Tol Makassar, Infrastruktur Berkelanjutan Penggerak Ekonomi

Jaringan tol dalam kota jadi simpul perekonomian

"Karena infrastruktur adalah urat nadi perekonomian"

Makassar, IDN Times – Anita seorang karyawasan swasta yang berkantor di Makassar. Setiap pagi, dia menempuh perjalanan sekitar 30 kilometer dari rumahnya di Kabupaten Maros. Demikian pula jalur sebaliknya dari kantor ke rumah.

Jika mengendarai mobilnya di jalan umum memasuki Makassar, ibu dua orang anak itu akan menyusuri sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan lalu berbelok kiri membelah jalan nasional AP Pettarani. Di ujung jalan, ada pertigaan Sultan Alauddin, kawasan tempat gedung kantornya berdiri. Kalau arus lalu lintas lancar, perjalanan itu bisa memakan waktu 1 jam 15 menit.

Ada pilihan lain. Begitu memasuki Makassar, Anita mengarahkan mobilnya setengah memutari simpang lima bandara lalu berkendara di sepanjang jalan bebas hambatan. Ada dua gerbang tol yang masing-masing ditebus dengan uang digital senilai Rp10 ribu. Dan hanya berkendara dengan waktu 20 menit, dia sudah berada di ujung Jalan AP Pettarani.

Bayangkan waktu yang terpangkas dibandingkan jika lewat jalan biasa!

Berkendara di jalan tol mungkin hal biasa bagi kamu yang sehari-hari beraktivitas di kota besar. Namun, pernahkah kamu mempertanyakan seberapa besar peranan sarana infrastruktur itu bagi kehidupan masyarakat?

Tol dalam kota membantu orang menghemat waktu tempuh. Akses tol yang menghubungkan berbagai titik strategis membuat aktivitas transportasi jadi lebih lancar dan efisien. Bagi sebagian orang, tol membuat distribusi logistik lebih baik karena ada jaminan ketepatan waktu. Secara makro, sistem transportasi yang lancar bermuara pada pertumbuhan ekonomi lebih baik.

IDN Times berbincang dengan Ismail Malliungan, Direktur PT Makassar Metro Network (MMN). Anak usaha PT Nusantara Infrastructure itu bersama PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) mengelola jaringan tol dalam kota di Makassar. Penjelasannya menggambarkan bagaimana tol menyediakan konektivitas yang berperan penting sebagai penopang aktivitas masyarakat.

“Kalau melihat posisi jalan tol sekarang, ini tentu menjadi sebuah penghubung simpul ekonomi,” kata Ismail saat ditemui di kantornya, Lantai 4 Menara Bosowa, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Kamis (24/11/2022).

1. Jalan tol jadi simpul penghubung aktivitas perekonomian

Tol Makassar, Infrastruktur Berkelanjutan Penggerak EkonomiPeta jaringan jalan tol dalam kota Makassar yang dikelola anak usaha PT Nusantara Infrastructure. (IDN Times/Aan Pranata

Jaringan jalan tol Makassar dikelola PT Marganutama Nusantara, unit bisnis dari PT Nusantara Infrastructure. Perusahaan ini membagi pengelolaan tol Makassar menjadi dua bagian. Jalan tol seksi I, II, dan III dikelola PT Makassar Metro Network (MMN), sedangkan seksi IV dioperasikan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).

Mulai beroperasi di tahun 1998, tol dalam kota Makassar kini terbentang sepanjang 21,65 kilometer. Rinciannya, PT MMN mengelola 10,08 Km, sedangkan PT JTSE sepanjang 11,57 kilometer. Terdapat 10 gerbang tol dengan 22 pintu gerbang tol otomatis dan 17 pintu hybrid.

Ismail, Direktur PT MMN menyebutkan, lalu lintas di jalan tol Makassar sekitar 95 ribu sampai 100 ribu kendaraan per hari. Jumlah itu dilihat dari rata-rata transaksi. Hitungan kasarnya, ada empat ribuan kendaraan yang melintas setiap jam.

Jalan tol PT MMN dan PT JTSE saling terkoneksi satu sama lain. Jaringannya menghubungkan sejumlah kawasan strategis di dalam kota Makassar. Dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta, Kawasan Industri Makassar dan beberapa kawasan industri lain, kawasan pergudangan, perkantoran, hingga area pengembangan kawasan terpadu.

Jalan tol layang AP Pettarani yang masuk di Seksi III merupakan ikon baru infrastruktur di Makassar. Dibangun di atas jalan protokol, tol itu berada di pusat perekonomian yang terletak di Kecamatan Panakkukang dan Rappocini, yang berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir.

Jalan AP Pettarani merupakan salah satu jalan utama dengan arus lalu lintas tertinggi di Makassar. Hadirnya jalan tol layang di sana memberikan kemudahan mobilitas, mengurai kemacetan, serta mengoptimalkan distribusi barang dan logistik.

“Kalau ditanya bagaimana peran jalan tol terhadap perekonomian, tentu ini sangat vital. Jalan tol, misalnya, jadi sebuah sistem jaringan yang menghubungkan pelabuhan dengan pusat-pusat distribusi dan pusat produksi untuk komoditas, baik itu barang yang didatangkan maupun akan dikirim keluar,” kata Ismail.

Karena peran vitalnya, pengembangan jaringan tol mutlak dibutuhkan seiring tumbuhnya sebuah kota. Termasuk jaringan jalan tol Makassar yang kini sedang tahap pengembangan.

“Pembangunan jalan tol merupakan prospek cerah yang tidak bisa berhenti. Karena infrastruktur adalah urat nadi perekonomian,” ucap Ismail.

2. Penopang ekspor-impor di gerbang kawasan Indonesia Timur

Tol Makassar, Infrastruktur Berkelanjutan Penggerak EkonomiAktivitas bongkar muat peti kemas di Makassar New Port, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (11/7/2019). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Pada 7 Februari, groundbreaking menandai dimulainya pembangunan jalan tol akses pelabuhan Makassar New Port. Proyek ini jadi pendukung pembangunan pelabuhan baru yang juga terus berjalan.

Jalan tol sepanjang 3,2 kilometer itu dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Lahannya dibebaskan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai pemilik dan pengelola pelabuhan Makassar New Port. Jika tidak ada masalah, akses jalan tol itu ditargetkan selesai pada Juli 2023.

Makassar New Port dibangun untuk memperluas kapasitas pelabuhan bongkar-muat peti kemas. Pelabuhan Soekarno-Hatta yang selama ini jadi pusat aktivitas bongkar-muat cuma mampu menampung sekitar 700 ribu TEUs (satuan kapasitas kargo) per tahun. Jika pembangunan tahap III atau ultimate rampung, kapasitasnya diperkirakan mencapai tiga juga TEUs.

Ismail mengatakan, hadirnya pelabuhan dengan kapasitas lebih besar tentu membutuhkan dukungan infrastruktur jalan mumpuni. Itu jadi alasan dibangun akses tol dari dan menuju Makassar New Port dari jaringan tol yang sudah ada.

“Dengan dibangunnya akses itu, akan tersedia jalan bebas hambatan untuk menghubungkan MNP dengan tol ke pergudangan, kawasan industri, dan juga men-support transportasi keluar Makassar dan juga sumber-sumber bahan baku untuk dibawa ke pelabuhan,” ucap Ismail.

Jalan tol akses MNP dibangun teknologi struktur tol layang. Per 24 November 2022, progres pembangunan disebut sudah 32,15 persen. Pembangunan melibatkan 700 orang pekerja, dengan komposisi 60 persen tenaga lokal. Material bahan tol diproduksi di dalam negeri.

Makassar New Port, sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), jadi harapan baru untuk meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia. Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, MNP Tahap 1A telah dioperasikan sejak November 2018. Saat ini sudah tersedia lapangan penumpukan peti kemas seluas 16 hektare. Pada tahun 2023, dengan hadirnya akses jalan tol, MNP diproyeksikan mampu melayani 900 ribu TEUs peti kemas.

Akses jalan tol yang terkoneksi dengan MNP dipercaya bisa meningkatkan konektivitas. Sehingga waktu tempuh transportasi peti kemas akan empat kali lebih cepat dari kondisi sebelum ada akses jalan tol. 

“Hadirnya akses ini tentu akan meningkatkan kelancaran arus logistik pelabuhan. Saya berharap akses jalan tol ini, tak hanya memangkas waktu tempuh tetapi juga semakin memperlancar pertumbuhan ekonomi, tak hanya di Makassar dan Sulsel, tetapi juga di Indonesia Timur,” kata Arif saat groundbreaking 7 Februari lalu.

Ekspor-impor merupakan salah satu tumpuan perekonomian Sulawesi Selatan. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2022 nilai ekspor dari pelabuhan Sulsel mencapai 185,51 juta dolar AS. Jumlah itu meningkat 21,97 persen dibandingkan bulan yang sama setahun sebelumnya.

Ada sejumlah komoditas ekspor unggulan asal Sulsel, di antaranya nikel, besi dan baja, biji-bijian berminyak, lak/getah/damar, serta ikan dan udang. Sebagian besar ekspor ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Timor Leste, Korea Selatan, dan Australia.

Sedangkan nilai impor yang dibongkar lewat pelabuhan di Sulsel pada periode yang sama tercatat senilai 181,09 juta dolar AS. Sebagian besar, yakni 98,54 persen dari nilai itu tercatat pada pelabuhan Makassar.

3. Standar pelayanan diganjar berbagai penghargaan

Tol Makassar, Infrastruktur Berkelanjutan Penggerak EkonomiIsmail Malliungan, Direktur PT Makassar Metro Network (MMN), menjelaskan seputar pembangunan jalan tol akses Makassar New Port. (IDN Times/Aan Pranata)

Di samping pembangunan akses Makassar New Port, saat ini pengelola tol Makassar tengah melaksanakan pemeliharaan sejumlah titik jalan tol. Ismail mengungkapkan, pemeliharaan sebagai upaya memenuhi standar pelayanan minimal serta meningkatkan kenyamanan pengguna jalan tol.

Di tol Makassar, ada pemeliharan rutin dan berkala. Pemeliharaan rutin berlangsung terus menerus, berupa perawatan tanaman, memangkas pohon, menambal jalan, hingga merawat rambu-rambu. Adapun pemeliharaan berkala diadakan setiap lima dan sepuluh tahun. Biasanya berupa perbaikan pada titik-titik jalan yang bisa mengurangi kenyamanan pengguna.

“Jadi, semua perkerasan yang berpotensi mengalami kerusakan diperbaiki. Tapi secara umum kita jamin pekerjaan ini dilaksanakan dengan menjaga kelancaran lalu lintas,” ucap Ismail.

Upaya menjaga kualitas jalan tol Makassar berbuah sejumlah penghargaan. Pada tahun 2021, PT JTSE meraih penghargaan dari Kementerian PUPR sebagai jalan tol terbaik berdasarkan panjang jalan di bawah 15 km.

Penghargaan dalam rangka penilaian jalan tol berkelanjutan, dengan melibatkan pihak independen dari akademisi dan organisasi non-pemerintah. Penilaian meliputi beberapa indikator, di antaranya aspek kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan. JTSE dinilai berhasil meningkatkan pencapaian dengan terus berupaya menjaga konsistensi dalam pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), kepedulian terhadap lingkungan, penciptaan berbagai inovasi, yang bertujuan meningkatkan kualitas dan pelayanan bagi pengguna jalan.

Di tahun yang sama, proyek jalan tol layang AP Pettarani juga mewakili Indonesia mendapatkan penghargaan internasional “2nd Mino Best Project Award” untuk kategori jalan dengan volume tinggi. Penghargaan diberikan Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA) di Manila, Filipina.

Proyek tol layang AP Pettarani dianggap memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial. Aspek yang dinilai, antara lain, efektivitas dan dampak sosial proyek bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan dan keamanan. Lalu keunggulan teknis, teknologi, dan inovasi dari sisi desain dan konstruksi. Tol layang sepanjang 4,3 kilometer itu dianggap memberikan berbagai dampak positif yang mampu mendorong peningkatan perekonomian dan sosial untuk skala regional.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya