Atasi Banjir, Pemprov Sulsel Usul Tambah Kolam Retensi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang sempat terjadi baru-baru ini mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan. Hal ini menjadi masalah klasik yang harus segera diatasi.
Untuk mengatasi banjir, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengusulkan penambahan kolam regulasi. Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat rapat evaluasi terkait mitigasi dan penanggulangan banjir di Rujab Gubernur Sulsel, Senin, (21/11/2022).
“Usulan kami itu untuk penambahan kolam regulasi/retensi pada lahan 200-300 Ha dan tanggul penahan banjir," kata Sudirman.
Baca Juga: Disnakertrans Bahas Ulang Formula UMP Sulsel 2023, Pengumuman Ditunda
1. Sudirman minta Pemda evaluasi penataan ruang
Sudirman juga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mengevaluasi penataan ruang terutama di daerah hulu yang jadi lokasi serapan air. Menurutnya, hal ini akan memakan waktu perencanaan jangka panjang dan perlu dimulai untuk bertahap agar lebih progressif.
"Kebijakan penataan ruang hulu oleh masing-masing kabupaten kota harus dikendalikan. Mulai dari pencegahan pembalakan hutan,” kata Sudirman.
2. Rencana lokasi penambahan retensi
Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno menyebutkan rencana lokasi penambahan kolam retensi di wilayah Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Selain berfungsi sebagai reduksi banjir, kolam regulasi Jambua juga berpotensi sebagai reservoir air baku.
Untuk wilayah Kecamatan Manggala di Kota Makassar, Djaya mengakui lokasi ini sering tergenang pada musim hujan. Selain itu, lokasi tersebut juga memiliki tutupan lahan berupa rawa, sawah, belukar, serta pemukiman dengan kepadatan rendah.
"Lokasi ini direncanakan sebagai kawasan campuran, hutan kota, resapan air, dan budidaya pertanian lahan basah," jelas Djaya Sukarno.
Berdasarkan ketinggian lahan yang diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui produk DEMNAS, Kota Makassar diperkirakan berada di ketinggian +0,00 sampai +25,00 meter.
“Untuk Kota Makassar, didominasi oleh lahan dengan elevasi rendah (+0,00 sampai +5,00),” kata Djaya Sukarno.
3. Daerah-daerah rawan banjir
Banjir kerap melanda sejumlah daerah ketika musim hujan tiba. Pada 11 November 2022 lalu, sejumlah kabupaten di Sulsel mengalami banjir. Di antaranya, Makassar, Parepare, dan Jeneponto.
Selain itu, sejumlah daerah juga termasuk daerah rawan banjir. Di antaranya, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Wajo, Soppeng, Gowa, Jeneponto dan Makassar.
Baca Juga: KPU Sulsel: Disabilitas Punya Ruang Menjadi Anggota PPK dan PPS