Peralihan Musim, Potensi Hujan Lebat di Sulsel Masih Kecil

Tetap waspada dampak La Nina

Makassar, IDN Times - Prakirawati Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar, Dwi Lestari Sanur, mengatakan musim peralihan dari kemarau ke penghujan tidak berpotensi menimbulkan hujan lebat hingga beberapa hari ke depan.

Hanya saja, menurut Dwi, kondisi yang terjadi saat ini di Kota Makassar dan sekitarnya memang telah terjadi curah hujan yang cukup deras. 

"Hujan yang terjadi memang cukup deras disertai guntur tetapi durasinya sebentar dan tidak berdampak banjir. Hal ini dikarenakan pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup signifikan," kata Dwi saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (11/11/2020).

1. Angin kencang merupakan hal yang wajar

Peralihan Musim, Potensi Hujan Lebat di Sulsel Masih KecilIlustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dwi menuturkan awan cumulonimbus juga berpengaruh pada angin kencang. Dia menyebutkan angin kencang yang terjadi Senin, 9 November lalu dan hari ini disebabkan awan cumulonimbus. 

"Tapi kejadian angin kencang masih wajar saat ini karena mau peralihan ke musim hujan," kata Dwi. 

Musim peralihan ini, kata Dwi, juga menyebabkan kondisi hujan tidak merata. Bisa terjadi dengan intensitas sedang bahkan lebat dalam durasi singkat. 

2. Pengaruh La Nina belum signifikan

Peralihan Musim, Potensi Hujan Lebat di Sulsel Masih KecilIlustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, warga digegerkan dengan hujan es yang terjadi di Kabupaten Maros. Hujan es inipun dikaitkan dengan fenomena La Nina yang memang diprediksi terjadi tahun ini. 

Dwi tidak menampik hal ini. Hanya saja, pengaruh La Nina, kata dia, saat ini belum signifikan. La Nina baru bisa terlihat jelas saat puncak musim hujan yang diprediksi awal tahun 2021 mendatang.

"Karena la nina menyebabkan penambahan curah hujan di wilayah Indonesia secara khusus wilayah Sulawesi," kata Dwi.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Gubernur Potensi Dampak La Nina di Sulsel

3. Masyarakat diminta tetap waspada

Peralihan Musim, Potensi Hujan Lebat di Sulsel Masih KecilIlustrasi hujan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Dia menjelaskan, hujan es atau hail yang terjadi di Kabupaten Maros itu merupakan jenis hujan konvektif di mana hujan ini berisi campuran cair dan butir es yang diproduksi oleh awan cumulonimbus.

"Itu normal terjadi dan hujan es hanya dihasilkan oleh awan cumulonimbus. Sudah beberapa kali terjadi khususnya di musim transisi seperti sekarang ini," kata Dwi.

Meski baru musim peralihan, tapi Dwi tetap mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, potensi dampak La Nina ada di hampir seluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah yang akan memasuki musim hujan seperti Sulawesi Selatan.

"Waspada terhadap angin kencang dan petir saja di kondisi sekarang ini terutama pada siang menjelang sore hari," kata Dwi.

Baca Juga: Waspada La Nina, Ini Daerah di Sulsel yang Rawan Banjir dan Longsor

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya