Dinkes Sulsel Catat 8 Kasus Gagal Ginjal Akut, 5 Anak Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat, sejauh ini ada 8 kasus yang dilaporkan sebagai penyakit gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) pada anak di Sulsel. Sebanyak 5 di antaranya bahkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Rosmini Pandin, menyebut pihaknya telah mengevaluasi dari data-data yang dihimpun. Hasilnya, ada 6 kasus terkonfirmasi sebelum Agustus 2022 dan 2 kasus baru terkonfirmasi pada Oktober 2022.
"Dari kasus itu, 5 meninggal dunia, 1 masih dirawat dan 2 sembuh," kata Rosmini di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (24/10/2022).
1. Pasien berusia 8 bulan hingga 12 tahun
Rosmini menyebutkan para pasien gagal ginjal akut tersebut rata-rata berusia antara 8 bulan sampai 12 tahun. Selain itu, beberapa pasien juga memiliki penyakit lain sebelum akhirnya terkonfirmasi mengidap gagal ginjal akut.
Pada 6 kasus pertama, seluruh pasien dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Setelah epidemiolog meneliti obat yang dikonsumsi, ditemukan ada kelebihan dosis zat pelarut pada tubuh pasien.
"Yang 6 kasus sebelum Agustus itu terkonfirmasi COVID-19. Belum diperiksa obatnya waktu itu, nanti setelah ada penelitian epidemiologi, baru dikroscek semua, akhirnya ditemukan ternyata memang ada kelebihan dosis zat pelarut," kata Rosmini.
2. Dua kasus masih didalami
Sementara pada 2 kasus yang ditemukan pada Oktober, Dinkes Sulsel masih berupaya memverifikasinya. Jika nantinya terkonfirmasi Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI), maka Dinkes Sulsel akan segera melaporkan hal tersebut.
"Diinput di google form supaya didata. Dari data yang terkumpul akan diselidiki. Ada formnya ditanya ke pasien tersebut kemudian didiskusikan secara tim," kata Rosmini.
Baca Juga: Dinkes Sulsel Minta Waspadai Gagal Ginjal Akut pada Anak
3. Tim khusus dibentuk untuk kasus gagal ginjal akut
Terkait fasilitas kesehatan, Rosmini mengklaim bahwa sejauh ini rumah sakit sudah dipersiapkan untuk memenuhi standar pelayanan dalam penanganan penyakit itu. Bahkan, Rumah Sakit Pusat (RSP) Wahidin Sudirohusodo sebagai salah satu rumah sakit rujukan telah membentuk Tim Khusus penanganan gagal ginjal akut pada anak.
Tim itu beranggotakan dokter-dokter spesialis, terutama dokter ginjal pada anak kemudian dokter spesialis patologi klinik dan beberapa perawat yang mengetahui terkait penanganan anak.
"Kalau ringan bisa segera direspon. Kalau berat maka harus cuci darah," katanya.
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut, Dinkes Sulsel Himpun Data dari 24 Daerah