Cerita Legiun Veteran Agus Suryadi Gabung Operasi Seroja di Usia Belia
Tiga bulan hanya makan buah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Para anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) selalu meninggalkan banyak cerita. Salah satunya adalah AKBP (Purn) Agus Suryadi. Lelaki paruh baya ini menceritakan kembali bagaimana dulu dia turut dalam salah satu peristiwa paling bersejarah di Indonesia, yakni Operasi Seroja.
Suryadi bergabung dalam Operasi Seroja sekitar akhir tahun 1975 di usianya yang masih sangat belia yakni 19 tahun. Dia ikut terlibat dalam Operasi Seroja padahal sebelumnya tak memiliki pengalaman apapun di medan tempur.
Berlatar belakang sebagai anggota Brimob, dia tidak memiliki pengalaman apapun soal medan perang. Maka dari itu, dia banyak berlatih sebelum benar-benar terjun langsung di medan tempur.
"19 tahun langsung ikut gabung sebagai sukarelawan. Saya Brimob, baru tamat Brimob langsung dikirim ke sana. Belum ada pengalaman perang saat itu. Dilatih selama 3 bulan, sebelum diberangkatkan," kata Suryadi yang ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (15/8/2023).
1. Langsung disambut suara tembakan
Suryadi berangkat sebagai kompi pertama yaitu Kompi 36. Rombongan berangkat naik kapal laut dari Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menuju Kabupaten Baucau yang secara administriatif saat itu masih berada di wilayah Provinsi Timor Timur.
Setibanya di Kabupaten Baucau, mereka dikawal kapal selam. Kemudian setelah mendarat, satu regu menaiki perahu karet untuk masuk ke wilayah tersebut. Namun tiba-tiba, rombongan mereka diserang sehingga Angkatan Laut langsung mengeluarkan tembakan.
"Di sana dulu saya sama-sama satu kapal dengan Batalyon 721 dari Pinrang, kurang lebih 100 orang sama saya 1 kompi," kata Suryadi.
Saat itu, rombongan mereka dipimpin oleh Kolonel Pieter Sambo yang tidak lain adalah paman dari Ferdy Sambo. Menurut Suryadi, Pieter Sambo merupakan pimpinan yang disegani kala itu.
"Yang dari kepolisian itu, dia pimpinan saya dulu. Komandan pasukan saya di sana. Sosok Pieter Sambo, beliau gagah, tegas, semua polisi dia yang pimpin di Timor Timur. Selama satu tahun saya ikut perintahnya beliau," kata Suryadi.
Baca Juga: Sejarah Orang Bugis di Singapura, dan Bukti Dominasi Para Perantau
Baca Juga: Mengenal Ambo Dalle, Sosok Ulama Mahsyur dari Tanah Bugis