indonesia. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), penyakit hewan tersebut kini menyerang ratusan kerbau di dua kabupaten yaitu Tana Toraja dan Toraja Utara. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, menyampaikan bahwa virus PMK diduga berasal dari daerah yang lebih dulu terkena wabah. Pasalnya, sebelum lockdown, lalu lintas hewan ternak ke Sulsel cukup terbuka dari daerah lain.

Selama ini, Sulsel biasa menerima ternak dari daerah lain seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun sejak NTB melaporkan kasus PMK, Sulsel pun menutup lalu lintas  hewan ternak dari sana. 

"Tapi kan jalur-jalur perpindahan ternak bisa saja ada yang tidak melalui pelabuhan resmi. Namun kemarin memang masih ada yang masuk setelah Pemprov Sulsel melakukan penutupan dari Provinsi NTB. Karena izinnya terlanjur ada sebelum penutupan," kata Nurlina melalui telepon, Selasa (12/7/2022).

1. Sulsel berlakukan lockdown hewan ternak

Sulsel Kebobolan, Dari Mana Asal Virus PMK Infeksi Ternak di Toraja?Pemberian suntikan vitamin agar ternak sapi tetap sehat dan daya tahan tubuh ternak meningkat. (IDN Times/Daruwaskita)

NTB melaporkan kasus PMK pada bulan Mei 2022 atau sekitar dua bulan lalu. Saat itu, Sulsel belum melaporkan satu pun kasus. Kendati demikian, Sulsel langsung memperketat lalu lintas perdagangan hewan ternak dari luar daerah.

Pada awal Juli 2022, 7 ekor hewan ternak berupa kerbau di Toraja Utara dilaporkan suspek PMK. Berselang sehari, Pemprov Sulsel langsung memberlakukan lockdown atau menutup pergerakan lalu lintas hewan ternak dari dan keluar Sulsel.

Kemudian, jumlah tersebut terus meningkat hingga akhirnya sebanyak 101 kerbau dinyatakan positif PMK usai uji laboratorium di Kabupaten Maros. Di Tana Toraja, terdapat juga sebanyak 28 ekor kerbau yang positif terjangkit PMK. Dengan begitu, data sementara yaitu 129 hewan ternak kerbau dinyatakan positif PMK.

2. Mitigasi pencegahan terus dilakukan

Sulsel Kebobolan, Dari Mana Asal Virus PMK Infeksi Ternak di Toraja?Ilustrasi ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Nurlina mengatakan pihaknya bersama pemerintah daerah setempat terus berupaya menerapkan mitigasi penyebaran wabah PMK agar tak meluas. Selain lockdown, kerbau yang sakit langsung ditangani dan diberikan peningkatan bio security. Sementara kerbau yang sehat divaksinasi PMK.

Penyakit PMK, kata dia, sebenarnya bisa sembuh namun penularannya sangat cepat. Jika sejak awal mata rantai penyebaran PMK bisa dipotong, maka virus PMK tidak berkembang lebih jauh. 

"Jadi dengan begitu kita segera menghilangkan tempat hidupnya virus. Itu kenapa harus dipotong bersyarat yang artinya pemotongan dilakukan sebelum waktunya. Kemudian bagian kaki dan kepala tidak boleh dikonsumsi tapi dimusnahkan saja karena itu tempatnya virus hidup," katanya.

Baca Juga: Sulsel Belum Dapat Jatah Vaksin PMK untuk Hewan Ternak

3. Hewan yang terpapar wajib dimusnahkan

Sulsel Kebobolan, Dari Mana Asal Virus PMK Infeksi Ternak di Toraja?Ilustrasi ternak sapi.(IDN Times/Daruwaskita)

Hewan positif PMK, wajib dimusnahkan lalu dikubur. Hal tersebut diatur dalam Surat Edaran (SE) Satgas PMK No 3 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku.

Nurlina menyebut pemerintah daerah harus menyiapkan alokasi anggaran untuk ganti rugi masyarakat yang hewan ternaknya terpaksa dimusnahkan. 

"Iya kalau dimusnahkan harus disiapkan dana penggantian namun kan tidak ada persiapan untuk anggaran itu. Cuma anggaran yang bisa dikelola untuk itu perlu melalui suatu prosedur yang sifatnya harus dipertanggung jawabkan," katanya.

Baca Juga: Waspada! 129 Ekor Hewan Ternak di Sulsel Terkonfirmasi Positif PMK

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya