TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Relawan Ganjar Edukasi Nelayan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Sosialisasi ketokohan Ganjar Pranowo sambil edukasi

Komunitas Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan mengedukasi masyarakat nelayan sekaligus menyosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon presiden, di Pulau Barrang Lompo, Makassar, Jumat (14/7/2023). (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Komunitas Nelayan Pesisir (KNP) Sulawesi Selatan mengajak para nelayan ikut menjaga kelestarian ekosistem lingkungan laut.

Ajakan itu disampaikan saat menggelar edukasi kepada nelayan di Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, Jumat sore (14/7/2023). Edukasi jadi salah satu rangkaian sosialisasi ketokohan kandidat calon presiden Ganjar Pranowo kepada masyarakat pesisir.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan edukasi buat masyarakat kepulauan Barrang Lompo untuk lebih menggunakan alat tangkap secara ramah lingkungan," kata Koordinator Wilayah (Korwil) KNP Sulawesi Selatan, Indra Gunawan, dalam keterangannya, Sabtu (15/7/2023).

1. Nelayan diajak meninggalkan teknik tangkap merusak lingkungan

Hasil tangkapan ikan nelayan. ANTARA FOTO/Rahmad

Indra mengatakan, ikan-ikan di laut membutuhkan lingkungan yang sehat, Mulai air hingga terumbu karang sebagai tempat tinggalnya. Ekosistem laut itu pun dinilai rentan mengalami kerusakan akibat penanganan ikan yang salah.

Beberapa cara menangkap ikan yang merusak lingkungan di antaranya seperti menggunakan pukat hingga bahan peledak. Sayangnya, praktek tersebut diakui masih banyak dilakukan oleh oknum nelayan di daerahnya.

Oleh karena itu, para sukarelawan Ganjar Pranowo merasa tergerak untuk menyadarkan para nelayan yang masih menggunakan teknik dan alat tangkap ikan yang merusak lingkungan.

"Jadi, tujuan dari kegiatan ini merupakan kegiatan edukatif yang mana kami berusaha untuk lebih mendekatkan diri ke masyarakat dan memberikan gambaran umum terkait bagaimana penggunaan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan," ucap Indra.

2. Tak sekadar mengejar hasil tangkap, dampak terhadap lingkungan juga harus dipikirkan

Ilustrasi kapal-kapal nelayan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Para peserta diajak untuk tidak hanya mengejar hasil tangkapan ikan yang banyak tetapi juga ikut memikirkan dampaknya terhadap ekosistem laut dengan memilih alat yang ramah lingkungan.

"Alat tangkap yang ramah lingkungan itu alat tangkap yang tidak merusak ekosistem yang lain. Karena, ada beberapa alat tangkap itu yang bisa merusak terumbu karang dan hewan-hewan lain yang ada di laut," kata Indra.

Di Pulau Barrang Lompo sendiri, terdapat lebih dari 5.000 orang penduduk di mana ada sekitar 80-90 persen di antaranya yang berprofesi sebagai nelayan. Seperti diakui salah seorang nelayan muda bernama Muh Adnan.

Menurutnya, jenis ikan yang banyak diburu para nelayan di sana salah satunya adalah cumi-cumi. Setelah mengikuti kegiatan kali ini, ia berjanji untuk menggunakan alat pancing manual yang lebih ramah lingkungan.

"Kegiatan ini sangat positif karena dengan adanya kegiatan ini para nelayan di sini terbantu, lebih mengetahui tentang alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem laut seperti merusak terumbu karang dan lain sebagainya," tutur Adnan.

Berita Terkini Lainnya