Kiai NU Meninggal Tak Lama Usai Menuntun Istri Syahadat Sakaratulmaut

Sama-sama menderita penyakit jantung

Makassar, IDN Times - Kabar duka datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu kiai NU di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), H. Muhammad Idrus Makkawaru (74) meninggal dunia, Minggu (16/8/2020).

Namun yang menjadi perhatian, karena Muhammad Idrus meninggal dunia hanya berselang satu jam dengan istrinya, Siti Saniah (64), yang meninggal dunia lebih dulu. Bahkan Idrus sempat menuntun istrinya mengucapkan kalimat syahadat. Hal ini diakui oleh Ahmad Mujahid (51), anak pertama Idrus.

"Almarhumah ibu saya duluan meninggal, dia sesak napas menjelang maghrib. Lalu di situlah kemudian, dipompa jantungnya. Kemudian akhirnya dituntun menuju sakaratul maut oleh bapak," kata Ahmad, Selasa (18/8/2020).

1. Idrus dan istrinya sama-sama menderita penyakit jantung

Kiai NU Meninggal Tak Lama Usai Menuntun Istri Syahadat Sakaratulmautidntimes.com

Ahmad menuturkan, kedua orangtuanya itu memang sama-sama menderita penyakit jantung. Dia mengatakan, jenazah ibunya hanya disemayamkan di dalam kamar atas keinginan ayahnya. Namun karena banyak pelayat, akhirrnya ayahnya setuju jenazah dipindahkan ke ruang tamu.

"Lalu 15 menit kemudian bapak sesak napasnya juga. Tapi sesak napas yang ini beda. Satu bulan sebelumnya sudah sesak napas dan lebih keras. Tapi waktu sesak napas ini, itu tidak terlalu keras," tuturnya.

2. Muhammad Idrus sempat memeriksa sendiri kondisi tubuhnya

Kiai NU Meninggal Tak Lama Usai Menuntun Istri Syahadat SakaratulmautIlustrasi Lemas (IDN Times/Mardya Shakti)

Ahmad mengatakan, ayahnya masih sempat memeriksa sendiri keadaan tubuhnya saat sedang mengalami sesak napas. Memang, kata dia, ayahnya pernah mengalami sakit tapi kala itu dia mengaku bahwa penyakitnya itu belum akan mengantarkannya menuju Sang Khalik.

"'Mungkin saya sakit satu kali lagi'. Itu bapak bilang jauh sebelumnya. Memang waktu satu bulan yang lalu beliau sakit betulan. Lalu divonis jantung dan sesak napas," katanya.

Baca Juga: Gowa-Tallo Menyokong Perjuangan Rakyat di Jawa Melawan VOC (1)

3. Keluarga tidak merasa gelisah

Kiai NU Meninggal Tak Lama Usai Menuntun Istri Syahadat SakaratulmautJenazah Muhammad Idrus Makkawaru bersama istrinya dishalatkan di rumah duka, di Kabupaten Gowa Sulsel, Senin (17/8/2020). IDN Times/Istimewa

Hal yang menarik, kata Ahmad, adalah ketika sang ayah menghadapi sakratul maut, sang ayah tidak pernah berhenti berdzikir dan bertasbih hingga menghembuskan napas terakhirnya. Bukan itu saja, Ahmad juga mengaku tidak merasakan gelisah ataupun galau, tetapi dia justru merasa hatinya tenang.

"Tidak ada sama sekali kekhawatiran galau dan sedih. Kenapa hati saya sepeti ini, mungkin jawabnya itu orangtua saya adalah orang pengamalan agamanya jauh. Dia bisa membaca Al-Quran 10 juz satu hari. Jadi dalam 3 hari sudah tamat," katanya.

Baca Juga: Jemaah An Nadzir di Gowa Rayakan Iduladha 1441 Hijriah Lebih Awal

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya