Sulsel Dorong Kemandirian Desa Melalui Pariwisata

Gubernur Andi Sudirman melantik pengurus APDESI Sulsel

Makassar, IDN Times - Sulawesi Selatan berupaya mendorong kemandirian desa melalui pariwisata. Pengembangan pariwisata di desa dapat mendorong kemandirian desa sekaligus menggenjot perekonomian. 

Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Susel Periode 2022-2027 di Baruga Pattingalloang, Makassar, Senin (22/8/2022).

"Kami sekarang membangun kemandirian desa, program Desa Andalan dengan melakukan spot-spot pilot project untuk wisata desa," kata Sudirman.

Baca Juga: Angka Stunting di Sulsel Cenderung Menurun tapi Belum Capai Target

1. Pengembangan desa wisata melibatkan masyarakat

Sulsel Dorong Kemandirian Desa Melalui PariwisataPintu masuk Desa Wisata Rammang-rammang di Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (17/6/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Sudirman menyampaikan ada beberapa desa wisata yang sudah dibangun tahun ini. Di antaranya Desa Rammang-rammang di Kabupaten Maros, wisata Buttu Macca di Kabupaten Enrekang, dan wisata Ollon di Tana Toraja.

Pengembangan wisata desa itu bekerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing serta masyarakat setempat untuk pengelolaannya. Bupati mendelegasikan kewenangan pengelolaan untuk mempercayakan pada BUMDES (Badan Usaha Milik Desa). 

"Yang kedua, untuk meningkatkan kapasitas nanti kita ajak untuk melakukan capacity building kepada perangkat desa yang akan menjalankan ADD (Alokasi Dana Desa) mereka supaya tidak ada persoalan administratif dalam perealisasian ADD dan sebagainya," kata Sudirman.

Kemudian, APDESI juga diharapkan menjadi wadah bagi kepala desa. Hal tersebut mengingat bahwa kepala desa merupakan ujung tombak.

"Ketika ada instruksi struktural dari pusat kita bisa langsung bersinergi dengan bawah," katanya.

2. Pemprov gelontorkan anggaran untuk wisata desa

Sulsel Dorong Kemandirian Desa Melalui PariwisataIlustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemprov Sulsel menggelontorkan sejumlah anggaran bantuan keuangan untuk mendorong pengembangan potensi wisata di desa. 

Di antaranya bantuan keuangan senilai Rp8 miliar untuk mendukung revitallisasi kawasan wisata Rammang-Rammang di Kabupaten Maros dan pengembangan wisata Buttu Macca di Kabupaten Enrekang, serta bantuan keuangan Rp20 miliar untuk mendukung pembangunan akses jalan menuju wisata Ollon di Tana Toraja.

Bantuan keuangan daerah diusulkan oleh desa melalui APDESI. Kemudian, usulan itu diserahkan ke bupati. 

"Nanti tinggal menunjuk wilayah mana. Tentu beberapa spot karena kita tidak mungkin semua. Karena ada ribuan desa tapi paling penting yang bisa bermanfaat dan bisa menjadi efek secara menyeluruh ke desa-desa sekitarnya," kata Sudirman.

3. Wisata desa diharapkan tingkatkan PAD

Sulsel Dorong Kemandirian Desa Melalui PariwisataKetua APDESI Sulsel Sri Rahayu. IDN Times/Asrhawi Muin

Pengembangan wisata desa itu diharapkan mampu menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk desa yang bersangkutan. Sebab wisata desa akan menggeliatkan sektor perekonomian setempat.

"Berkembangnya desa, secara otomatis kan ekonomi masyarakat juga meningkat," kata Ketua APDESI Sulsel, Sri Rahayu.

Sri Rahayu, mengatakan pihaknya akan terus mendorong desa-desa wisata agar bisa lebih berkembang lagi di Sulsel. Salah satunya dengan memberikan motivasi melalui penghargaan kepada desa-desa wisata sekaligus mengedukasi masyarakat desa.

"Karena hal yang kita lakukan pastilah kita butuh penghargaan. Tapi bukan berarti bahwa tidak mendapatkan mendapatkan penghargaan maka tidak melakukan sesuatu," kata Sri Rahayu.

Baca Juga: Jumlah Pengidap HIV/AIDS di Sulsel Capai 26.000 Ribu Kasus

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya