Sektor Pertanian Penyumbang Tertinggi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Selama pandemik COVID-19, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat mengalami kontraksi. Namun kini, pertumbuhan ekonomi mulai mengalami tren peningkatan.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel mengalami tren positif di angka 4,65 persen. Sebelumnya, ekonomi Sulsel terkontraksi -0,71 persen.
"Alhamdulillah, kita dianugerahi dengan sumber daya alam yang kaya. Sektor pertanian kita berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi kita," kata Sudirman Sulaiman, saat rapat koordinasi bersama BPS di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (4/4/2022).
1. Sektor pertanian tumbuh 6,40 persen
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel yang diakses pada 4 April 2022, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat menjadi penyumbang tertinggi dengan nilai produk domestik bruto (PRDB) sebesar 22,55 persen.
Sektor pertanian di 2021 itu tumbuh sangat progresif yakni 6,40 persen. Hal itu ditunjang juga dengan produksi pertanian di Sulsel yang mengalami peningkatan di tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
2. Produksi padi meningkat
Pada 2021, tercatat bahwa luas panen di Sulsel sebesar 0,99 juta hektar dengan produksi padi sebesar 5,09 juta ton. Jika dikonversikan menjadi beras maka produksi beras pada tahun 2021 sebesar 2,92 juta ton.
Di kala produksi padi di Indonesia mengalami penurunan 0,43 persen, produksi padi di Sulsel tahun 2021 mengalami peningkatan 8,12 persen atau 0,38 juta ton jika dibandingkan produksi padi tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Inflasi Tahunan Sulsel Capai 2,69 Persen di Januari 2022
3. Berperan pada ekonomi nasional
Kepala BPS Sulsel, Suntono memaparkan mengenai indikator makro di Sulsel. Secara umum, indikator makro di Sulsel relatif baik. Sulsel, kata dia, berperan terhadap perekonomian nasional tahun 2021 sebesar 3,22 persen.
"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi sosial akan tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 tumbuh 4,65 persen," kata Suntono.
Baca Juga: BPS: Penurunan Harga Makanan Picu Deflasi Sulsel 0,31 Persen