Ikan Mati di Air Laut Hijau Selayar, DKP Sulsel Tunggu Hasil Lab

Penyebab bisa diketahui dari hasil riset

Makassar, IDN Times - Sekumpulan ikan mati terdampar di tepi pantai di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Matinya ikan-ikan itu dikaitkan dengan air laut yang berubah menjadi hijau serta berbau menyengat.

Pemerintah setempat telah mengambil sampel baik air laut maupun ikan untuk diuji laboratorium di Makassar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Muhammad Ilyas, mengatakan saat ini pihaknya menunggu hasil uji lab tersebut. 

"Saat ini sampelnya lagi kita ambil. Sudah dikirim ke Makassar untuk nanti dianalisia di lab kita di Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan," kata Ilyas saat dihubungi IDN Times, Kamis (19/1/2022).

1. Diduga karena ledakan algae

Ikan Mati di Air Laut Hijau Selayar, DKP Sulsel Tunggu Hasil LabIlustrasi blooming algae. (Algae at Mount Lake by Oast House Archive)

Ilyas menjelaskan pertanyaan mengenai fenomena tersebut akan terjawab setelah hasil lab keluar. Namun untuk saat ini dugaan sementara penyebab air laut menjadi hijau yaitu input nutrien dari darat menuju sungai yang akhirnya bermuara di laut. 

Ketika nutrien semakin banyak dengan terpaan sinar matahari yang juga banyak, maka itulah yang mendorong pertumbuhan alga menjadi sangat tinggi yang disebut blooming algae. Blooming algae merupakan peningkatan populasi algae dalam suatu ekosistem perairan akibat perubahan lingkungan.

"Fitoplankton pun jadi banyak. Kemudian, pada waktu tertentu plankton akan mati. Waktunya habis untuk 21 minggu atau mungkin lebih dari satu minggu. Itu kan mati," kata Ilyas.

2. Ikan mati diduga kehabisan oksigen

Ikan Mati di Air Laut Hijau Selayar, DKP Sulsel Tunggu Hasil LabIlustrasi blooming algae. (Wikimedia Commons/W.carter)

Ketika fitoplankton mati, maka mereka akan terurai oleh bakteri. Pada saat dekomposisi itu, oksigen di kolom air menjadi berkurang sebab fitoplankton termasuk tumbuhan laut yang memproduksi sendiri makanannya. 

Sementara di sisi lain, fitoplankton merupakan makanan bagi ikan. Jika ikan-ikan terperangkap saat hendak memakan fitoplankton maka ikan-ikan tersebut akan kehabisan oksigen.

"Itu asumsi teorinya. Kejadian-kejadian itu biasa terjadi. Yang sangat mengerikan kalau warnanya jadi merah. Kalau warna hijau itu biasa karena fitoplankton," katanya.

Baca Juga: Jadi Penyebab Air Laut Hijau di Selayar, Apa Itu Ledakan Alga?

3. Masyarakat diimbau tak konsumsi ikan mati

Ikan Mati di Air Laut Hijau Selayar, DKP Sulsel Tunggu Hasil LabIlustrasi blooming algae. (Wikimedia Commons/HuBar)

Lebih lanjut, Ilyas mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi ikan-ikan yang mati. Meski begitu, dia juga menyebut bahwa kondisi itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya.

"Kalau dibilang berbahaya kalau ikannya mati tidak usah dimakan. Tapi kalau masih hidup dimakan saja. Tidak berbahaya apalagi daerah Selayar kan daerah terbuka bukan seperti teluk. Jadi refreshing airnya itu cepat," katanya.

Sebelumnya diberitakan bahwa fenomena air laut berubah warna menjadi hijau terjadi di kawasan pesisir Kepulauan Selayar. Kondisi itu disertai bau menyengat dan ikan-ikan mati terdampar.

Baca Juga: Fenomena Langka Air Laut di Selayar Berubah Hijau, Ikan Mati

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya