Tim Kemenparekraf Terpesona Desa Wisata Rinding Allo di Luwu Utara
Masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Desa Rinding Allo di Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, jadi salah satu desa wisata yang masuk daftar 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023. ADWI diikuti 44.575 desa di seluruh Indonesia.
ADWI merupakan program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam rangka memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa. Salah satu tahapannya adalah kunjungan tim juri Kemenparekraf.
Dewan Juri terdiri dari Fathul Yadi dan Mangku Nyoman Kandia, mengunjungi lokasi-lokasi yang menjadi kategori penilaian. Kegiatan visitasi sendiri juga menjadi ajang promosi bagi 75 besar desa wisata ADWI untuk meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus meningkatkan omzet penjualan produk ekonomi kreatif lokal. Tim juri mengunjungi Desa Rinding Alllo pada 6 hingga 8 Juli 2023.
Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua, yang turut serta dalam visitasi, memuji potensi wisata Desa Rinding Allo. Dia memberi selamat atas keberhasilan desa masuk daftar 75 besar ADWI 2023.
"Selamat kepada Desa Rinding Allo, memang keindahan alam dan budayanya luar biasa, harganya mahal, ini sesuatu yang punya ke khasannya sendiri. Ini seperti di Austria dan Swiss, tinggal dibuatkan area olahraga tracking, camper van, dan sebagainya," kata Indra, dikutip dari laman Pemkab Luwu Utara, Selasa (11/7/2023).
"Rinding Allo ini budaya dan pemandangannya luar biasa tinggal bagaimana mengemasnya untuk disebarluaskan. Banyak yang positif di sini, sehingga calon wisatawan bisa diajak tinggal di sini berdampingan dengan masyarakat, seperti di Wae Rebo," ungkapnya.
Baca Juga: Kementan Bangun Kampung Hortikultura di Luwu Utara
1. Potensi wisata Desa Rinding Allo
Menurut data ADWI, Desa Rinding Allo terleteak di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Desa di pegunungan itu memiliki panorama indah mempesona dibalut udara sejuk dengan budaya masyarakat yang masih terjaga.
Secara umum masyarakat Desa Rinding Allo bermata pencaharian petani sawah dan perkebunan serta sebahagian masih menggeluti budaya menenun. Perkampungan Rinding Allo dikelilingi sawah terasering dan perkebunan hortikultura serta sebahagian rumah-rumah warga dijadikan rumah tenun untuk memproduksi kain tradisional Tenun Rongkong yang merupakan salah satu identitas kejayaan peradaban kerajaan Luwu di masa lampau.
Sudah menjadi hal yang lumrah jika para wisatawan yang berkunjung ke desa Rinding Allo akan merasakan pengalaman hidup dalam suasana pedesaan yang asri. Dimana para wisatawan akan menginap di homestay bersama warga dan akan menikmati kebiasaan hidup warga desa, mulai dari kebiasaan memasak di dapur tungku menggunakan kayu bakar, dan pengunjung juga dapat belajar seni budaya seperti proses pembuatan tenun rongkong di tengah hamparan sawah terasering, tarian tradisional hingga turun sawah untuk tangkap ikan maupun tanam atau panen padi.
Baca Juga: Pesona Desa Wisata Pepandungan Enrekang, Ada Lumbung Padi Tradisional