Pemkot Makassar Klaim Kasus COVID-19 di Daerahnya Menurun

Tapi pemerintah tak ingin lengah

Makassar, IDN Times - Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengklaim kasus virus Corona atau COVID-19 di daerahnya berhasil mengalami penurunan. Penurunan kasus ini, kata dia, ditandai dengan menurunnya angka tingkat penularan COVID-19 atau Reproduction Number yang ditandai dengan Rt.

Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan (Sulsel), angka Rt di Makassar pada 23 Juli 2020 sudah mencapai angka 0,89. Angka ini berbeda pada awal bulan lalu yaitu 1 Juli 2020 yang masih 1,06.

"Kita bersyukur nilai Rt kita sudah di bawah 0,9. Artinya dalam setiap 1 orang yang terpapar, potensi menularkan ke orang lain sudah 1 orang. Itu adalah suatu hal yang baik," kata Rudy di Makassar, Jumat (24/7/2020).

Per Kamis 23 Juli 2020, kasus positif COVID-19 di Makassar tercatat sebanyak 4.974 orang. Saat ini ada 2.191 orang yang dirawat, 2.569 orang sembuh, dan 214 orang meninggal.

Baca Juga: Jangan Sampai Perayaan Iduladha Memicu Klaster Baru Corona di Makassar

1. Tren penurunan kasus diharapkan terus berlanjut

Pemkot Makassar Klaim Kasus COVID-19 di Daerahnya MenurunIlustrasi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Jumlah kasus kumulatif positif di Kota Makassar sempat melonjak signifikan pada bulan Juni 2020 lalu. Saat itu penambahan kasus baru pernah mencapai 200 dalam sehari. Tapi belakangan ini penambahan kasus mulai menurun. Sepekan terakhir, penambahan kasus stabil di bawah 100 per hari.

Rudy berharap tren penurunan kasus positif COVID-19 di Kota Makassar akan terus berlanjut. Menurutnya, tren kasus bisa jadi karena tingkat penularan yang berkurang. Tapi bisa juga karena sebab lain.

"Kalau kita lihat, penurunan yang terpapar COVID-19, dapat saja memang disebabkan karena jumlah orang yang di-swab ini turun," kata Rudy.

2. Pemkot tetap mendorong tracing dan testing

Pemkot Makassar Klaim Kasus COVID-19 di Daerahnya MenurunIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Rudy mengatakan pihaknya akan terus mendorong untuk lebih memperbanyak tes dan penelusuran kasus. Tes diupayakan baik melalui rapid test sebagai diagnosa awal maupun melalui tes swab untuk memastikan seseorang positif terpapar COVID-19. 

Rudy mengklaim bahwa dibandingkan daerah lainnya, persentase tracing dan pengujian yang dilakukan di Kota Makassar lebih besar daripada di daerah lainnya. Dia menyebut angka 2 persen, yang artinya dalam setiap 1.000 penduduk ada 2 orang yang menjalani tes swab.

"Oleh karenanya, ke depan memang kita memperbanyak untuk bisa mempercepat kegiatan pengendalian dengan memperbanyak tracing dan swab," dia melanjutkan.

3. Menurunnya kasus baru bukan alasan untuk lengah

Pemkot Makassar Klaim Kasus COVID-19 di Daerahnya MenurunPj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin. IDN Times/Istimewa

Meski ada tren penurunan kasus positif COVID-19 di Kota Makassar, Rudy tak ingin lengah. Menurutnya, pemerintah maupun masyarakat harus tetap waspada dengan memperketat penerapan protokol kesehatan.

"Kita harus sadar bahwa penurunan ini bukan suatu kemenangan. Penurunan ini justru harus memberikan warning kepada kita bahwa penurunan ini harus kita jaga bersama dengan cara memberlakukan protokol kesehatan lebih ketat lagi," katanya.

Gugus Tugas sepakat lebih memperketat lagi pengawasan tim di lapangan. Rudy menyatakan bahwa pemerintah harus lebih mengawasi masyarakat agar memperketat protokol kesehatan di dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini kenapa dilakukan, untuk kita pastikan penurunan ini betul-betul menjadi penurunan yang terjadi terus-menerus sehingga akan sampai pada tahapan di mana bisa kita katakan penyebaran virus corona di Kota Makassar itu masih kategori terkendali," kata Rudy.

Baca Juga: Pemkot Makassar Belum Izinkan Pesta Pernikahan di Masa Pandemik

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya