[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat Pandemik

Ada 12 kabupaten/kota yang memilih pemimpin daerah

Makassar, IDN Times - Tahun 2020 jadi masa yang cukup melelahkan bagi dunia politik di Makassar. Dengan agenda Pilkada Serentak di 12 kabupaten/kota pada 9 Desember, partai-partai mulai bergerak melakukan penjaringan kandidat pemimpin daerah. Banyak yang langsung tancap gas di bulan Januari.

Irman "None" Yasin Limpo dan Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto menyatakan siap bertarung di Pilwalkot Makassar, meski waktu itu masih melirik jalur perseorangan. Tiga nama lain dari jalur serupa juga mencuat yakni Andi Munawar Syahrir, Iriyanto Baso Ence dan Jabal Nur, Muhammad Ismak dan Andi Budi Pawawoi.

Turut pula Bupati Gowa petahana, Adnan Purichta Ichsan, yang berancang-ancang maju sebagai cabup independen pada Pilkada Gowa.

Proses penjaringan masih berjalan hingga akhir Januari, salah satunya yakni NasDem. Jelang Februari, partai yang masuk dalam gerbong pemerintah Jokowi periode pertama itu baru menyerahkan rekomendasi di lima daerah pemilihan, yakni Maros, Barru, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara.

1. Proses penjaringan calon kandidat di Pilkada Serentak 2020 sudah dimulai sejak bulan Februari

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikDanny Pomanto dalam Musyawarah Rakyat di CCC Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Masuk bulan Februari, partai-partai masih memilah-milih calon petarung. Salah satunya, PPP yang sempat membidik Munafri "Appi" Arifuddin sebagai balon di Pilwalkot Makassar.

Di Pilkada Gowa, pasangan petahana Adnan Purichta Ichsan dan Abdul Rauf Malaganni, mendeklarasikan pencalonan pada 15 Februari. Jalur perseorangan dengan mantap mereka pilih, meski banyak partai yang menyatakan siap mendukung.

Di Pilwalkot Makassar, jalur perseorangan ternyata tak kunjung ditempuh oleh para bakal calon. Hingga 23 Februari, beberapa figur yang digadang-gadang maju sebagai calon independen ternyata tak kunjung mengumpulkan dokumen pendaftaran.

Sempat rencanakan maju di jalur perseorangan, Danny Pomanto memutuskan bertarung sebagai calon usungan parpol. NasDem bahkan telah merekomendasikan Wali Kota Makassar periode 2014-2019 pada 20 Februari.

"Sudah saya putuskan tadi, rakyat meminta untuk saya maju melalui jalur partai. Itu rakyat yang meminta makanya saya siap maju melalui dukungan partai," ungkapnya di acara Musyawarah Rakyat, di Gedung Celebes Convention Center (CCC), Sabtu 22 Februari.

Alhasil, Pilwalkot Makassar tak diikuti oleh satupun calon independen. Berbeda dengan Pilwalkot 2013 yang diikuti oleh empat pasang kandidat perseorangan.

2. Awal Maret, Danny Pomanto sempat menerima surat tugas dari Partai Golkar untuk Pilwalkot Makassar 2020

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikPenyerahan surat tugas kepada Moh Ramdhan Pomanto di Celebes Convention Center, Minggu (8/3). IDN Times/Istimewa

Sempat diisukan dampingi Syamsu Rizal sebagai Calon Wakil Wali Kota, Munafri Arifuddin menegaskan dirinya ogah maju sebagai 02. "Kalau ada yang menawarkan saya jadi 02, lebih baik kita sama-sama maju 01 dan masing-masing cari 02. Nanti kita bertemu di arena," tegasnya dalam acara diskusi Bedah Visi-Misi dan Kendaraan Politik Appi di Gedung Lestari 45, Minggu, 1 Maret.

Di awal Maret, giliran Golkar yang menyerahkan rekomendasi bakal calon usungan. Namun belum ada nama pasti untuk Pilkada Tana Toraja dan Pilwalkot Makassar. Bola salju berhenti bergulir di acara Tasyakuran dan Deklarasi Pilkada 2020 Sulsel di Celebes Convention Center (CCC), Minggu 8 Maret.

Disaksikan langsung oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Danny Pomanto menerima surat tugas untuk bertarung dalam kontestasi perebutan kursi kepala daerah. 

Surat tugas Golkar juga diserahkan pada beberapa kandidat lain. Mereka adalah Tajerimin (Maros), Andi Ilham Zainuddin (Pangkep), Malkan Amin (Barru), Andi Kaswadi Razak (Soppeng), Yohanes Bassang (Toraja Utara), Thoriq Husler (Luwu Timur), Indah Putri Indriani (Luwu Utara), Andi Hamzah Pakki (Bulukumba) dan Muh. Basli Ali (Selayar).

Geliat aktivitas partai jelang Pilkada 2020 sempat tersendat di pertengahan Maret hingga Mei. Ini bersamaan dengan pengumuman bahwa virus corona mutasi baru, COVID-19, telah masuk ke Indonesia. KPU bahkan menunda sejumlah tahapan menuju Pilkada 2020.

3. Pada 26 Juni, Golkar menerbitkan surat rekomendasi untuk seluruh daerah pemilihan di Sulsel

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikBakal Calon Wali Kota Makassar Irman Yasin Limpo. IDN Times/Istimewa

Proses menuju pesta demokrasi tingkat daerah kembali berlanjut setelah KPU menerbitkan surat KPT KPU Nomor 258 tahun 2020 pada 14 Juni. Petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 12 kabupaten/kota pun dilantik di bulan yang sama, baik melalui daring atau luring terbatas.

Partai-partai langsung tancap gas. Akhir Juni, NasDem mulai mendorong agar Danny Pomanto maju bersama salah satu kadernya, Fatmawati Rusdi sebagai kontestan Pilwalkot Makassar 2020.

"Rekam jejak dan juga pengalaman bertarung yang sudah tidak diragukan lagi dan potensinya memang bagus sekali untuk mereka dipaketkan," kata Ketua DPD Partai NasDem Makassar, Andi Rachmatika Dewi, Selasa 23 Juni.

Sementara itu pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Syamsu Rizal dan Fadli Ananda, diundang ke Jakarta pada 28 Juni. Keduanya menghadiri acara konsolidasi organisasi untuk Pilkada 2020 dan komitmen calon kepala daerah usungan partai PDI-Perjuangan.

Adapun Golkar baru menerbitkan rekomendasinya pada Senin 26 Juni. Untuk Pilwalkot Makassar, mereka mengusung Irman Yasin Limpo kendati sudah menyerahkan surat tugas pada Danny Pomanto.

Mereka yang mendapat rekomendasi Golkar adalah Thoriq Husler-Budiman di Luwu Timur, Indah Putri Indriani-Suaib Mansur di Luwu Utara, Andi Kaswadi Razak di Soppeng, Malkan Amin-Andi Salahuddin Rum di Barru, Muh. Basli Ali-Saiful Arif di Selayar, dan Yohannes Bassang-Frederik Palimbong di Toraja Utara.

Selanjutnya ada Andi Tajerimin-Havid Fasha di Maros, Andi Hamzah Pangki-Andi Murniaty Makking di Bulukumba, Andi Ilham Zainuddin-Andi Rismayani Syamsuddin di Pangkep, Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara di Tana Toraja, dan Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni di Gowa.

Pada 30 Juni, giliran Gerindra yang secara resmi memberi dukungan rekomendasi kepada Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi sebagai pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilkada Makassar 2020.

4. Akhir Agustus, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando jadi kandidat pertama yang mendeklarasikan diri maju ke Pilwalkot Makassar

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikPaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin - Abdul Rahman Bando menggelar deklarasi di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (21/8/2020). IDN Times/Istimewa

Bulan Juli, peta kekuatan di masing-masing daerah pemilihan mulai terkuak. Ketua DPP PDI-P Bidang Politik, Puan Maharani, secara virtual pada Jumat 17 Juli menyampaikan rekomendasi 45 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepada daerah untuk Pilkada Serentak 2020.

Di antaranya termasuk Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) di Pilwalkot Makassar, Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni di Pilkada Gowa serta Rahman Assagaf-Muammar Muhayang di Pilkada Pangkep.

Saat Demokrat kian dekat mendukung Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, Golkar pada 28 Juli secara resmi mengusung pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid (IMUN) di Pilwalkot Makassar. Ini diketahui melalui surat keputusan yang diteken langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F. Paulus.

Bulan Agustus, PKS menampik isu bakal menyeberang ke IMUN dan mengaku masih berada dalam gerbong DILAN di Pilkada Makassar. Partai berbasis Islam itu sejak jauh-jauh hari telah memberi surat tugas pada Wakil Wali Kota Makassar 2013-2018 tersebut.

Namun pada akhirnya, PKS tetap meninggalkan DILAN. Senin 28 Agustus, mereka secara resmi meyerahkan surat rekomendasi kepada IMUN. "Ah, itu biasa dalam politik. Ya memang begitulah dinamika dan realitas politik saat ini dan kita harus terima," ungkap Ical,-sapaan Syamsu Rizal-, perihal keputusan PKS.

Appi-Rahman jadi pasangan pertama yang menggelar deklarasi maju ke Pilwalkot Makassar 2020. Bertempat di Hotel Aryaduta Makassar pada Jumat 21 Agustus, hadir dalam deklarasi itu antara lain pengurus partai Demokrat, PPP, Perindo serta PSI.

5. Pasangan petahana, Bupati Adnan Purichta Ichsan dan Wabup Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio jadi satu-satunya peserta di Pilkada Gowa

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikPaslon Adnan Puritha Ichsan-Abdul Rauf Malaganni di Kabupaten Gowa dapat posisi kanan. Dok. Istimewa

Jelang masa pendaftaran peserta Pilkada Serentak 2020 di Sulsel pada 4-6 September, para calon kontestan di 12 daerah pemilihan mulai melakukan deklarasi. Di Makassar, setelah Appi-Rahman, menyusul tiga pasangan lain. Ada DILAN pada Selasa 31 Agustus (PDI-P, Hanura, PKB), IMUN pada Rabu 2 September (Golkar, PKS, PAN, Berkarya) kemudian Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi (akronim ADAMA) di hari Kamis 3 September.

Di dua kabupaten, Pilkada hanya diikuti oleh petahana sebagai calon tunggal. Pasangan Adnan Purichta Ichsan dan Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio (Adnan-Kio) tanpa saingan di Pilkada Gowa. Di Pilkada Soppeng, Andi Kaswadi Razak - Lutfi Halide berhadapan dengan kotak kosong.

Kabar mengejutkan datang dari Pilkada Barru. Andi Mirza Riogi, bakal cawabup pendamping petahana Suardi Saleh, gagal penuhi persyaratan kesehatan. Ia dinyatakan positif narkoba oleh tim pemeriksa kesehatan. Koalisi Nasdem-PDIP-PKS-Demokrat langsung bergerak cepat dengan menggandeng Aska Mappe, purnawirawan polisi, sebagai pasangan baru Suardi.

Masuk tahap penetapan calon pada akhir September, KPU Sulsel menunda pengesahan bakal calon kandidat di dua daerah pemilihan. Mereka adalah Irwan Bachri Syam-Andi Muhammad Rio Patiwiri (IBAS-RIO) di Luwu Timur dan Arsyad Kasmar-Andi Sukma (AKAS) di Luwu Utara.

Penyebabnya, Irwan dan Arsyad sempat dilaporkan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab.

6. Masa kampanye Pilkada Serentak 2020 berlangsung terbatas di tengah pandemik COVID-19

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikPasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Maros, Andi Tajerimin Nur (paling kiri) dan Havid S. Pasha (paling kanan), saat berkunjung ke Dusun Carangki, Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, pada hari Senin (28/9/2020). (Facebook.com/Tim Pemenangan Tajerimin)

Usai penetapan pasangan calon (23 September) dan pengundian nomor urut calon (24 September), seluruh kontestan Pilkada Serentak 2020 di Sulsel bakal berkampanye secara terbatas. Masa menemui masyarakat dan mengikuti debat antar kandidat berlangsung dari 26 September hingga 5 Desember.

Kampanye Pilkada 2020 pun dirasa sangat berbeda. Pandemik COVID-19 memaksa para kontestan tak menggelar mobilisasi massa secara besar-besaran. Penjabaran visi-misi dilakukan melalui tatap muka dengan peserta tak seberapa. Mereka pun dianjurkan oleh KPU untuk memaksimalkan ranah media sosial.

Survei demi survei dilakukan sebagai cara masyarakat mengetahui peta kekuatan politik. Debat demi debat dilakukan agar para pemilih bisa mendengar secara langsung apa saja yang ditawarkan para calon pemimpin daerah.

Debat antar kandidat dilakukan di daerah pemilihan masing-masing atau di Makassar, adu program sekaligus argumen antar kontestan Pilwalkot Makassar justru dihelat di Jakarta. Efisiensi anggaran jadi alasan utama.

"Bila kami melaksanakan di Jakarta, di stasiun TV nasional, kami bisa melakukan efisiensi sampai 50 persen anggaran karena tidak lagi harus menyewa hotel, dan lain-lain. Dan hanya terbatas personel yang bisa berangkat ke Jakarta," kata Endang dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Sabtu 24 September 2020.

7. Malkan Amin, salah satu kandidat di Pilkada Barru, meninggal dunia tepat di hari pencoblosan

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikCalon Bupati Barru nomor urut 3, Malkan Amin. Tangkapan layar

Meski sudah dipindah ke Jakarta, ketegangan tetap terasa. Salah satu anggota tim sukses Appi-Rahman ditikam oleh orang misterius di area sekitar venue debat kandidat pertama, Jalan Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu 7 November. Alhasil kepolisian setempat langsung memperketat penjagaan di dua debat Pilwalkot Makssar selanjutnya.

Sementara itu, debat publik kedua Pilkada Barru pada Selasa 24 November di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, hanya diikuti oleh satu pasang calon saja yakni petahana Suardi Saleh-Aska Mappe.

Dua pasang konstestan lainnya, Paslon nomor urut 1, Mudassir Hasri Gani-Aksah Kasim dan paslon nomor urut 3, Malkan Amin-Salahuddin Rum memilih mangkir. Dalam video berdurasi 3 menit 14 detik, Malkan mengaku tidak hadir lantaran kecewa kepada KPU Barru yang dinilainya tidak netral terhadap semua paslon.

Usai masa tenang dari 6-8 Desember, para pemilih terdaftar berdatangan ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya pada Selasa 9 Desember. Namun kabar duka datang dari Barru, Malkan Amin meninggal dunia di Makassar, tepat di hari pencoblosan. Anggota DPR-RI periode 1999-2004 dan 2009-2013 tersebut mangkat di usia 72 tahun.

"Saya dapat informasi beliau (almarhum Malkan Amin) meninggal karena COVID-19. Jadi proses pemakamannya mengikuti protokol kesehatan," ungkap Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe dalam keterangan tertulisnya, Rabu 10 Desember.

Baca Juga: [BREAKING] Rekor Baru, Adnan Purichta Unggul 91 Persen di Pilkada Gowa

8. Di usia 28 tahun, Muhammad Yusran Lalogau terpilih sebagai Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan periode 2021-2024

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikBupati terpilih Kabupaten Pangkep, Muhamamd Yusran Lalogau. (Dok. Tim Pemenangan MYL-SS)

Kabar juga datang dari Pilkada Luwu Timur. Bupati pertahana yang maju sebagai salah satu kandidat, Muh. Thoriq Husler, meninggal di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis 24 Desember lalu. Dia sempat positif COVID-19, namun tes terakhirnya sebelum meninggal dinyatakan negatif.

Kekhawatiran keselamatan para pemilih dan peserta Pilkada di masa pandemik seolah terbukti. Pada Rabu 16 Desember silam, Syamsu Rizal mengumumkan bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona. Lalu pada Kamis 17 Desember giliran bupati terpilih Maros, Chaidir Syam, yang masuk ruang isolasi RS Grestelina Makassar sebab terpapar COVID-19.

Pilkada Serentak 2020 Sulsel juga memunculkan sejumlah catatan. Pasangan petahana Adnan-Kio menang Pilkada Gowa dengan hasil fantastis. Mereka meraup 377.245 suara atau 91,1 persen dari total suara sah.

Di Pangkep, politikus NasDem yang baru menginjak usia 28 tahun yakni Muhammad Yusran Lalogau, terpilih sebagai bupati periode 2021-2024. Berpasangan dengan Wakil Bupati Pangkep petahana Syahban Sammana, mereka sukses mendulang 36,6 persen dari total suara sah.

Jelang tutup tahun, agaknya agenda Pilkada belum selesai. Menurut rilis data di laman resmi Mahkamah Konstitusi pada Rabu 24 Desember, ada gugatan perihal hasil Pilkada lima daerah yang sudah diajukan. Masing-masing di Bulukumba, Pangkep, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kabupaten Barru.

Pihak yang melayangkan gugatan adalah pasangan Askar HL- Arum Spink (Bulukumba), Abdul Rahman Assegaf-Muammar Muhayang (Pangkep), Irwan Bachri Syam-Andi Rio Patiwiri Hatta (Luwu Timur), Arsyad Kasmar-Andi Sukma (Luwu Utara),plus dua pasangan dari Barru yaitu Malkan Amin-Andi Salahuddin Rum dan Mudassir Hasri Gani-Aksah Kasim.

9. Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi terpilih sebagai Wali Kota - Wali Kota Makassar untuk empat tahun ke depan

[KALEIDOSKOP] Hiruk Pikuk Pilkada 2020 di Sulsel saat PandemikPasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan) dan Fatmawati Rusdi (kiri) menyampaikan keterangan pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/12/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Berikut ini daftar pemenang Pilkada Serentak 2020 di 12 kabupaten/kota Sulawesi Selatan, dengan rincian suara berdasarkan Sirekap KPU (Bupati/Wali Kota dan/atau Wakil Bupati/Wakil Wali Kota petahana ditandai dengan huruf tebal) :

  • Pilwalkot Makassar : Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi (41,3%, 218.907 suara)
  • Pilkada Gowa : Adnan Purichta Ichsan - Abdul Rauf Malaganni (91,1%, 377.245 suara)
  • Pilkada Maros : Chaidir Syam - Suhartina Bohari (42,3%, 82.394 suara)
  • Pilkada Bulukumba : Muchtar Ali Yusuf - Edy Manaf (39,2%, 92.978 suara)
  • Pilkada Selayar : Muh. Basli Ali - Saiful Arif (62,5%, 48,592 suara)
  • Pilkada Pangkep : Muh. Yusran Lalogau - Syahban Sammana (36,6%, 72.973 suara)
  • Pilkada Barru : Suardi Saleh - Aska Mappe (46,2%, 48.934 suara)
  • Pilkada Soppeng : Andi Kaswadi Razak - Lutfi Halide (86,3%, 114.030 suara)
  • Pilkada Tana Toraja : Theofilus Allorerung - Zadrak Tombeg (41,1%, 57.112 suara)
  • Pilkada Toraja Utara : Yohanis Bassang - Frederik V. Palimbong (44,1%, 40.515 suara)
  • Pilkada Luwu Utara : Indah Putri Indriani - Suaib Mansur (45,1%, 79.860 suara)
  • Pilkada Luwu Timur : Muh. Thoriq Husler - Budiman (52,8%, 86.175 suara)

Lantas siapa saja partai yang kandidat usungannya sukses menjadi jawara di Pilkada Serentak 2020 Sulawesi Selatan? Berikut daftarnya:

  • 7 pasangan : Gerindra
  • 6 pasangan : PDI-Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN, Demokrat
  • 4 pasangan : PKS, PPP
  • 3 pasangan : PKB, Hanura, PBB
  • 2 pasangan : Gelora (dukungan dan rekomendasi)
  • 1 pasangan : Berkarya, Perindo, PKPI

Baca Juga: Pilkada Makassar, Suara Golput Lebih Unggul dari Danny-Fatma

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya