Ini Lokasi dan Cara Penukaran Uang untuk Lebaran 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan kembali membuka penukaran uang Rupiah baru atau layanan kas keliling untuk masyarakat. Ini untuk menjamin kecukupan uang Rupiah di masyarakat jelang lebaran Idulfitri tahun2 2022.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rudy Bambang Wijanarko mengatakan, BI menyediakan uang layak edar dalam jumlah yang cukup dan higienis. Layanan penukaran uang Rupiah ini juga tanpa dipungut biaya.
"Layanan penukaran uang Rupiah dilaksanakan oleh BI bersinergi dengan perbankan melalui loket penukaran di kantor-kantor cabang perbankan yang berada di wilayah Sulawesi Selatan," kata Rudy dalam siaran persnya, Kamis (7/4/2022).
Baca Juga: Pemkot Makassar Lelang Proyek PLTSa setelah Lebaran
1. Penukaran uang tersebar di 38 bank
Layanan penukaran uang Rupiah tersebar di 38 bank dengan 81 kantor cabang se-Sulsel. Kegiatan penukaran uang Rupiah di kantor-kantor cabang perbankan di Sulsel dilaksanakan mulai tanggal 4-29 April 2022 setiap hari dan jam kerja.
Selain itu, tersedia juga layanan di 18 titik penukaran kas keliling di luar kantor. Informasi mengenai jadwal kas keliling bisa diakses di laman https://pintar.bi.go.id/.
2. Penukaran uang maksimal Rp3.800.000 per orang
Adapun nominal penukaran uang maksimal Rp3.800.000 per individu dengan rincian masing-masing 1 pak uang pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Masyarakat bisa menukarkan uang Rupiah kurang dari Rp3.800.000 atau mengikuti kebijakan yang ada di masing-masing kantor cabang perbankan.
"BI menghimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang Rupiah hanya di lokasi yang resmi, baik di kantor cabang perbankan maupun di lokasi kas keliling," kata Rudy.
3. BI Sulsel sediakan uang tunai Rp4,43 triliun
Adapun selama Ramadan ini, BI Sulsel telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,43 triliun. Nilai ini naik 3,62 persen dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp4,28 triliun.
"Besarnya penyediaan uang tunai tersebut sudah memperhitungkan banyak faktor, termasuk prakiraan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat seiring tren perbaikan ekonomi dan pelonggaran pembatasan perjalanan," kata Rudy.
Baca Juga: Satgas Sulsel Buka Gerai Vaksinasi Booster di Terminal