Penambang Liar Bikin Kubangan di Mattoanging Dikira Bagian dari Proyek

Kubangan besar di Stadion Mattoanging renggut nyawa dua anak

Makassar, IDN Times - Kepala Satpol PP Sulsel, Mujiono, menyatakan penambang liar yang menggali di dalam area Stadion Mattoanging bukanlah perusahaan yang meratakan bangunan stadion.

Dia memastikan bekas galian yang membentuk kubangan besar hingga merenggut nyawa dua anak itu, adalah hasil perbuatan penambang liar. Namun, Mujiono tidak tahu menahu siapa pelaku penambangan liar yang dia maksud. 

"Bukan. Kontraktor itu sehabis melakukan pembongkaran ya sudah, tinggalkan. Pada saat penyelesaiannya itu ada masuk di luar sepengetahuan kita. Itu ada 15 mobil tongkang diam-diam dengan satu mobil pengeruk," kata Mujiono saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/5/2021).

Diketahui, bangunan Stadion Mattoanging memang dirobohkan karena akan direhabilitasi menjadi stadion bertaraf internasional. Aktivitas tambang itu diduga terjadi tak lama setelah bangunan stadion dirobohkan.

1. Penambang liar menggali pasir

Penambang Liar Bikin Kubangan di Mattoanging Dikira Bagian dari ProyekKepala Satpol PP Sulsel Mujiono saat menggelar konferensi pers di Kantor Gubernur Sulsel, Minggu (23/5/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Mujiono menyampaikan para penambang itu masuk ke area stadion pada siang hari. Awalnya petugas di sana tidak ada yang curiga karena mengira aktivitas 15 kendaraan itu merupakan lanjutan dari proyek perataan bangunan stadion.

Katanya, kendaraan yang keluar masuk itu dikira kendaraan sama yang mengangkut besi-besi dari pembongkaran bangunan stadion. Padahal mereka adalah penambang-penambang liar yang mengambil pasir di Mattoanging.

"Kamuflase. Dia seolah-olah orang proyek padahal liar. Itu yang menggali-gali. Yang diambil pasirnya," ujarnya.

2. Belum diketahui identitas penambang liar

Penambang Liar Bikin Kubangan di Mattoanging Dikira Bagian dari ProyekEvakuasi anak tenggelam di kubangan di Stadion Mattoanging, Minggu (23/5/2021). IDN Times/Istimewa

Mujiono menjelaskan ada dua lubang yang muncul akibat penggalian itu, satu di utara dan satu lagi di selatan stadion. Namun hingga kini pihaknya belum mengetahui dari mana saja para penambang liar itu.

"Kita tidak ada yang tahu (identitasnya). Yang 15 mobil itu dari perusahaan beda-beda. Mereka main masuk-masuk saja. Yang jelas mereka liar," katanya.

Menurut Mujiono, para penggali ini bekerja di siang hari. Sebab menurutnya, jika penggalian dan pengangkutan hasil galian dilakukan malam hari maka akan terlihat bahwa itu pelanggaran. 

"Setelah ada laporan ini kayaknya bukan lagi pengerjaan proyek. Kita cek, ya udah kita usir mereka," kata Mujiono.

Baca Juga: Kubangan di Stadion Mattoanging Ternyata Bekas Galian Tambang Ilegal

3. Kubangan bekas galian menelan korban jiwa

Penambang Liar Bikin Kubangan di Mattoanging Dikira Bagian dari ProyekEvakuasi remaja tenggelam di kubangan di Stadion Mattoanging, Minggu (23/5/2021). IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, tiga remaja tenggelam di kubangan bekas galian yang diperkirakan sedalam 3 - 4 meter. Dua dari tiga remaja itu meninggal dunia pada Minggu 23 Mei 2021 pagi.

Menurut Mujiono, pihaknya telah berulang kali melarang anak-anak untuk bermain di sana namun larangan itu tidak diindahkan. Bahkan menurutnya anggotanya telah memenuhi prosedur standar operasional pengamanan.

Ada tiga SOP yang disebut telah dijalankan yaitu pemagaran setelah bangunan dibongkar, pemasangan papan bicara supaya masyarakat umum tidak beraktivitas di sana, dan menempatkan anggota Saptol PP berjaga di Stadion Mattoanging.

"Ada 4 orang. Ada semua di sana menjaga. Tapi ini menjadi perhatian, warning bagi kita," katanya.

Baca Juga: Sudirman Akui Ada Galian Ilegal di Area Stadion Mattoanging

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya