Cerita Korban Kebakaran di Makassar yang Rumahnya Tinggal Puing

Cuma bisa menyelamatkan foto-foto kenangan

Makassar, IDN Times - Korban kebakaran di Komplek Lepping di Jalan Muhammad Tahir, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, hanya bisa menatap puing-puing bangunan rumahnya, Kamis (12/8/2021). Aroma terbakar dan asap terlihat masih mengepul di beberapa bagian.

Hariati Dg Kebo (59) salah satunya. Dia kehilangan seluruh hartanya ketika rumah yang ditinggalnya selama 30 tahun ludes terbakar. Rumahnya termasuk satu dari 110 rumah di kompleks tersebut yang hangus dilalap api pada Rabu 11 Agustus 2021 pagi.

"Tinggal begini saja. Barang-barang tidak ada yang bisa diselamatkan," ujar Hariati kepada IDN Times di antara puing-puing bangunan rumahnya, Kamis.

Baca Juga: Danny Janji Penuhi Kebutuhan Dasar Korban Kebakaran Jongaya Makassar

1. Warga panik saat terjadi kebakaran

Cerita Korban Kebakaran di Makassar yang Rumahnya Tinggal PuingKondisi setelah kebakaran di Kompleks Lepping, Jalan Muh Tahir Makassar, Kamis (12/8/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Saat kejadian, Hariati dan suaminya berada di rumah. Mereka hanya tinggal berdua karena ketiga anaknya telah berkeluarga masing-masing. Sesekali kemenakannya akan menemaninya di rumah karena kondisi kesehatannya yang terkadang kurang baik.

Ketika api mulai melahap rumah-rumah di sana dengan cepat, Hariati langsung menelepon kemenakannya yang juga tinggal tak jauh dari kompleks tersebut. Dia meminta pertolongan karena mereka berdua terjebak di dalam rumah.

"Waktu dengar ada kebakaran di belakang, saya langsung panik. Saya menelpon ke saudara untuk jemput saya," ujarnya.

2. Menyelamatkan foto-foto kenangan

Cerita Korban Kebakaran di Makassar yang Rumahnya Tinggal PuingWarga menyelamatkan barang-barang usai kebakaran di Kompleks Lepping, Jalan Muh Tahir Makassar, Kamis (12/8/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Meskipun semua harta benda ludes terbakar, tapi Hariati tetap berusaha mencari barang-barang di antara puing-puing bangunan. Barangkali saja masih ada yang bisa diambil.

Di antara puing-puing bangunan yang masih mengeluarkan kepulan asap, anak Hariati mengambil foto-foto keluarga yang tampak masih utuh. Walaupun hanya foto, setidaknya bagi mereka itu merupakan kenangan tersendiri.

"Kita selamatkan foto pernikahan anak. Ini mami yang ada," katanya.

3. Tinggal sementara di rumah keluarga

Cerita Korban Kebakaran di Makassar yang Rumahnya Tinggal PuingKondisi setelah kebakaran di Kompleks Lepping, Jalan Muh Tahir Makassar, Kamis (12/8/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Kini Hariati dan suaminya tak bisa tinggal di rumahnya yang sebagiannya sudah menjadi abu. Untuk sementara waktu, dia pun harus tinggal di rumah keluarganya yang tak jauh dari lokasi kebakaran.

Puing-puing rumahnya menjadi tempat persinggahan bagi beberapa gerobak yang menjual burger. "Ada ji rumah keluarga di depan. Jadi kita tinggal di sana dulu," katanya.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Makassar, 110 Rumah Hangus Terbakar 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya