Debat Pilkada Makassar, Appi-Rahman Sindir Smart City Danny Pomanto

Keempat paslon langsung saling serang ide dan gagasan

Makassar, IDN Times - Tampil pada debat publik kedua, Selasa (24/11/2020), pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar langsung saling serang ide dan gagasan. Debat kedua ini mengambil tema Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Penataan Kawasan Perkotaan, dan Ekonomi. 

Keempat paslon tampil agresif baik dalam menjawab pertanyaan maupun saat menanggapi pertanyaan atau pernyataan lawan. Paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin dan Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) menjadi paslon pertama yang mendapatkan pertanyaan panelis tentang reformasi birokrasi. 

Appi-Rahman mendapatkan pertanyaan mengenai bagaimana mengoptimalkan teknologi dan informasi dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektivitas kerja pemerintah daerah.

1. Appi-Rahman tekankan transparansi pengadaan barang dan jasa

Debat Pilkada Makassar, Appi-Rahman Sindir Smart City Danny PomantoTangkapan gambar video debat Pilkada Makassar. Dok. IDN Times/iNews

Menjawab pertanyaan tersebut, Rahman Bando menjelaskan bahwa teknologi informasi telah dijalani bersama dalam Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, mereka akan melakukan transparansi dari seleksi dan promosi ASN di Kota Makassar untuk pengelolaan tata kelola birokrasi yang baik.

"Bagaimana kita terapkan e-budgeting dan e-planning terkoneksi di antar SKPD dan juga terkoneksi dengan Bappenas. Sekarang ini juga sudah diterapkan bahkan sampai dengan KPK," jelas Rahman.

Selain itu, hal terpenting menurut Rahman adalah transparansi pengadaan barang dan jasa. Hal itu dilakukan secara elektronik yang menggunakan sistem teknologi agar bisa diakses oleh semua pihak.

"Sekarang kita tidak boleh melakukan secara manual untuk pengadaan barang dan jasa. Oleh karena itu, e-katalog menjadi kunci sukses dari transparansi dan keterbukaan ini untuk menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme," ucap Rahman.

2. Tiga paslon lain menanggapi pernyataan Rahman

Debat Pilkada Makassar, Appi-Rahman Sindir Smart City Danny PomantoTangkapan layar dari video debat Pilkada Makassar, Selasa (24/11/2020). Dok IDN Times/iNews

Paslon nomor urut 3, Syamsu Rizal dan Fadli Ananda, menanggapi jawaban Rahman. Ical, sapaan Syamsu Rizal, menanyakan apa yang akan dilakukan paslon 2 jika terpilih sebagai wali kota atau wakil wali kota untuk membuat SDM melek IT.

"Kalau kami insya Allah akan mereformasi duluan bagaimana SDM sehingga mereka bisa melaksanakan tugas itu sehingga mampu betul-betul mendukung pelaksanaan birokrasi berdasarkan IT," kata Ical.

Pernyataan paslon nomor urut 2 juga ditanggapi oleh Paslon nomor urut 4, Irman Yasin Limpo dan Andi Zunnun Armin. Irman atau yang akrab disapa None mengatakan digital dan teknologi pemerintahan saat ini masih terkesan komputerisasi, padahal seharusnya lebih jauh lagi. 

"Apa yang paslon 2 nyatakan tadi, saya menganggap itu masih komputerisasi. Belum pada proses digitalisasi yang terkoneksi berdasarkan rekam big data, artificial inteligensia dan internet of things. Jadi prinsip saya bahwa proses ke depan harusnya lebih maju lagi dari sekedar komputerisasi," ucap Irman.

Sementara itu, paslon nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi, juga menyorot digitalisasi. Menurut Fatma, digitalisasi sesuai dengan visi misi mereka. Saat ini, suka tidak suka, masyarakat memang harus hidup di tengah digitalisasi.

"Itu dimulai dari e-planning, e-recruitment, dan e-budgeting di mana dengan digitalisasi tentunya semua kebocoran-kebocoran itu bisa diminimalisir begitu juga dengan maladministrasi yang ada," kata Fatma.

Baca Juga: Appi-Rahman Sesumbar Kuasai Tema Debat Publik Kedua Pilkada Makassar

3. Rahman sindir konsep smart city

Debat Pilkada Makassar, Appi-Rahman Sindir Smart City Danny PomantoPaslon Pilkada Makassar nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando saat pengundian nomor urut di Hotel Harper Makassar, Kamis (24/9/2020). Dok KPU Makassar

Pertanyaan dan pernyataan ketiga paslon itu ditanggapi kembali paslon nomor urut 2. Rahman mengatakan, kondisi IT yang dimiliki sekarang masih harus dibenahi total. Kata Rahman, dulu Makassar sudah mencoba membuat aplikasi atau sistem yang terkoneksi. Tapi sampai dirinya pensiun 1 Agustus 2020, hal itu tidak bisa berjalan dengan baik. 

"Oleh karena itu, saya bersama Pak Munafri bertekad untuk melakukan pembenahan total dalam sistem digitalisasi IT dalam Pemkot Makassar ke depan apabila kami dipercaya oleh rakyat Makassar untuk memimpin kota ini," ujar Rahman.

Namun Rahman mengaku tidak bisa menarik kesimpulan dari pernyataan yang disampaikan Fatma yang hanya menjelaskan digitalisasi. 

Lebih lanjut, Rahman mengakui bahwa sistem birokrasi digital di Pemkot Makassar memang pernah digagas oleh Ramdhan Pomanto dan Syamsu Rizal dengan konsep Smart City. Tapi sayangnya hal itu tidak berjalan baik sampai hari ini dan kini masih semi manual.

"Kami akan melakukan pembenahan sebaik-baiknya. Insyaallah di masa yang akan datang kalau kami mendapat kesempatan dan dipercaya untuk memimpin Makassar," kata Rahman.

Baca Juga: [BREAKING] Debat Pilkada Makassar Bergairah, Rahman Sentil Indeks Korupsi 2017

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya