TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejoli Mahasiswa di Makassar Kerja Sama Merampok dan Membunuh

Polisi ungkap motif pelaku ingin menguasai harta korban

Sepasang kekasih berstatus mahasiswa di Makassar jadi pelaku pembunuhan berencana dengan motif ekonomi. (Dok. Polrestabes Makassar)

Makassar, IDN Times - Petugas kepolisian mengungkap pelaku pembunuhan seorang wanita berusia 63 tahun di Jalan Toddopuli Raya 18, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Pelaku, FS dan MS, keduanya 19 tahun, merupakan pasangan kekasih yang masih berstatus mahasiswa perguruan tinggi swasta di Makassar.

Korban bernama Hajjah Tarima (63 tahun) ditemukan meninggal dengan luka lebam di wajah, pada Selasa (4/6/2024). Dari hasil serangkaian penyelidikan, petugas Polrestabes Makassar kemudian menangkap kedua pelaku, yang diduga telah merencanakan pembunuhan terhadap korban.

"Motif pelaku untuk menguasai harta, motif ekonomi. Pelaku mempunyai utang kepada korban sejumlah Rp7 juta, selain jengkel karena sering ditagih, (pelaku) juga ingin mendapatkan uang (korban," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana, pada konferensi pers di kantornya, Kamis (6/6/2024).

Baca Juga: Kebakaran, Tiga Rumah Warga di Makassar Ludes Dilalap Si Jago Merah

1. Dekat dengan korban, pelaku wanita mengajak pacarnya membunuh

Kasat Reskrim mengatakan, menurut penyelidikan serta keterangan pelaku, peristiwa pembunuhan terjadi pada Selasa sekitar pukul satu hingga pukul tiga dini hari. Kedua pelaku ditangkap sehari setelahnya, dengan barang bukti uang puluhan juta serta sejumlah perhiasan emas.

Pembunuhan, kata Kompol Devi, berawal dari rencana FS, pelaku perempuan. FS diketahui punya hubungan dekat dengan korban.

FS mengajak pacarnya, MS agar membantu membunuh korban. FS berdalih bahwa dia ingin menagih utang korban terhadap orang tuanya senilai Rp80 juta. Awalnya MS menolak, namun belakangan akhirnya turut terlibat.

Polisi juga menemukan indikasi pelaku telah merencanakan pembunuhan. Hal itu diketahui dari riwayat di ponsel pelaku, yang mencari informasi tentang pembunuhan di internet.

"Sekitar dua minggu sebelum kejadian, dicek di ponsel, pelaku sudah melakukan pencarian kapan manusia bisa bertahan nafasnya jika ditutupi pakai bantal. Kira-kira butuh berapa menit sebelum korban meninggal," Devi menerangkan.

2. Kronologi pembunuhan: pelaku perempuan membekap, pacarnya memegang tangan korban

Devi menceritakan kronologi pembunuhan Hajjah Tarima, yang dimulai saat kedua pelaku nongkrong di sebuah warung kopi pada Senin malam. Sekitar pukul sebelas malam, FS meminta diantar oleh MS ke rumah korban. Maksudnya untuk mengecek apakah korban sudah tertidur atau belum, sedangkan MS kembali ke warkop. 

Pada Selasa sekitar pukul dua dini hari, FS kembali menghubungi pacarnya agar datang, karena korban sudah tertidur. Pada sekitar waktu itulah para pelaku memasuki kamar korban untuk membunuhnya. Pelaku perempuan membekap muka korban dengan bantal, sedangkan pacarnya memegangi tangan korban.

"Kemudian perempuan mengambil remote AC, dipukulkan berkali-kali ke kepala korban," ucap Devi.

Usai memastikan korban tak bernyawa, pelaku keluar dari kamar itu dengan membawa sejumlah perhiasan serta uang. Namun pelaku juga meninggalkan sejumlah barang berharga korban, seperti cincin dan handphone.

Berita Terkini Lainnya