Dinkes Sulsel Sebut Pemberian Vaksin Cacar Monyet Terbatas

Pemerintah mengadakan 10 ribu dosis vaksin cacar monyet

Makassar, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sedang mengadakan 10 ribu dosis vaksin cacar monyet atau monkeypox untuk Indonesia. Hal itu menyusul terdeteksinya satu kasus cacar monyet di Indonesia.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel dr Erwan Tri Sulistyo mengatakan pemberian vaksin cacar monyet akan terbatas. Pasalnya, vaksin cacar monyet akan diberikan terlebih dahulu kepada kelompok rentan dan berisiko. 

"Tentunya, kalau strategi pemberian vaksin itu biasanya kalau masih terbatas, itu diberikan ke kelompok-kelompok yang berisiko, kelompok berisiko itu ketika dia ada penderita kemudian yang lainnya belum sakit.  Nanti kalau sudah banyak baru diberikan ke masyarakat umum," kata Erwan, Senin (29/8/2022).

Baca Juga: Danny Pomanto Tegaskan Tak Ada Cacar Monyet di Makassar

1. Sulsel belum dapat jumlah jatah vaksin

Dinkes Sulsel Sebut Pemberian Vaksin Cacar Monyet Terbatasilustrasi vaksin. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejauh ini, belum ada informasi mengenai berapa jumlah vaksin yang akan diterima di Sulsel. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ada pemberian vaksin masyarakat umum jika perkembangan penyakit cacar monyet meluas.

Di Indonesia, kasus yang terkonfirmasi positif cacar monyet memang baru satu. Namun menurut catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ada 23 kasus suspek.

"Bisa saja kemungkinan, tergantung dari perkembangan penyakitnya ini. Kalau meluas lagi pasti langkah pemerintah kemungkiman besar akan melakukan vaksinasi," katanya.

2. Vaksin untuk mencegah wabah

Dinkes Sulsel Sebut Pemberian Vaksin Cacar Monyet TerbatasVirus monkeypox atau cacar monyet (who.int)

Vaksinasi cacar monyet rencananya diprioritaskan bagi masyarakat kelahiran tahun1980-an yang telah menerima vaksin cacar atau smallpox. Hal itu karena mereka dianggap memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik. 

Erwan mengatakan vaksin untuk cacar monyet berbeda dengan program pemberian imunisasi yang dilakukan oleh pemerintah, yakni vaksinasi seperti campak dan rubella. Vaksinasi cacar monyet bertujuan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Pada 1940-an, wabah cacar pernah terjadi namun bisa dikendalikan karena vaksinasi. Namun varian lain dari penyakit cacar selalu ada. Karena itu, vaksinasi cacar masih ada hingga saat ini.

"Di reduksi, diseminasi, dihilangkan. Sudah tidak ada lagi cacar-cacar yang bopeng-bopeng itu. Tapi cacar-cacar yang varian lain itu selalu ada," katanya.

3. Pemkab diminta tetap waspada

Dinkes Sulsel Sebut Pemberian Vaksin Cacar Monyet TerbatasIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai langkah antisipasi awal penyebaran cacar monyet di Sulsel, Erwan dengan mengimbau kepada Dinas Kesehatan di kabupaten / kota untuk memastikan sistem kewaspadaan dini dan risiko (SKDR) dilaksanakan dengan baik. Terlebih lagi jika menemukan dugaan monkeypox, maka hendaknya Dinas Kesehatan melaporkan dalam 1 x 24 jam.

"Puskesmas juga untuk mengimbau kepada masyarakatnya untuk segera melapor, segera memblok kasusnya agar tidak kemana mana. Juga memaksimalkan peran surveilans rumah sakit, untuk melapor bila ada kasus di RS," katanya.

Baca Juga: Waspada Cacar Monyet di Indonesia, Ini Rekomendasi PB IDI 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya